Terus terang, sebagai orang Kediri, saya nggak tahu kenapa kota ini didapuk sebagai kota paling bahagia di Indonesia. Sematan ini diucapkan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada forum Musrenbang Provinsi Jawa Timur Mei 2022 lalu. Entah ditinjau dari segi apa Kota Kediri bisa jadi kota dengan indeks kebahagiaan paling tinggi.
Padahal, sejauh selayang pandang saya, kota ini juga mengandung sedih dan sengsara loh. Entah karena diputusin pacarnya, masalah dalam pekerjaannya, mahasiswa yang bermasalah dengan kuliahnya, atau bahkan yang bingung besok mau makan apa juga ada. Jadi, meskipun Kota Kediri merupakan kota paling bahagia, isinya nggak hanya senyum sumringah dan hati gembira tok, sedih dan nangisnya juga banyak
Saya merupakan salah satu dari sekian banyak orang di Kota Kediri yang seringkali mengalami kegundahan dan kesedihan. Sehingga, saya butuh tempat yang pas untuk menumpahkan tangis, melamun, ataupun sekadar mencari udara segar untuk menghilangkan gundah.
Oleh karena saya orang yang suka berbagi, saya akan beri rekomendasi tempat bersedih di Kediri. Berikut beberapa lokasi yang seringkali saya dan teman-teman dekat jadikan tempat untuk menumpahkan tangis dan kegundahan.
Hutan Jayabaya
Lokasi pertama yang cocok untuk menangis adalah Hutan Jayabaya yang lokasinya pas di tengah kota dengan pohon-pohon rimbun membentang di semua sudutnya. Tempat ini cocok buat menangis, karena kita dijamin aman sesenggukan di sudut-sudut taman tanpa perlu takut diketahui banyak orang. Mau berteriak atau nangis kencang pun tak masalah, karena suara kita akan terbang bersama hembusan angin yang menerbangkan dedaunan.
Tenang, meskipun hutan, di sini aman. Cuma terkadang ada buaya darat, tapi buaya di sini nggak suka goda-goda kok.
Jembatan Lama Brantas
Jembatan ini sudah tidak beroperasi sebagai akses penghubung Kediri bagian barat dan timur, namun baru saja ditetapkan sebagai cagar budaya yang memiliki status jembatan dengan konstruksi besi pertama di Indonesia. Tetapi, jembatan ini masih bisa diakses sebagai tempat untuk bersedih, membuang gundah, dan banyak juga yang menjadikannya spot untuk memancing.
Kapan lalu, salah satu teman saya yang baru saja diputuskan pacarnya, pergi ke tempat ini dengan tujuan hendak menumpahkan tangis. Namun, baru saja hendak meratapi dan mengingat masa-masa indah bersama sang pacar sambil mengeluarkan tangis, ehh tiba-tiba datang seorang perempuan berpakaian kantor yang turun dari motor langsung menuju pinggir jembatan sambil menangis. Entah karena apa, teman saya ini inisiatif mendatangi dan menanyakan kenapa perempuan tersebut menangis. Ternyata, perempuan itu menangis karena ada masalah di tempatnya bekerja.
Nggak tega, teman saya ini malah pergi membeli minum dan memberikannya kepada perempuan tersebut. Setelah memberi minum, teman saya memilih tempat agak menjauh dari perempuan itu, karena dia tahu kalo perempuan itu barangkali sedang butuh tempat sendiri dan menangis sejenak. Setelah berpindah tempat dan ingin melanjutkan momen bersedihnya, teman saya malah kehilangan momen bersedih dan akhirnya memilih untuk kembali ke rumah.
Jembatan Brantas ini juga sangat cocok untuk menghempaskan kesumpekan. Gemuruh aliran air sungai yang mengalir deras di bawah jembatan dipadu dengan gemerlap lampu kekuningan sangat pas untuk menemani tarikan nafas panjang membuang kesumpekan.
Taman Sekartaji
Taman ini akan menampung segala kisah sedih dan galaumu itu. Berlokasi di kelurahan Mojoroto yang berada di sisi barat Kota Kediri, taman ini didesain dengan suasana asri penuh pepohonan. Dan yang paling penting, di sepanjang sisi jalan Taman Sekartaji dipenuhi dengan rombong-rombong penjual makanan dan minuman. Di sini, kalian bisa makan sebanyak-banyaknya sembari duduk di bawah pohon dan memandang lalu lalang kendaraan melintas.
Taman Sekartaji bisa jadi alternatif penghilang kesedihan yang terakhir ini cocok bagi kalian yang ingin menghabiskan waktu bersedih di Kota Kediri dengan berkendara mengelilingi kota. Biasanya, saya memulai perjalanan keliling kota ini dari Alun-Alun Kediri, lalu menarik gas motor ke arah utara menuju perempatan Sumur Bor dan belok kiri melewati jalanan Klenteng yang sendu dengan toko-toko berarsitektur kuno di sepanjang jalannya menuju pertigaan Kantor Pos Kota Kediri.
Sampai di Kantor Pos Kota Kediri mengambil arah timur menuju Stadion Brawijaya. Lalu menuju arah barat melewati gugusan kedai kopi dan deretan tempat perbelanjaan hingga sampai di perempatan Bank Indonesia. Dari Bank Indonesia, belok ke arah selatan menuju Jalan Dhoho. Perjalanan berakhir di warung pecel pudakit yang lokasinya tepat di pojok gang masuk Stasiun Kediri.
Tunda sedihmu saat siang hari
Namun, yang perlu menjadi catatan saat ingin melakukan praktik penghilang kesedihan dengan berkeliling kota ini adalah jangan melakukannya di siang atau sore hari. Sebab jalanan Kota Kediri lumayan berjubel dengan kendaraan. Yang ada, sumpek dan kesedihanmu malah bertambah karena terjebak kemacetan.
Di atas jam 9 malam adalah waktu yang pas untuk melakukan praktik berkeliling kota ini. Di waktu-waktu ini jalanan kota kediri sudah lengang, sehingga kamu bebas berkendara tanpa halangan. Bahkan menangis sambil berkendara pun tak masalah.
Penulis: Shelfin Bima Prakosa
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 4 Keunikan Kediri yang Tidak Dimiliki Daerah Lain
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.