Menyambung artikel “5 Menu Red Flag dari Rumah Makan Padang”, saya malah jadi kepikiran sebuah hal. Ini berkaitan dengan sebuah rumah makan yang dahulu menjadi favorit saya. Bahkan, dulu, kru Mojok cukup sering makan siang bersama di sini. Warung makan yang saya maksud adalah Kopi Klotok.
Jarak dari kantor Mojok hingga Kopi Klotok tidak terlalu jauh. Mungkin cuma 15 menit saja naik motor. Dulu, makan siang di Kopi Klotok sangat menyenangkan. Suasananya jauh berbeda. Ya tetap ramai di jam makan siang, tetapi tidak “segila sekarang”. Mau mengambil makan saja bisa mengantre sampai luar warung.
Lantaran cukup sering makan di Kopi Klotok, saya berhasil menemukan kombinasi menu yang terbaik. Ingat, ini menurut saya pribadi, ya. Sangat wajar kalau masing-masing orang punya selera berbeda. Nah, berkat pengalaman itu, saya menemukan juga kombinasi yang menjadi “red flag”. Sebuah kombinasi, yang lagi-lagi menurut saya, bisa menurunkan kadar kenikmatan kuliner Kopi Klotok. Inilah dia.
Daftar Isi
#1 Hindari sambal korek kalau makan sayur lodeh andalan Kopi Klotok
Combo andalan saya kalau makan di Kopi Klotok adalah nasi, sayur lodeh, 2 telur dadar krispi, 2 tempe garit, dan es teh. Kopi dan pisang goreng bisa menjadi dessert yang menyenangkan. Menurut saya, yang punya ibu jago masak sayur lodeh, hasil karya Kopi Klotok termasuk oke. Gurih, manis, dan sedikit asin menu mereka pas di lidah saya.
Namun, semua berubah ketika secara serampangan saya menambahkan sambal korek warna merah yang sebetulnya menggugah selera itu. Iya, sambal korek di sebelah gorengan pisang itu sungguh pemantik selera makan. Namun, menurut saya, sambal korek justru merusak rasa sayur lodeh. Pedasnya jadi over. Padahal, sayur lodeh sendiri sudah pedas dengan level yang pas. Jadi, sambal korek Kopi Klotok adalah red flag.
#2 Sop yang berkurang nikmatnya kalau sudah agak dingin
Bagi saya, sayur sop itu wajib dinikmati selagi panas. Kalau sudah agak dingin, sih, ya masih oke. Namun, kenikmatannya itu berkurang. Nah, Kopi Klotok menyajikan aneka sayur, termasuk sop ndeso yang menggunakan banyak kubis.
Saya sebetulnya memperhatikan betul kalau kru mereka sigap menambahkan sayur kalau sudah menipis. Jadi tetap hangat, bahkan kadang masih panas. Namun, akan selalu ada momen ketika sayur yang agak dingin yang tersedia di meja. Tepat di saat itu, saran saya, hindari memilih sop. Tetap kepada sajian spesial mereka, yaitu sayur lodeh, telur dadar, dan tempe garit.
#3 Pisang goreng Kopi Klotok yang kondang itu ada kalanya wajib dihindari
Ketika mereka mulai kondang, sajian andalan mereka ya kopi hitam dan kudapan sebagai pendamping. Dan, kudapan istimewa itu bernama pisang goreng. Sampai sekarang, menu pisang goreng itu sangat laris.
Namun, di momen tertentu, pisang goreng itu menjadi menu “red flag” dan wajib dihindari. Mengapa?
Bagi kamu yang kali pertama makan di Kopi Klotok, adalah sangat wajar kalau menjadi kalap dan ingin memesan semua. Mumpung sampai di lokasi yang kondang dan estetis, kan. Apalagi kamu bisa melihat proses menggoreng pisang karena konsepnya open kitchen. Kami akan dimaafkan ketika memesan pisang goreng lebih dari 2 porsi karena antreannya cukup panjang.
Nah, inilah yang terjadi. Kamu sudah terlalu kenyang karena makan sayur lodeh dengan 2 telur dadar dan 4 lembar tempe garit. Kamu kekenyangan dan menjadi sedikit goblok. Hasilnya, pisang goreng tidak termakan dan kamu berniat membungkusnya. Celaka, ternyata, pihak Kopi Klotok tidak menyediakan plastik dan kamu harus membawanya sendiri! MAMAM.
Saya sendiri mendukung kebijakan mereka untuk tidak menyediakan plastik untuk membungkus pisang goreng. Kopi Klotok mengajarkan 2 hal, yaitu pesan sesuai kemampuan alias jangan maruk dan mengurangi penggunaan plastik. Begitu.
Itulah dia 3 menu red flag dari Kopi Klotok. Ingat, menu-menu di atas harus dihindari tapi ada syarat dan ketentuannya sendiri. Kalau kamu nggak masalah dengan rasa dan kapasitas perut, ya pesan saja semua. Wong duit kamu, masak saya melarang.
Penulis: Yamadipati Seno
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Kasta Tempat Duduk di Kopi Klotok Jogja
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.