Ken Arok adalah salah satu raja yang sangat terkenal di Indonesia, khususnya Jawa. Dia adalah orang yang mendirikan kerajaan bercorak Hindu-Buddha bernama Singasari. Kerajaan ini diperkirakan terletak di Kecamatan Singasari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Nah, bayangin kalau dia memilih kuliah di Cambridge, bukan menjadi raja.
Lahirnya Kerajaan Singasari ditandai dengan peristiwa dibunuhnya seorang camat di Tumapel bernama Tunggul Ametung. Pembunuhan ini memiliki motif yang sama seperti cerita-cerita yang ada di sinetron itu, yakni jatuh hatinya seorang pria kepada istri orang lain, yang tidak lain adalah istri Tunggul Ametung.
Ken Arok, yang sebenarnya merupakan bawahan dari Tunggul Ametung, terpesona dengan kecantikan tiada tara Ken Dedes. Gelora di dalam dada mendorongnya untuk merancang sebuah rencana pembunuhan. Setelah berhasil membunuh Tunggul Ametung, buyut raja-raja Jawa itu menikahi Ken Dedes mendaulat dirinya sendiri sebagai raja pertama Tumapel pada 1222 M.
Pada tahun 1209, di belahan bumi lain, tepatnya di Britania Raya, berdiri Universitas Cambridge. Kampus ini berdiri 13 tahun sebelum Ken Arok resmi menjadi raja. Sebuah kampus legendaris yang menghasilkan sederet ilmuwan, penulis, hingga politisi. Saya, sebagai mahasiswa Arkeologi, berangan-angan bagaimana ya jadinya kalau Ken Arok tidak mengejar Janda tapi memilih kuliah di Cambridge.
#1 Kemungkinan Singasari tidak ada di catatan sejarah Indonesia
Kalau Ken Arok memilih untuk merantau ke Britania Raya dan berkuliah di Cambridge, kemungkinan kerajaan Singasari tidak akan berdiri. Sementara itu, Tunggul Ametung akan hidup tenang bersama istrinya yang super cantik.
Selain itu, ada kemungkinan juga tidak akan pernah mengenal ide tentang mempersatukan Nusantara seperti yang diikrarkan Gajah Mada lewat Sumpah Palapa. Ide menyatukan Nusantara tercetus ketika Hayam Wuruk memerintah Majapahit. Hayam Wuruk adalah keturunan Kertanegara, raja terakhir Singasari. Sebuah kerajaan yang didirikan oleh Ken Arok.
#2 Ken Arok belajar filsafat, logika, matematika, dan bahasa klasik di Cambridge
Saya membayangkan dia akan belajar banyak hal di Cambridge. Mengingat dirinya adalah laki-laki tangguh dan pandai, dia akan belajar filsafat, logika, matematika, dan bahasa klasik. Dia akan mempelajari ilmu-ilmu di atas dengan cepat. Setelah itu, Arok akan pulang ke Nusantara.
Setelah sampai di tanah kelahiran, Ken Arok akan mendirikan sekolah. Lucunya, bisa jadi banyak prasasti dan peninggalan sejarah di Indonesia akan menggunakan bahasa klasik. Bisa jadi akan ada salinan teori matematika kuno di atas salinan lontar. Sangat menarik,
#3 Kemungkinan Ken Arok membawa budaya-budaya asli Nusantara ke Britania Raya
Saya membayangkan dia akan membawa dan menularkan budaya Jawa ke Cambridge, lalu seluruh Inggris. Misalnya, Arok mengenalkan sukun goreng ke Britania Raya. Berkat pengaruhnya itu, makanan khas Inggris bukan fish and chips, tapi sukun and chips.
Itu adalah sedikit dari pikiran-pikiran liar saya yang membayangkan ketika Ken Arok berkuliah di Cambridge. Dia tidak akan punya pikiran membunuh orang dan menikahi janda cantik bernama Ken Dedes. Siapa tahu, dia malah akan menikahi keturunan raja dan ratu Inggris. Nama khas Inggris seperti David, James, atau Michael akan menjadi Ken David, Ken James, atau Ken Michael.
Berkat kecerdasannya, bisa jadi Ken Arok akan berdiri sejajar dengan ilmuwan legendaris, alumni Cambridge seperti Isaac Newton, Stephen Hawking, Charles Darwin dengan teori Evolusinya, dan masih banyak lainnya. Seru banget.
Penulis: Irfan Maulana Azizy
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Kisah Fakboi Ken Arok yang Mampu Taklukkan Hati Ken Dedes