Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

3 Kemungkinan Jika Ken Arok Memilih Kuliah di Cambridge, Bukan Membunuh Orang dan Menikahi Janda

Irfan Maulana Azizy oleh Irfan Maulana Azizy
12 Januari 2023
A A
3 Kemungkinan Jika Ken Arok Memilih Kuliah di Cambridge

3 Kemungkinan Jika Ken Arok Memilih Kuliah di Cambridge

Share on FacebookShare on Twitter

Ken Arok adalah salah satu raja yang sangat terkenal di Indonesia, khususnya Jawa. Dia adalah orang yang mendirikan kerajaan bercorak Hindu-Buddha bernama Singasari. Kerajaan ini diperkirakan terletak di Kecamatan Singasari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Nah, bayangin kalau dia memilih kuliah di Cambridge, bukan menjadi raja.

Lahirnya Kerajaan Singasari ditandai dengan peristiwa dibunuhnya seorang camat di Tumapel bernama Tunggul Ametung. Pembunuhan ini memiliki motif yang sama seperti cerita-cerita yang ada di sinetron itu, yakni jatuh hatinya seorang pria kepada istri orang lain, yang tidak lain adalah istri Tunggul Ametung. 

Ken Arok, yang sebenarnya merupakan bawahan dari Tunggul Ametung, terpesona dengan kecantikan tiada tara Ken Dedes. Gelora di dalam dada mendorongnya untuk merancang sebuah rencana pembunuhan. Setelah berhasil membunuh Tunggul Ametung, buyut raja-raja Jawa itu menikahi Ken Dedes mendaulat dirinya sendiri sebagai raja pertama Tumapel pada 1222 M.

Pada tahun 1209, di belahan bumi lain, tepatnya di Britania Raya, berdiri Universitas Cambridge. Kampus ini berdiri 13 tahun sebelum Ken Arok resmi menjadi raja. Sebuah kampus legendaris yang menghasilkan sederet ilmuwan, penulis, hingga politisi. Saya, sebagai mahasiswa Arkeologi, berangan-angan bagaimana ya jadinya kalau Ken Arok tidak mengejar Janda tapi memilih kuliah di Cambridge.

#1 Kemungkinan Singasari tidak ada di catatan sejarah Indonesia

Kalau Ken Arok memilih untuk merantau ke Britania Raya dan berkuliah di Cambridge, kemungkinan kerajaan Singasari tidak akan berdiri. Sementara itu, Tunggul Ametung akan hidup tenang bersama istrinya yang super cantik. 

Selain itu, ada kemungkinan juga tidak akan pernah mengenal ide tentang mempersatukan Nusantara seperti yang diikrarkan Gajah Mada lewat Sumpah Palapa. Ide menyatukan Nusantara tercetus ketika Hayam Wuruk memerintah Majapahit. Hayam Wuruk adalah keturunan Kertanegara, raja terakhir Singasari. Sebuah kerajaan yang didirikan oleh Ken Arok. 

#2 Ken Arok belajar filsafat, logika, matematika, dan bahasa klasik di Cambridge

Saya membayangkan dia akan belajar banyak hal di Cambridge. Mengingat dirinya adalah laki-laki tangguh dan pandai, dia akan belajar filsafat, logika, matematika, dan bahasa klasik. Dia akan mempelajari ilmu-ilmu di atas dengan cepat. Setelah itu, Arok akan pulang ke Nusantara.

Setelah sampai di tanah kelahiran, Ken Arok akan mendirikan sekolah. Lucunya, bisa jadi banyak prasasti dan peninggalan sejarah di Indonesia akan menggunakan bahasa klasik. Bisa jadi akan ada salinan teori matematika kuno di atas salinan lontar. Sangat menarik,  

Baca Juga:

Konten tidak tersedia

#3 Kemungkinan Ken Arok membawa budaya-budaya asli Nusantara ke Britania Raya

Saya membayangkan dia akan membawa dan menularkan budaya Jawa ke Cambridge, lalu seluruh Inggris. Misalnya, Arok mengenalkan sukun goreng ke Britania Raya. Berkat pengaruhnya itu, makanan khas Inggris bukan fish and chips, tapi sukun and chips. 

Itu adalah sedikit dari pikiran-pikiran liar saya yang membayangkan ketika Ken Arok berkuliah di Cambridge. Dia tidak akan punya pikiran membunuh orang dan menikahi janda cantik bernama Ken Dedes. Siapa tahu, dia malah akan menikahi keturunan raja dan ratu Inggris. Nama khas Inggris seperti David, James, atau Michael akan menjadi Ken David, Ken James, atau Ken Michael.

Berkat kecerdasannya, bisa jadi Ken Arok akan berdiri sejajar dengan ilmuwan legendaris, alumni Cambridge seperti Isaac Newton, Stephen Hawking, Charles Darwin dengan teori Evolusinya, dan masih banyak lainnya. Seru banget.

Penulis: Irfan Maulana Azizy

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Kisah Fakboi Ken Arok yang Mampu Taklukkan Hati Ken Dedes

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Januari 2023 oleh

Tags: cambridgehawam wurukken arokken dedeskerajaan singasariraja jawatunggul ametunguniversitas cambridge
Irfan Maulana Azizy

Irfan Maulana Azizy

Mahasiswa Arkeologi yang selalu mencoba untuk tetap eksis.

ArtikelTerkait

Konten tidak tersedia
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.