Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

3 Jalan di Jogja yang Tidak Boleh Dilewati Pengantin Baru

Jevi Adhi Nugraha oleh Jevi Adhi Nugraha
24 Februari 2022
A A
3 Jalan di Jogja yang Tidak Boleh Dilewati Pengantin Baru Terminal Mojok

3 Jalan di Jogja yang Tidak Boleh Dilewati Pengantin Baru (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai orang yang lahir dan tumbuh besar di pelosok desa, sejak kecil saya sudah akrab dengan mitos-mitos yang beredar luas di masyarakat. Saya masih ingat betul dengan beberapa larangan ibu saat saya masih kecil, mulai dari tidak boleh duduk di atas bantal karena bisa bikin bisul, bisa jadi ular saat makan sambil tiduran, hingga larangan keluar pada waktu magrib lantaran digondol gendruwo.

Sampai saat ini, beberapa mitos tersebut masih sering saya dengar di lingkungan keluarga. Seolah mitos telah mendarah daging bagi laku hidup orang Jawa. Mungkin banyaknya pesan moral yang tersembunyi di balik mitos tersebut, membuatnya masih eksis hingga sekarang.

Terlepas dari itu, ada sejumlah mitos di kalangan masyarakat Jogja yang  berkaitan dengan hubungan percintaan. Misalnya mengenai sepasang kekasih yang mengunjungi Candi Prambanan, konon hubungannya tidak akan langgeng atau bisa putus. Tidak hanya itu, ada sejumlah jalan di Jogja yang katanya tidak boleh dilewati pengantin baru.

Konon, pengantin baru yang nekat melintas di beberapa jalan Jogja tersebut akan mendapatkan malapetaka. Menurut cerita yang beredar di masyarakat, berikut sejumlah jalan di Jogja yang tidak boleh dilewati sepasang pengantin baru.

#1 Jembatan Jirak, Gunungkidul

Salah satu jalan di Jogja yang tidak boleh dilewati pengantin baru adalah Jembatan Jirak. Jembatan ini berada di Desa Semanu, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul. Sejak dulu, jalan ini dianggap angker oleh warga sekitar. Tak sedikit orang yang kerap menghubungkan tingginya angka kecelakaan di wilayah ini karena diganggu jin atau setan di Jembatan Jirak.

Konon, Jembatan Jirak sudah ada sejak masa kolonial Belanda atau sekitar 300 tahun yang lalu. Dulunya, jembatan yang menghubungkan antara Kecamatan Semanu dengan Kota Wonosari ini terbuat dari kayu. Karena sering hanyut terbawa arus sungai di bawahnya, kemudian jembatan ini dibangun secara permanen atau memiliki pondasi yang kuat.

Jembatan di Salah Satu Kecamatan di Gunungkidul (Ndari Kusmintasih/Shutterstock.com)

Di balik bangunan Jembatan Jirak yang kokoh, ada sebuah mitos seputar pengantin baru yang sudah beredar luas di kalangan masyarakat. Yang mana sepasang pengantin baru dilarang melewati jembatan ini. Mereka dianjurkan untuk tidak melewati jembatan ini jika usia pernikahan belum genap 40 hari. Konon, sepasang pengantin baru yang nekat melintas di Jembatan Jirak akan mendapatkan malapetaka dan tidak bisa menjalin hubungan rumah tangga yang baik (tidak langgeng).

Biasanya, pengantin baru akan mencari jalan alternatif untuk menghindari jembatan tersebut. Selain itu, ada beberapa pihak keluarga calon pengantin yang kerap memberikan beberapa sesaji di bawah jembatan agar “penunggu” tidak mengganggu pesta pernikahan.

Baca Juga:

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Kasihan Solo, Selalu Dibandingkan dengan Jogja, padahal Perbandingannya Kerap Tidak Adil!

#2 Perempatan Palbapang, Bantul

Mungkin masyarakat Jogja sudah sangat familier dengan cerita mistis tentang perempatan Palbapang, Bantul. Perempatan yang terletak sekitar 16 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta ini, menyimpan mitos yang cukup mengerikan. Konon, jika ada orang sakit yang melewati perempatan ini sakitnya akan bertambah parah, bahkan menyebabkan kematian.

Tidak hanya orang sakit, sepasang pengantin baru atau rombongan pengantar pengantin juga dilarang melintas di perempatan Palbapang. Menurut cerita yang beredar luas di masyarakat, sepasang pengantin yang nekat melewati perempatan tersebut, pernikahannya akan sering mendapat musibah atau malapetaka.

Pengantin Baru Cari Jalan Alternatif (SevyStocks/Shutterstock.com)

Sementara itu, bagi sepasang calon pengantin yang tidak bisa menghindari perempatan Palbapang, dianjurkan untuk melepas ayam di area perempatan dan meletakkan sesaji. Hal ini perlu dilakukan sebagai penolak bala agar acara pernikahan berjalan dengan lancar dan terhindar dari marabahaya.

#3 Jalan Watu Manten, Gunungkidul

Beberapa tahun lalu, masyarakat Gunungkidul dihebohkan dengan cerita Watu Manten (Batu Temanten) yang tidak bisa dipecahkan oleh para petugas proyek. Bahkan, alat berat yang digunakan untuk menghancurkan batu tersebut mendadak mati. Usut punya usut, ternyata batu tersebut merupakan situs petilasan bersejarah.

Batu keramat yang berada di Desa Semugih, Kecamatan Rongkop, Gunungkidul itu menyimpan kisah cinta yang tragis. Konon, dulunya ada sepasang pengantin yang berteduh di bawah pohon. Namun nahas, saat mereka tengah berteduh, tiba-tiba terjadi longsor yang membuat pengantin baru itu tertimpa batu dan akhirnya meninggal dunia.

Menyiapkan Sesaji (Shutterstock.com)

Setelah kejadian tersebut, secara turun temurun warga melestarikan petilasan Watu Manten. Bahkan, pengantin baru yang usia pernikahannya belum genap lima hari, dilarang melintas di jalan ini. Konon, jika harus melewati jalan ini, dianjurkan untuk memberikan sesaji di dekat Watu Manten agar terhindar dari malapetaka.

Itulah tiga jalan di Jogja yang konon katanya tidak boleh dilewati oleh pengantin baru. Terserah kalian mau percaya atau tidak, semua kembali pada diri masing-masing. Yang jelas, berdoa dan beribadah pada Tuhan Yang Maha Esa adalah hal utama yang tak boleh dilewatkan.

Penulis: Jevi Adhi Nugraha
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 25 Februari 2022 oleh

Tags: BantulGunungkiduljalanMitospengantin barupilihan redaksi
Jevi Adhi Nugraha

Jevi Adhi Nugraha

Lulusan S1 Ilmu Kesejahteraan Sosial UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berdomisili di Gunungkidul.

ArtikelTerkait

kredit hp

Hal-hal yang Perlu Dipahami tentang Kredit HP

13 Desember 2021
4 Alasan Saya sebagai Orang Jakarta Kecewa dengan Penjual Nasi Uduk di Jogja Mojok.co

4 Alasan Saya sebagai Orang Jakarta Kecewa dengan Penjual Nasi Uduk di Jogja

12 Maret 2025
Bantul, Sebuah Kabupaten yang Terasing dari Kemajuan Jogja. (Unsplash)

Bantul, Sebuah Kabupaten yang Terasing dari Kemajuan Jogja

5 Maret 2024
Belajar dari Kasus Beli Genteng di Tokopedia, Pentingnya Jadi Smart Buyer Terminal Mojok.co

Belajar dari Kasus Beli Genteng di Tokopedia, Pentingnya Jadi Smart Buyer

2 Maret 2023
15 Serial Netflix Underrated yang Sayang untuk Dilewatkan Terminal Mojok Studio R3 Shutterstock

15 Serial Netflix Underrated yang Sayang untuk Dilewatkan

14 April 2022
10 Pensil Alis Murah di Bawah 20 Ribu yang Nggak Kaleng-kaleng

10 Pensil Alis Murah di Bawah 20 Ribu yang Nggak Kaleng-kaleng

1 Januari 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.