Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

3 Hal yang Bikin Situbondo Panasnya Minta Ampun

Agus Miftahorrahman oleh Agus Miftahorrahman
9 April 2023
A A
Nase’ Sodu: Sajian Nasi dengan Kuah Lodeh Khas Situbondo

Nase’ Sodu: Sajian Nasi dengan Kuah Lodeh Khas Situbondo (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai orang asli kelahiran Situbondo dari bapak ibu yang hanya beda desa, menemukan tulisan Dimas Baskoro soal tidak ada hujan di Situbondo itu sedikit gimana ya. Beruntung, tulisan tersebut kemudian direspons dengan cukup menarik oleh Firdaus Al Faqi.

Menurut saya, Situbondo memang panasnya kebangetan, cuma nggak sampe ditakuti oleh bangsa hujan juga sih. Hujan masih mau menyapa Bumi Selawat Nariyah ini kok. Kadang juga masih kena banjir kalo udah hujan deres banget. 

Beberapa wilayah di Situbondo juga punya suhu yang cukup dingin. Sebut saja Sumbermalang yang jadi bagian dari Pegunungan Argopuro. Cuaca di sana tuh dingin banget. 

Pernah suatu ketika, Saya nganter teman mendaki pegunungan Argopuro. Singkat cerita, saya titipkan ini anak di rumah saudara. Esoknya, bukan mendaki malah minta pulang karena pilek saking dinginnya. 

Daerah lain di Situbondo yang dingin juga masih ada. Kayumas namanya, sekitar 1 jam perjalanan dari pusat Kota Kabupaten. Lokasinya ada di dekat Pegunungan Ijen, cuacanya dingin, dan masyarakatnya mayoritas bertani teh dan kopi yang biasa ditanam di wilayah dingin. Selain dingin, Kayumas ini punya potensi asik. Jika dikembangkan dengan baik, Situbondo bisa saja masuk dalam persaingan pengelolaan Kawah Ijen antara Banyuwangi dan Bondowoso. 

Balik bahas tentang panasnya Situbondo. Untuk meluruskan opini yang ada, saya akan coba untuk paparkan beberapa alasan kenapa Situbondo panasnya kebangetan. 

Garis pantai panjang bikin Situbondo panas

Alasan pertama adalah letak geografis Situbondo. Dihimpit oleh Banyuwangi di sisi timur serta Probolinggo dengan kegagahan Gunung Bromo-nya di sisi barat, Situbondo dianugerahi berkah alam luar biasa untuk bertahan di tengah pesona dua kabupaten populer tersebut. 

Benar, garis pantai sepanjang 150 Km yang memberikan Situbondo panorama laut nan indah di sisi utaranya. Banyak destinasi wisata pantai populer mulai dari Pantai Pasir Putih, Bama, Sijile, serta beberapa pantai berpanorama surgawi lainnya. 

Baca Juga:

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Dulu Malu Bilang Orang Kebumen, Sekarang Malah Bangga: Transformasi Kota yang Bikin Kaget

Tapi, saking panjangnya, garis pantai itu juga bikin hawa Situbondo panasnya minta ampun. Lebih-lebih kalo dibandingin sama Bondowoso, kota tetangga yang punya Kawah Ijen. Bogornya Jawa Timur ini, selain tidak punya pantai, hujan turun rutin setiap sore kagak pake absen. 

Oh iya, fun fact. Dengan panjang garis pantai 150 Km itu, Situbondo ada di posisi kedua, kabupaten dengan garis pantai terpanjang di bawah Cilacap yang punya garis pantai sepanjang 210 km. Dan tebak, gimana cuaca Cilacap?

Yak betul, panas!

Minim pohon

Soal perempatan lampu merah yang panas itu memang benar adanya. Hampir semua perempatan lampu merah di Situbondo itu gapunya pohon peneduh di sekitarnya. Alhasil, menunggu lampu merah di Situbondo itu rasanya kayak panas banget. Udah nggak ada peneduh masih diserang asap dan debu jalanan. Paket komplit banget deh. 

Kalau pendatang pasti bakal ngerasa jutek banget sama panasnya lampu merah ini. Beda cerita sama penduduk lokal. Saking akrabnya sama panas, penduduk setempat biasanya berhenti beberapa meter dari lampu merah di tempat dengan kesejukan yang pasti. Di bawah baliho kampanye contohnya. 

Memilih tempat berhenti di lampu merah Situbondo itu mudah. Kuncinya sederhana. Selama tempat itu teduh dan lampu merah tampak dengan jelas, di situlah tempat berhenti paling tepat. Fix no debat. 

Pawang hujan Situbondo saktinya nggak kaleng-kaleng

Selanjutnya, bisa jadi Mas Baskoro lewat Situbondo saat sedang ada hajatan besar. Sudah menjadi hal lumrah bagi pemilik acara untuk mengundang pawang hujan memastikan hujan tidak turun dan membuat tamu acara panik. 

Soal kesaktian, nggak usah diragukan lagi. Track recordnya itu sudah bisa membuktikan kemampuan sang pawang. Jika suatu ketika kalian pergi undangan hajatan dan menemukan kemenyan dibakar di pojokan, itu artinya blio yang punya acara sudah undang pawang hujan buat kawal hajatannya. 

Saking saktinya lagi, fenomena hujan sebagian itu hal yang lumrah di Situbondo. Beberapa rumah kena hujan sementara beberapa rumah lain malah panas terik di satu desa itu gampang banget ditemuin. Kesaktian pawang hujan inilah yang saya rasa juga penyebab Situbondo bisa sampai sepanas itu. Tapi, ya nggak panas panas banget juga kok. 

Jadi, kalau mau bilang Situbondo itu panas itu bener banget. Tapi nggak sampe sepanas itu juga. Apalagi bilang nggak ada hujan, waduh, saran saya sih main-main, Lur, biar nemu ujan.

Penulis: Agus Miftahorrahman
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Situbondo, Madura Swasta yang Kaya Sejarah

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 9 April 2023 oleh

Tags: cilacapgaris pantaipanassitubondo
Agus Miftahorrahman

Agus Miftahorrahman

Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam. Menaruh perhatian atas isu-isu sosial, lingkungan, dan literasi. Setiap pekan menjaga bara semangat literasi melalui Perpustakaan Jalanan Besuki Membaca.

ArtikelTerkait

Tutorial Bertani di Situbondo, Mulai dari Harga Sewa Lahan sampai Pengelolaannya

Tutorial Bertani di Situbondo, Mulai dari Harga Sewa Lahan sampai Pengelolaannya

12 Oktober 2023
Jalur Gumilir Banyumas di Bendungan Gerak Serayu Mencekam (Unsplash)

Tikungan Tajam dan Geng Motor Membuat Resah Pengguna Jalur Gumilir Banyumas di Sekitar Bendungan Gerak Serayu

5 November 2023
Jangan Berhenti di Situbondo, Jalan Tol Probowangi Harus Beneran Lanjut Sampai Banyuwangi!

Jangan Berhenti di Situbondo, Jalan Tol Probowangi Harus Beneran Lanjut Sampai Banyuwangi!

21 April 2024
5 Alasan Jalur Pantura Situbondo Rawan Kecelakaan

5 Alasan Jalur Pantura Situbondo Rawan Kecelakaan

28 Maret 2022
Sejarah dan Misteri Jurang Tangis, Saksi Bisu Pembantaian Paling Mengerikan di Indonesia

Sejarah dan Misteri Jurang Tangis, Saksi Bisu Pembantaian Paling Mengerikan di Indonesia

29 Oktober 2022
Cikarang Gudang Kejadian Aneh Melebihi Bantul dan Cilacap (Unsplash)

Cikarang, Daerah Paling Aneh yang Bikin Keanehan di Bantul dan Cilacap Terasa Biasa Saja

24 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.