Rawon, seperti kita tahu, merupakan makanan yang sangat otentik di Jawa Timur. Terutama di wilayah Surabaya, Malang, dan sekitarnya, ia seakan menjadi identitas tersendiri. Kalau kita berkunjung ke wilayah tersebut, jangan tanya rawon mana yang paling enak. Tinggal kunjungi saja warung-warung atau restoran yang menjualnya, hampir pasti kita bisa menemukan makanan ini dengan rasa yang enak. Mulai yang harganya 15 ribu, hingga puluhan ribu, semuanya ada dan semuanya hampir pasti enak.
Salah satu yang membuat makanan ini menjadi sangat otentik adalah kuah hitam pekat yang dihasilkan dari kluwek. Selain potongan daging yang empuk, tentunya. Bayangkan saja, ada makanan seperti sup, isinya potongan daging yang disiram dengan kuah berwarna hitam. Sangat tidak appetizing, tapi kalau sudah masuk ke mulut, lidah kita akan dimanjakan dengan rasa gurih yang segera melumuri semua sisi mulut kita. Apalagi ditambah sedikit sambal, yang akan segera menyatukan rasa pedas dan gurih menjadi satu kesatuan rasa yang tiada duanya.
Jawa Timur sebagai “rumah” bagi rawon, tentu punya kota-kota di mana makanan ini menjadi sangat khas. Meskipun pada akhirnya hanya satu atau dua kota saja yang cukup otoritatif mengklaim makanan ini sebagai makanan khasnya, kota-kota lain pun sebenarnya punya rawon yang juga tidak kalah saing. Sebenarnya, tidak ada perbedaan yang terlalu mencolok. Namun, tiap kota, tiap tangan pembuatnya, pasti akan menghasilkan makanan ini yang tidak akan selalu sama rasa dan teksturnya.
Maka dari itu, tulisan ini mencoba menjabarkan kota-kota mana saja di Jawa Timur yang bisa dibilang sebagai penghasil rawon terbaik. Apa saja kota-kotanya, silakan disimak di bawah ini.
#1 Probolinggo
Sebagai kota penghasil rawon, Probolinggo sebenarnya tidak setenar kota lain seperti Surabaya. Namun, ada rawon yang cukup terkenal yang sebenarnya berasal dari Probolinggo, yaitu Rawon Nguling. Seperti namanya, ia berasal dari kampung Nguiling, desa Tomas, Probolinggo. Ia yang sudah ada sejak 1942 ini sudah berhasil melebarkan sayapnya dan saat ini sudah memiliki puluhan cabang di seluruh Indonesia.
Kekhasan darinya adalah cita rasa gurih yang sangat tegas, dan juga kepekatan kuah hitamnya. Kalau soal rasa ya jangan ditanya, sudah pasti enak. Inilah yang menyebabkannya khas Probolinggo awet dan jadi primadona hingga sekarang. Kalau penasaran, coba deh cek di sekitar kalian, apakah ada warung/restoran rawon Nguling. Kalau ada, silakan dicoba sendiri.
#2 Surabaya
Rawon seakan jadi makanan yang sangat melekat dan otentik di Surabaya selain Lontong Balap dan Rujak Cingur. Tidak heran jika Surabaya jadi Mekkah-nya Rawon, sebab Surabaya juga merupakan pusat kebudayaan/kultur “arek”. Pun Surabaya jadi asal muasal makanan ini. Rasa gurih kuahnya yang sangat menonjol dan berani serta pekatnya kuah hitam seakan melambangkan kultur “arek” yang identik dengan keberanian dan ceplas-ceplos tanpa tedeng aling-aling.
Di Surabaya, tentu saja Rawon Setan jadi unggulannya. Seperti namanya, ia terkenal dengan sambal pedasnya yang bikin kita serasa seperti kesetanan. Ada juga Rawon Kalkulator yang malah terkenal dengan para pelayannya yang ketika menghitung jumlah harga makan pelanggan tidak pakai kalkulator asli, melainkan memainkan jari-jemarinya di telapak tangan seperti sedang mengoperasikan kalkulator. Selain kedua warung tersebut, tentu saja masih banyak rawon lain di Surabaya yang tidak kalah enaknya.
#3 Malang
Selain daerah Probolinggo dan Surabaya Raya, Malang Raya juga punya rawon yang tidak kalah nikmatnya. Posisi Malang Raya yang bisa dikatakan bertetangga dengan Surabaya juga menjadi sebab makanan ini punya tempat tersendiri di hati warga Malang Raya. Sebenarnya, tidak ada perbedaan mencolok makanan ini antara khas Malang, Probolinggo, atau Surabaya. Rasanya nyaris sama, kepekatan kuahnya juga nyaris sama. Yang membedakan mungkin hanya berbagai macam kudapan pendampingnya saja.
Mudah sekali mencari makanan ini yang enak di Malang Raya. Kalian bisa mengunjungi Rawon Glintung, Rawon Merah, ataupun Rawon Rampal, misalnya. Atau kalian juga bisa mengunjugi tempat yang menjual makanan ini tanpa nama sekalipun. Soal rasa, jaminan enak, lah.
Itulah setidaknya tiga kota di Jawa Timur yang bisa dibilang sebagai kota penghasil rawon terenak. Ya, meskipun tidak ada perbedaan yang terlalu signifikan, kalian tetap perlu mencobanya. Supaya kita bisa merasakan langsung perbedaan rasanya yang ada di antara ketiga kota itu. Meskipun itu sangat sedikit.
Kalau kalian ada yang punya referensi kota-kota lain di Jawa Timur sebagai penghasil rawon, boleh, kok, dibagikan ke pembaca lainnya. Namun, harus tetap diingat, kalau makan nasinya tidak boleh dipisah. Harus dicampur! Camkan itu!
Sumber Gambar: Unsplash