Sejak mengenal Alfamart, saya mengira mini market tersebut hanya digunakan untuk jual beli barang saja. Namanya mini, pastinya tempatnya kecil kan? Saya tak pernah kepikiran kalau ternyata Alfamart ada toilet yang bisa digunakan untuk umum.
Jujur saja, saya tidak pernah memperhatikan adanya tanda toilet di bawah tulisan Alfamart. Bukan karena saya kurang perhatian, tetapi karena saya memperhatikan hal yang lebih penting dari tanda toilet di bawah tulisan Alfamart. Apalagi kalau bukan tukang parkir.
Jangankan saya, kalian semua pasti juga melakukan hal yang sama. Hayo ngaku, antara tanda toilet di bawah tulisan, sama tukang parkir, kalian lebih memperhatikan yang mana? Pasti tukang parkir.
Saya baru tahu Alfamart ada toilet yang boleh digunakan untuk umum ketika lulus SMA. Beneran, saya baru itu. Itu pun saya tahunya tanpa sengaja. Kok bisa enggak sengaja? Ya bisa, saya cerita dulu.
Waktu itu saya sedang pergi ke rumah nenek (ini bukan tugas bercerita anak SD ya, ini pengalaman asli) yang rumahnya di desa. Jarang sekali warung yang punya dagangan yang lengkap. Makanya kalau mau beli sesuatu, biasanya saya memilih untuk sedikit repot dan pergi agak jauh ke Alfamart.
Waktu saya milih-milih mau membeli apa, saya mendengar ada orang yang izin masuk ke toilet. Saya langsung kaget. Saya membuntuti orang itu (enggak sampai ke dalam toilet), dan ternyata benar, orang itu ke toilet. Toilet itu biasanya dekat dengan gudang atau tempat karyawan Alfamart beristirahat untuk ganti sif. Saya kepo dan tanya-tanya ke karyawan. Memang ada toilet yang disediakan Alfamart untuk umum.
Sejak itu saya mulai memperhatikan hal-hal yang berbau toilet ketika di Alfamart. Mulai dari tanda toilet hingga orang-orang yang hendak pergi ke toilet. Setelah merasa data yang saya miliki cukup, saya akan jelaskan tipe cara orang-orang mau ke toilet Alfamart.
Pura-pura memilih barang
Hal ini biasanya dilakukan oleh orang-orang pemalu. Namanya mini market, pasti rame kan. Karena malu, maka mereka memilih untuk nyelimur dengan pura-pura pilih barang.
Metode yang mereka lakukan biasanya seperti ini. Dari pintu masuk, orang itu langsung menju rak yang jauh dari jangkauan kasir. Dia pura-pura memilih barang dan berpindah-pindah. Mulai dari rak pertama yang dia jujuk sampai ke rak yang dekat dengan toilet.
Biasanya, di rak yang dekat toilet, orang ini akan melihat sekitar untuk memastikan kalau keadaanya benar-benar sepi. Jika dirasa sudah sepi, orang ini akan masuk ke toilet dengan tergesa-gesa.
Pura-pura tanya harga
Orang-orang yang mau ke toilet pura-pura tanya harga dulu ini biasanya orang yang sering basa-basi. Dia sok-sokan tanya harga dan tanya produk lain, padahal dia enggak niat beli. Lalu bagaimana orang ini melakukan aksinya?
Begini. Orang itu datang lalu mengambil satu barang. Ketika barang sudah di genggaman, dia mencari karyawan Alfamart. Di situlah aksinya dimulai. Dia pura-pura tanya harga atau tanya barang sejenis tapi dengan merk berbeda. Kalau sudah begitu dia akan bilang ke kayawan itu semacam ini, “Bentar ya mas, tak ke toilet dulu, nanti tak ambil”. Nah itu dia intinya, pergi ke toilet. Menyebalkannya lagi, barangnya biasanya enggak jadi diambil. Hadeh.
Terus terang
Kalau orang yang mau ke toilet secara terang-terangan, biasanya ada dua tipe, pertama memang orangnya ngerasa biasa aja atau yang kedua kepepet karena kebelet buang air besar. Masalah berterus terang numpang toilet di Alfamart, saya pernah mengalaminya.
Kejadian itu saya alami ketika sepulang mengantar kekasih. Saya kebanyakan makan, ujungnya jadi kebelet. Saya amati jalan, kali aja nemu pom bensin, tapi nggak nemu-nemu. Sambil terus menahan saya lajukan motor hingga menemukan Alfamart dengan tanda toiletnya. Dengan tergesa-gesa saya langsung menyeberang begitu saja. Saya enggak peduli diklakson banyak orang, yang terpenting saya bisa melepaskan apa yang sepanjang jalan saya tahan-tahan.
Ketika membuka pintu Alfamart itu saya langsung tanya ke karyawannya. Tanpa basa-basi karena memang perut tidak bisa diajak kompromi. Untung karyawan itu baik hati lalu menunjukan jalannya. Akhirnya lega juga.
Itu adalah hasil pengamatan yang saya lakukan sembari menjalani hidup yang fana ini. Entah masuk golongan yang mana, tidak masalah. Yang jelas, jangan menahan buang hajat hanya karena gengsi, itu nggak sehat. Tapi yang terpenting adalah jangan lupa pencet tombol flush.
BACA JUGA Makanan yang Sering Menimbulkan Perdebatan di Medsos dan tulisan Muhammad Khairul Anam lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.