Dibandingkan dengan smartphone merek Samsung yang sudah terkenal dengan kualitasnya, harga smartphone Xiaomi memang lebih miring. Oleh karenanya, ia jadi alternatif bagi yang nggak punya budget berlimpah untuk membeli smartphpne. Namun, di balik harga smartphone buatan China yang miring ini, ada tiga kerusakan bagian fisik yang paling sering dialami. Sebagai pemilik atau bagi yang akan membelinya, tentu kamu wajib mengetahuinya. Nah, apa sajakah kerusakan itu?
#1 Tombol power
Saya membeli smartphone Xiaomi pada awal 2019. Setelah dua tahun masa pemakaian, tombol powernya rusak. Seorang kawan saya mengalami nasib yang lebih sial. Meskipun masa penggunaannya baru enam bulan, tombol power smartphone Xiaomi miliknya rusak. Untung saja, masih dalam masa garansi. Jadi, kawan saya ini tak perlu mengeluarkan uang untuk memperbaikinya
Paman saya, yang juga merupakan pengguna smartphone Xiaomi, menyarankan pada saya agar menggunakan aplikasi “turn off screen” untuk mematikan layar. Di Playstore, ada beragam aplikasi yang membantu untuk hal ini. Jadi, untuk mematikan layar tak perlu menekan power, melainkan bisa melalui aplikasi tersebut. Sedangkan untuk menyalakannya, menggunakan sensor sidik jari. Semakin sering tombol power ditekan, maka tombol power akan semakin mendekati kerusakan.
Paman saya bercerita kalau aplikasi tersebut digunakan oleh teman-temannya yang pengguna smartphone Xiaomi di kantornya. Soalnya, menurut penuturan paman saya, mereka tahu kalau tombol power smartphone memang cepat rusak. Dari titik ini, saya menyimpulkan kalau tombol power rusak adalah kerusakan yang paling sering terjadi pada smartphone buatan negeri tirai bambu ini.
#2 Layar nge-blank mendadak
Kerusakan kedua yang paling sering terjadi yaitu layar nggak ada angin nggak ada hujan nge-blank tiba-tiba. Sepupu saya pernah mengalaminya. Padahal, saat itu, dia membutuhkan smartphone untuk kuliah online. Dia akhirnya meminjam smartphone milik ibunya. Nah, saat senggang, dia membawa smartphonye ke tempat service. Ternyata, si tukang servis sering menerima smartphone Xiaomi yang mengalami kerusakan pada bagian layar. Untung saja, smartphone miliknya itu bisa diperbaiki.
Saya lalu teringat dengan kawan saya yang juga punya smartphone Xiaomi tipe lain. Di WhatsApp, dia bercerita kalau smartphone Xiaomi miliknya mengalami layar nge-blank. Namun, setelah dibawa ke tempat servis, tak bisa diperbaiki. Dari titik ini, saya menyimpulkan kalau layar nge-blank mendadak adalah kerusakan lainnya yang paling sering terjadi pada smartphone Xiaomi. Ia bisa diperbaiki, bisa juga nggak. Untung saja, kerusakan ini tak terjadi pada smartphone saya
#3 Tombol volume
Selain tombol power, tombol volume pun termasuk yang sering mengalami kerusakan. Saya memperbaikinya bersama dengan kerusakan tombol power di tempat servis. Saya mengeluarkan uang Rp100 ribu untuk biaya perbaikan. Menurut si tukang servis, tombol volume memang rentan rusak. Apalagi bila sering ditekan. Saya memang sering mendengarkan musik melalui smartphone, jadi tombol volumenya memang saya sering tekan.
Sebenarnya, kalau tombol volume rusak, nggak terlalu masalah. Kita masih bisa masuk ke menu setting untuk membesarkan dan mengecilkan volume. Pun ada pula aplikasi di Playstore yang dapat membantu mengatur volume ini. Hanya saja, itu jadi nggak praktis.
Itulah 3 kerusakan paling sering dialami oleh smartphone Xiaomi. Kalau kamu pemilik atau akan membeli salah satu tipe smartphone Xiaomi, saya berharap smartphone milikmu nggak mengalami kerusakan tersebut. Repot, kan, kalau harus membawanya ke tempat servis, apalagi kalau kita lagi sibuk dan smartphone ini adalah alat kerja kita.
Sumber Gambar: Unsplash