Ketika mendengar kata Sampoerna, apa yang terlintas di benak Anda? Paling kalau bukan rokok Sampoerna A Mild, ya Dji Sam Soe. Kecuali Anda adalah Taufik, penulis Mojok kelahiran Wakatobi. Karena dia mengira Sampoerna adalah merek sampo. Tapi saya maklum jika Anda langsung teringat dua merek rokok tadi, karena keduanya memang sangat melekat di benak masyarakat.
Padahal Sampoerna merilis banyak seri rokok. Beberapa mungkin tidak Anda ketahui karena sudah tidak diproduksi. Bahkan ada beberapa merek yang dikira bukan produk Sampoerna. Wajar, karena HM Sampoerna sudah berdiri jauh sebelum Proklamasi. Dan selama itu, Sampoerna telah melakukan banyak inovasi demi memuaskan para ahli hisap.
Dari banyaknya merek rokok rilisan Sampoerna, sudah banyak yang saya coba. Dan kali ini saya akan membuat kasta dari 15 rokok Sampoerna, dari yang paling enak sampai yang paling ra mashok. Dari yang memanjakan lidah sampai yang membuat saya bilang “iki ki mbako po suket UGM?!”
Saya hanya memasukkan 15 saja, karena kalau semua, mungkin artikel ini lebih layak jadi jurnal. Saya mulai daftarnya dengan honorary mention terlebih dahulu. Kenapa malah saya taruh awal? Ya biarin.
Daftar Isi
- Honorary Mention: Sampoerna A Flava
- Dji Sam Soe Kretek
- Sampoerna A Mild
- Dji Sam Soe Premium
- Sampoerna Hijau
- Marlboro Merah
- Forza
- Dji Sam Soe Magnum (Filter & Classic)
- Sampoerna A Mild Menthol
- Marlboro Ice Burst
- Marlboro Crafted
- Sampoerna A Splash (All Series)
- Dji Sam Soe Elite
- Sampoerna Avolution
- Twizz all series
- Philip Morris (sebelumnya U-Bold)
Honorary Mention: Sampoerna A Flava
Jika ada jajaran direksi Sampoerna yang membaca artikel saya, tolong kembalikan Flava!
Rokok fliter klik yang boleh dibilang pionir di Indonesia ini memang ngangeni. Rasanya pas, tidak terlalu dingin, dan sensasi manisnya dapat. Sayang sekali, rokok ini rilis di era yang salah. Di mana rokok filter klik masih asing bagi masyarakat Indonesia
Dji Sam Soe Kretek
Praise The Lord! Dji Sam Soe kretek adalah pemberian Tuhan melalui tangan Sampoerna! Rokok yang juga jadi obat ketika meriang. Terserah Anda mau bilang apa, tapi kretek satu ini memang juaranya. Perpaduan manis getirnya tembakau pilihan dengan rempah yang hangat. Tidak terlalu pedas, dan tidak terlalu pahit. Pokoknya, ini rokok SKT paling sempurna!
Sampoerna A Mild
Sampoerna A Mild, atau A Mild saja, juga jadi jawara di bidangnya. Rokok mild satu ini terbukti sudah sempurna. Coba lihat, jarang ada perokok Sampoerna A Mild yang mengetukkan rokoknya agar lebih padat dan enak. Berarti sejak keluar dari pabrik, memang rokok ini sudah nikmat tanpa perlu perlakuan khusus. Memang sih, tarikan dan rasanya pas. Sehingga rokok ini jadi acuan rokok mild lainnya.
Dji Sam Soe Premium
Sebenarnya saya sulit membedakan rasa Dji Sam Soe Kretek reguler dan premium. Satu-satunya yang saya rasakan hanya seri premium lebih tidak pedas dan nyegrak. Namun bagi saya, seri premium ini masih kalah enak daripada seri reguler. Tetap saja, masih lebih enak daripada rokok SKT kebanyakan.
Sampoerna Hijau
Kata teman saya, ini adalah Samsoe tanggal tua. Cita rasanya sih memang beda, dan cenderung lebih enteng. Meskipun beberapa teman saya malah bilang rokok ini lebih berat dari Dji Sam Soe. Yang jelas, rasanya memang Dji Sam Soe versi subsidi.
Marlboro Merah
Banyak yang tidak tahu kalau merek dagang Marlboro di Indonesia dimiliki oleh Sampoerna. Dan bagi saya, yang paling enak adalah seri Marlboro Merah. Banyak yang bilang kalau Marlboro Merah terlalu nyegrak dan bikin gatal. Tapi bagi saya, justru ini jadi kenikmatan tersendiri. Rasa khas Marlboro Merah selalu tercatat sebagai “rokok putihan sejati” di benak saya.
Forza
Siapa yang sangka rokok ramah kantong ini diproduksi anak perusahaan Sampoerna? Memang bukan produksi langsung Sampoerna. Tapi saya patut menempatkan rokok ini di 10 besar karena dua hal: harga murah dan rasa yang pantas. Meskipun masih terhitung murah, rasa rokok ini tetap nikmat. Wangi-wanginya mirip rokok Magnum sih, tapi tidak terlalu pekat. Tetap ramah bagi banyak mulut, apalagi yang budget rokoknya di bawah 20 ribu.
Dji Sam Soe Magnum (Filter & Classic)
Kenapa dua rokok ini saya jadikan satu? Kalau saya pisah, makin panjang lagi artikel ini. Lagi pula, kedua rokok ini punya cita rasa yang mirip. Seperti yang saya bilang sebelumnya, saya merasa Forza punya rasa yang mirip dengan Magnum. Terutama Magnum Classic. Ya maaf kalau itu membuat dua seri ini punya ranking di bawah Forza. Lha wong masih murah Forza.
Sampoerna A Mild Menthol
Sampoerna seri ini sebenarnya tidak ada ciri khas yang mencolok. Tapi satu yang membuat seri ini masuk 10 besar: rasanya pas. Seperti A Mild, seri ini juga tidak menawarkan rasa berlebihan. Serba pas sehingga mudah diterima semua perokok.
Marlboro Ice Burst
Sebenarnya Marlboro Ice Burst kalah enak dengan dua leluhurnya: Black Menthol dan Ice Blast. Tapi, tetap saja enak untuk jajaran rokok putih menthol. Seperti memadukan dua seri leluhurnya, Ice Burst memadukan sensasi dingin di tembakau dan filter klik. Memang kadang kelewat dingin. Tapi setidaknya masih membawa jejak leluhurnya yang memang enak itu.
Marlboro Crafted
Marlboro Crafted series jadi sahabat akhir bulan sejati. Kapan lagi Anda menemukan rokok Sampoerna semurah ini?
Sampoerna A Splash (All Series)
Sampoerna dengan filter klik ini harus saya ringkas lagi. Sejatinya ada 3 rasa, tapi saya merasa ketiganya tidak ada yang terlalu istimewa. Yah rata-rata air lah. Apalagi dengan inovasi gila-gilaan rokok filter klik di berbagai merek, Sampoerna A Splash makin tidak terlihat istimewa. Mungkin yang berbeda adalah sajian rasa yang semua cenderung segar, dan tidak ada rasa anggur. Itu saja.
Dji Sam Soe Elite
Inovasi pada produk yang sudah melegenda kadang tidak diperlukan. Salah satunya adalah Dji Sam Soe Elite. Seri ini memang memberi inovasi “filter” yang membuat serpihan tembakau tidak masuk ke mulut. Namun bagi saya memang tidak perlu. Sensasi mengunyah tembakau saat merokok Dji Sam Soe menjadi hilang. Dan lagi, saya merasa rokok seri ini malah jadi Dji Sam Soe versi nanggung.
Sampoerna Avolution
Terasa seperti merokok lidi. Rasanya juga masih mending Sampoerna reguler. Itu saja reviewnya. Setipis rokok yang (terasa) overpriced ini.
Twizz all series
Satu lagi seri rokok produksi anak perusahaan Sampoerna. Dan saya ingin masukkan karena rasa yang ra mashok. Tentu saya berharap banyak pada rokok yang bapaknya adalah Almighty HM Sampoerna. Tapi apa daya, rasanya serba nanggung. Tembakaunya hambar dan ampang, dan klik mentolnya juga tidak menyatu dengan tembakaunya. Bahkan cenderung nggak enak. Maaf, tapi hari ini persaingan rokok filter klik sangat ketat, lho.
Philip Morris (sebelumnya U-Bold)
Ini tembakau apa rumput kering di UGM? Kira-kira begitu tanggapan saya waktu mencicip U-Bold. Rasanya apek dan sausnya kelewat pekat. Jujur, saya merasa enek dengan rokok ini. Bahkan setelah berevolusi jadi Philip Morris, rasanya tetap ampas. Padahal sudah menyandang nama konglomerat tembakau dunia lho. Tapi entah kenapa rasanya masih mending jajaran rokok produksi anak perusahaan Sampoerna.
Itulah jajaran produk Sampoerna yang sebaiknya kalian tahu dan coba. Meski saya bilang ada yang tidak enak, tetap saja itu opini subjektif: benar untuk saya, dan saya nggak peduli pendapat sampeyan. Tapi yang jelas, kita akan setuju akan satu hal bahwa sebenar-benarnya kenikmatan adalah kekayaan. Benar apa betul?
Penulis: Prabu Yudianto
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Review Djarum King: Rokok Ringan Teman Pekerja Kreatif