10 Lagu Slank yang Sebaiknya Nggak Usah Didengarkan

10 Lagu Slank yang Sebaiknya Nggak Usah Didengarkan

10 Lagu Slank yang Sebaiknya Nggak Usah Didengarkan (Pixabay.com)

Slank memang merupakan band besar dan (salah satu yang) terbaik di Indonesia. Slank juga merupakan band yang sangat memengaruhi kehidupan kita melalui lagu-lagunya dan pemikiran politiknya, khususnya untuk mereka yang mengaku sebagai Slankers. Kita semua mungkin sepakat akan hal itu. Namun, band besar juga tak luput dari karya-karya yang jelek, lagu-lagu yang sebaiknya tidak didengar.

Slank pun mengalami hal tersebut. Apalagi mengingat Slank yang nyaris setiap tahun merilis album, pasti ada lah beberapa lagu nggak enak yang nyempil di antara lagu-lagu enak lainnya. Ironisnya, semakin ke sini, lagu-lagunya ini kok ya malah banyak yang tidak enak. Entah apa yang jadi penyebab. Mungkin faktor usia, atau mungkin faktor manuver politiknya yang membuat Slank seperti kehilangan magi dalam menciptakan “lagu enak.” Saya tidak tahu pasti.

Nah, berhubung pada 26 Desember 2022 nanti, Slank berulang tahun ke-39 dan kemarin saya juga sudah menulis tentang 10 lagu terbaik Slank sepanjang masa, kali ini saya akan menulis yang sebaliknya. Iya, saya akan menulis tentang 10 lagu Slank yang nggak enak dan sebaiknya tidak usah didengarkan. Akan sangat subjektif memang, tapi peduli setan, lah. Saya juga Slankers, kok.

Apa saja lagu-lagunya, simak di bawah ini.

#1 Indonesia WOW (Album “Restart Hati” 2015)

Jujur, saya masih nggak ngerti apa tujuan lagu ini. Seperti ingin memuji Indonesia, tapi kok ya terkesan hard-selling banget. Liriknya juga nggak jelas. “Indonesia wow, wow wow kau wonderful.” Apa coba maksudnya?

Untung saja musiknya enak. Kalau musiknya diputar tanpa vokal, sepertinya akan jauh lebih enak.

#2 New Normal Cinta (Album “Vaksin Slank” 2021)

Mengapa Slank seperti punya kewajiban untuk membuat lagu so called tindakan preventif menghindari Covid-19? Nggak ada salahnya memang, tapi sayangnya lagu ini jelek! Buat orang yang mengikuti Slank sejak lama pasti akan kaget, kok lagunya jadi gini? Nggak usah penasaran dengan lagunya. Dengarkan lagu yang lain aja.

#3 Tuhan Sedang Menegur Kita – Vaksin (Album “Vaksin Slank” 2021)

Sama seperti lagu sebelumya, Slank seperti jadi juru bicara Kemenkes dan Kemenag sekaligus. Lagunya sih tentang Covid-19, tapi pesannya malah “Tuhan sedang menegur kita lewat Covid-19.” Apaan, coba? Nggak tahu lagu ini ke mana arahnya. Ingin riding the wave, tapi jadinya gini. Ah, sayang banget. Mending bikin lagu soal ketidakbecusan pemerintah dalam menangani Covid-19, kan?

#4 Yin Yang (Album “999+09 Vol 1” 1999, dan “D.O.A” 2016)

Slank ini memang tidak cocok menciptakan lagu religi. Benar-benar tidak cocok. Entah mengapa ya, dengan musik yang rock + blues wanna be, Slank malah menjadikan lagu religi yang harusnya mendekatkan kepada Tuhan, malah membuat pendengarnya bertanya-tanya. “Ini lagu apa, sih?” “Ini emangnya Slank? Kok gini?” Urusan lagu religi biarlah jadi urusan Ungu atau Gigi saja. Slank nggak usah ikut-ikut.

#5 Gaya Generasi Urban ft. Wika Salim (Single, 2022)

Lagu yang diciptakan dalam rangka HUT KAI Commuter yang ke-14 ini sayangnya nggak terlalu enak. Lagu yang sekaligus menjadi jingle resmi KAI Commuter ini malah menjadikan band ini sebagai “band pesanan”. Nggak salah sebenarnya, bebas-bebas aja, tapi kok ya gini amat. Liriknya jelek pula. Hadeeuuhh.

#6. Punk Java (Album “Mata Hati Reformasi” 1998)

Isinya cuma perpaduan tiga lagu tradisional Jawa yang dicover Slank. Ketiga lagu tersebut adalah cublak-cublak suweng, gundul-gundul pacul, dan suwe ora jamu. Lagunya sih sebenarnya nggak jelek-jelek amat, tapi juga masih jauh dari kata bagus. Mending dengerin versi aslinya aja.

#7 CCTV Tuhan (Album “Slanking Forever” 2019)

Bimbim dan Kaka sepertinya udah putus asa pengin bikin lagu apa. Nggak tahu kenapa, lagu ini kok kayak lagu yang dipaksakan. Maksudnya, kok kepikiran gitu lho Slank bikin lagu seperti ini. Kita, setidaknya saya, yang mendengarkan aja sampai bingung, lagu ini mau kemana arahnya coba? “Suatu saat tiba, kita duduk di beranda surga. Menertawakan kita sambil replay CCTV Tuhan.” Rock n roll yang dipaksakan.

#8 Slanky Honey (Album “Palalopeyank” 2017)

Sebenarnya, pesan di lagu ini cukup bagus. Menceritakan bagaimana kehidupan seorang perempuan yang ditimpa berbagai masalah. Sayangnya, pesan yang bagus di lirik lagu “Slanky Honey” ini nggak “kawin” dengan musiknya. Maaf, nggak enak jadinya. Saran saya, mending baca liriknya tanpa dengar musiknya saja.

#9 Menolak Tua (Album “Palalopeyank” 2017)

Attitude Slank di atas panggung itu sebenarnya sudah menunjukkan bahwa mereka memang menolak tua. Kaka masih atraktif, Bimbim juga masih enerjik. Ridho dan Abdee juga masih gahar, Ivanka juga masih stabil. Mereka sebenarnya nggak perlu pakai statement “Menolak Tua” segala (meskipun secara usia, mereka memang sudah tua). Apalagi sampai dijadikan sebuah lagu. Jadinya ya gini, alih-alih ingin tetap muda dan rock n roll, malah kelihatan cringe.

#10 NgeSlank Rame Rame ft. Joko Widodo (Single, 2014)

Lagu kampanye Pilpres 2014. Saran saya nggak usah didengarkan. Apanya yang perlu dikomentari dari lagu ini?

Itulah sepuluh lagu Slank yang nggak enak dan sebaiknya nggak didengarkan. Gimana, lagu kesukaan kalian ada yang masuk ke daftar ini? Kalau nggak ada ya syukur, tapi kalau ada ya mana saya peduli.

Penulis: Iqbal AR
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kenapa Slank Dipaksa untuk Mengkritik Jokowi?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version