Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Jangan Pernah Kritik Ridwan Kamil, jika Nggak Siap dengan Konsekuensinya

Ahmad Arief Widodo oleh Ahmad Arief Widodo
16 Maret 2023
A A
Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai orang yang berasal dari Jawa Barat, saya pernah menaruh harapan besar ke Ridwan Kamil saat terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat. Dan mungkin bukan cuma saya yang begitu, masih banyak warga Jawa Barat lain yang punya harapan yang sama. Tapi itu dulu, sekarang lain cerita.

Sayangnya, ekspektasi tinggi warga Jawa Barat kepada Kang Emil, belum bisa dibayar tunai oleh beliau. Masih ada beberapa PR besar yang harus diselesaikan beliau sebelum turun tahta. Mengingat, masa jabatannya akan habis pada tahun ini.

Gara-gara masih banyak ekspektasi waga Jawa Barat yang belum dipenuhi Kang Emil, muncullah berbagai kritik (pedas) yang disampaikan oleh netizen pada beberapa postingan media sosialnya. Wajar kan, memang itulah salah satu tugas rakyat, memberi kritik kepada pemimpin agar tetap di jalur. Bener kan? Iya kan?

Ah, ini saat yang tepat untuk menyisipkan meme Padme dan Anakin.

Kenyataannya tak begitu. Tak mudah untuk mengkritik Ridwan Kamil, sebab konsekuensinya tak main-main. Bagi klean yang belum paham, sini sa jelaskan.

Kritikanmu di-pin(ned)

Media sosial milik Kang Emil yang paling aktif sekarang adalah Instagram. Nggak ada masalah sih beliau mau aktif di medsos mana aja. Bebas, beliau mau pencitraan seperti apa. Dan bagaimana pun caranya.

Tapi yang harus diperhatikan beliau adalah nggak perlu pinned komentar negatif atau kritik dari netizen instagram. Dengan melakukan pinned komentar di postingan pribadinya, seolah-olah beliau sengaja memajang pengkritiknya agar sedunia tahu.

Kritik di Twitter dibawa ke Instagram

Saya nggak peduli Kang Emil aktif di media sosial mana. Saya juga nggak peduli Kang Emil lebih nyaman di media sosial mana. Yang saya peduli adalah cara pemimpin kami di Jawa Barat menjawab kritik.

Baca Juga:

Bravo Supermarket Cepu, Tempat Belanja Penyelamat Warga di Sisi Timur Blora

Cepu, Kecamatan di Blora yang Paling Pantas Dikasihani

Akun @Outstandjing yang mengkritik berbagai kebijakan Kang Emil di Twitter. Bukannya dijawab di Twitter. Malah di-screen shot dan diposting ke instagram pribadi beliau. Padahal, beliau juga punya akun twitter pribadi.

Kenapa harus dibawa ke Instagram Pak? Emang di twitter pendukung Bapak kurang banyak? Atau di Twitter lebih banyak yang mengkritik Bapak ketimbang mendukung?

Pake kata-kata yang memancing fansnya bereaksi

Entah beliau sengaja atau tidak, setiap terjadi keramaian antara Kang Emil dengan netizen, pasti selalu ada kata-kata beliau yang memancing fansnya bereaksi. Misal yang terjadi beberapa waktu lalu adalah sugan teh pinter. Atau yang baru-baru ini terjadi dengan seorang guru adalah ceuk maneh kumaha?

Saya sangat yakin, sebenarnya beliau tau cara yang lebih baik menjawab kritik daripada dengan cara seperti ini. Tapi ya, kenapa harus kek gini sih?

Dicepuin

Berdasarkan jejak digital yang saya dapat di twitter, Ridwan Kamil diduga mengirim pesan ke akun sebuah sekolah, tempat guru yang mengkritiknya mengajar, sehingga membuat sang guru dipecat.

Andai itu benar, saya rasa beliau sangat tega. Sebab, yang akan kena imbasnya bukan cuma pengkritiknya saja. Tapi, keluarganya juga bakal ikut terseret ke dalam masalah. Terima kritiknya, nggak perlu beginian kan bisa?

Fansnya galak-galak

Saat ini, bukan cuma fans bola atau k-pop saja yang galak. Fans tokoh politik juga galak-galak. Begitu juga fans garis keras Kang Emil, banyak yang galak dan menyerang pengkritik kebijakan beliau. Hebatnya, fans Kang Emil bukan cuma rakyat biasa saja. Ada pula yang dari kalangan artis.

Namanya juga fans. Salah atau benar idolanya, tetap saja dibela. Kritik yang berasal dari rasa peduli kepada seorang tokoh, kerap dianggap serangan terhadap personal tokoh tersebut. Padahal, yang dikritik bukan urusan personalnya tapi kebijakan sebagai kepala pemerintahan.

Kena doxing

Sepertinya fans garis keras Kang Emil belum merasa cukup, kalau cuma menyerang akun medsos pengkritik junjungannya. Ada juga lho yang sampai doxing. Buktinya, pengkritik Kang Emil bisa ketahuan profesinya sebagai guru oleh banyak netizen sekarang.

Buat kalian yang melakukan doxing kepada pengkritik kebijakan pemerintah, emang kepuasan seperti apa yang kalian dapat setelah melakukan doxing kepada sesama rakyat?

Kalian pikir bakal diperhatikan dan dapat jabatan gitu? Ah, wishful thinking.

Kenal, tapi tidak diselesaikan secara personal

Usut punya usut, Kang Emil ini kenal beberapa pengkritiknya. Terbukti dari berbagai rekam jejak di medsos. Dulu, waktu masih menjabat sebagai Walikota Bandung, Kang Emil dengan @Outstandjing kerap berbalas mention di Twitter. Sedangkan, guru yang baru-baru ini viral mengkritik Kang Emil, ternyata pernah berfoto bersama dengan beliau.

Kalau Kang Emil kenal, kenapa penyelesaiannya nggak secara personal melalui jalur diskusi saja? Kenapa perlu dibawa ke medsos? Emang Kang Emil perlu banget atensi dari netizen di medsos ya?

Mengkritik Ridwan Kamil, saya pikir bukan langkah yang bijak, meski kita hidup di negara demokrasi. Ridwan Kamil boleh saja bilang beliau antikritik, tapi jejak yang ada menggambarkan realitas yang ada.

Kata Sagan nih ya, klaim yang besar membuktikan bukti yang besar juga. Jadi, klaim sama bukti udah nyambung belum nih, Kang?

Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Saya Kecewa Berat dengan Kang Emil

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 16 Maret 2023 oleh

Tags: cepudoxingkritikRidwan Kamil
Ahmad Arief Widodo

Ahmad Arief Widodo

Stand like a hero and die bravely.

ArtikelTerkait

Jawa Barat tidak seindah postingan Ridwan Kamil

Kehidupan Rakyat Jawa Barat Tidak Seindah Postingan Ridwan Kamil

7 November 2021
Veronica Koman Melanggar Kontrak LPDP atau Sekadar Pembungkaman Kebebasan Mengkritik MOJOK.CO

Veronica Koman Melanggar Kontrak LPDP atau Sekadar Pembungkaman Kebebasan Mengkritik?

12 Agustus 2020
tren tiktok welcome to indonesia mojok

Tren ‘Welcome to Indonesia’ dan Latah yang Bermasalah

7 Juli 2021
Wajar Kalau Kita Jadi Nggak Suka Slank karena Kedekatan Mereka dengan Penguasa

Wajar Kalau Kita Jadi Nggak Suka Slank karena Kedekatan Mereka dengan Penguasa

6 November 2022

Pentingnya Notifikasi Screenshot Instastory biar Tau Cepu dalam Pertemananmu

14 September 2021
PT KAI Adalah Contoh untuk Negara dan BUMN: Tidak Ada Kufur Nikmat dari Keluhan Rakyat

PT KAI Adalah Contoh untuk Negara dan BUMN: Tidak Ada Kufur Nikmat dari Keluhan Rakyat

27 Agustus 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.