David Beckham dan Juninho Pernambucano, Teror dari Balik Pagar Betis

juninho, beckham, inggris, brasil, ligue 1, la liga, ronaldo, dybala mojok.co

juninho, beckham, inggris, brasil, ligue 1, la liga, ronaldo, dybala mojok.co

MOJOK.COBerbicara tendangan bebas indah, kita tidak bisa melupakan dua nama yang pernah meneror dunia dari balik pagar betis: Juninho Pernambucano dan David Beckham.

Ketika sedang selo dan mencari video gol-gol indah di YouTube, pasti kita akan berakhir ke gol tendangan bebas. Dan ketika membicarakan tendangan bebas, dua eksekutor tendangan bebas terbaik dunia pasti muncul. Mari kita sambut, Juninho Pernambucano dan David Beckham.

Seakan kebetulan, Beckham dan Juninho berbagi cerita yang sama tentang bagaimana mereka dikenal dunia lewat tendangan bebasnya. Juninho yang saat itu masih berusia 19 tahun mencetak gol pertama lewat tendangan bebas melawan Gremio. Recife, klub yang saat itu ia perkuat kalah 0-2. Sudah tidak peduli akan hasil, dia mencoba mengambil tendangan bebas. It’s the first of many, the rest is history.

Sebuah titik penting bagi David Beckham terjadi di fase grup Piala Dunia 1998. Glenn Hoddle, pelatih Inggris, terpaksa memainkan Beckham karena Paul Ince cedera setelah dilanggar pemain Kolombia.

Pelanggaran itu menjadi sebuah titik tolak bagi Beckham. Dia mengambil tendangan bebas itu. Bola melengkung menjauhi jangkauan Faryd Mondragon, kiper Kolombia yang terbang ke arah kanan. Beckham mencetak gol pertamanya untuk Inggris secara spektakuler dan mengenalkan dirinya kepada dunia.

Keduanya berbagi cerita yang sama, dikenal dunia lewat “kebetulan”.

Tapi yang jelas, Juninho dan Beckham tidak bergantung kepada “kebetulan” saja ketika mencetak gol lewat tendangan bebas. Juninho mencetak 77 gol dan Beckham mencetak 65 gol lewat tendangan bebas. Jelas, ini bukan soal sebuah kebetulan. Mereka berdua berlatih sangat keras untuk menyempurnakan teknik yang menjadi ciri khas masing-masing.

Juninho Pernambucano mempelajari tendangan bebas dari Marcelinho, pemain Corinthians dan Didi, pemain yang membawa Brasil juara Piala Dunia tahun 1958 dan 1962. Terinspirasi dari kedua pemain itu, Juninho mulai mengembangkan tekniknya sendiri. Teknik tendangannya disebut knuckle ball.

David Beckham tidak bisa lepas dari bola sejak kecil. Dia selalu melatih tendangan dan kontrol bola tiap hari di taman belakang rumahnya. Ayah Beckham memasang dua ban mobil di dua sudut gawang. Beckham kecil membidik lubang yang sempit itu dari jarak jauh. Latihan ini yang membuat tendangan bebasnya menjadi sangat akurat.

Ada banyak pemain jago tendangan bebas. Namun, Juninho dan Beckham mampu menciptakan ciri khas tersendiri. Ketika bicara soal knuckle ball, Cristiano Ronaldo jago melakukannya. Namun, nama Juninho pasti muncul dalam pembicaraan. Kalau ngomongin “tendangan pisang”, tidak ada nama selain Beckham yang akan menjadi pusat obrolan. Bend it like Beckham!

Saat Olympique Lyon menjamu Barcelona di Liga Champion tahun 2009, Lyon mendapat hadiah tendangan bebas dari sisi lapangan. Juninho sebagai eksekutor melepaskan tendangan yang melengkung menembus gawang Victor Valdes dan membawa Lyon unggul dari Barcelona. Perlu diketahui, skuat Barcelona tahun 2009 adalah skuat Barcelona yang meraih sixtuple.

Gol David Beckham saat melawan Yunani di kualifikasi Piala Dunia 2002 adalah contoh terbaik pemain yang bisa menjadi pembeda.

Gol tendangan bebas Beckham ke gawang Yunani itu bobotnya sangat berat. Empat tahun sebelumnya, di Piala Dunia 1998, mantan pemain Manchester United itu menjadi pesakitan. Dia dituduh menjadi biang kekalahan Inggris dari Argentina.

Beckham mendapat kartu merah setelah menendang kaki belakang Diego Simeone. Setelah kembali ke Inggris, dia dihujat publik Inggris. Ancaman pembunuhan menjadi santapan sehari-hari. Media Inggris yang terkenal jahat itu mencibirnya begitu buruk.

Sebelum 2002, Beckham didaulat menjadi kapten di salah satu periode terburuk Inggris. Pun di Euro 2000 sebelumnya, timnas Inggris tampil memalukan. Mereka tidak lolos dari babak penyisihan grup.

Lalu datang momen krusial itu. Inggris tertinggal dengan skor 1-2 dari Yunani. Waktu pertandingan menyisakan dua menit kurang. Inggris butuh hasil imbang dan tugas berat itu ada di pundak Beckham yang mengeksekusi tendangan bebas.

Beban negara ada di pundaknya. Negara yang rakyatnya pernah mencibirnya mati-matian, bahkan mengancam membunuhnya. Namun, Beckham didaulat menjadi kapten bukan tanpa alasan. Kekuatan mentalnya diakui rekan dan sejawat.

Ancang-ancang Beckham ketika mengambil tendangan bebas itu begitu ringan. Seperti tanpa beban. Tendangan bebas melawan Yunani itu merupakan salah satu tendangan bebas paling sulit karena posisinya satu garis lurus dengan kiper. Bola harus dilepas dengan kecepatan yang ideal untuk mengelabuhi kiper.

Bola hasil sepakan kaki sebelah dalam itu melintir dengan kecepatan ideal. Masuk ke pojok kanan. Suara bola yang menghajar jaring diikuti gemuruh stadion menandakan bahwa Beckham sukses menunaikan tugas negaranya. Sebuah gol ikonik lahir.

Kemampuan mengeksekusi tendangan bebas adalah seni paling indah dalam sepak bola. Menendang bola dan membuatnya bergerak ke arah yang tidak diduga adalah sebuah karya seni. Dan karena karya seni itulah, Juninho dan Beckham akan selalu dikenang oleh dunia.

BACA JUGA 11 Pemain yang Kariernya Terkubur di Real Madrid dan artikel menarik lainnya dari Rizky Prasetya.

Exit mobile version