Selama hampir seminggu terakhir ini, sosok Prabowo Subianto benar-benar menjadi sosok yang merajai pemberitaan media tanah air. Hanya dalam waktu seminggu, ia sudah sanggup membuat banyak pernyataan-pernyataan kontroversial dalam berbagai orasi politiknya yang kemudian menjadi tema nasional.
Pernyataan yang paling membuat heboh tentu saja adalah prediksi Indonesia bubar tahun 2030 yang disampaikan oleh Prabowo seminggu yang lalu, sebuah pernyataan yang belakangan ternyata bersumber dari novel fiksi berjudul ‘Ghost Fleet’ karya P. W Singer dan August Cole.
Pernyataannya soal indonesia bubar 2030 ini banyak menuai pro-kontra. Tak cukup di situ, ia bahkan menjadi bahan meme dan guyon yang baru, menggantikan bahan guyon lawas “Kapan Perang diponegoro dimulai? Ba’da maghrib, soalnya 18.25”.
Tak kalah membuat heboh, pernyataan lain Prabowo yang juga menjadi bahan pembicaraan utama di berbagai media adalah pernyataannya yang menyebutkan bahwa bahwa 80 persen kekayaan negara dikuasai oleh hanya satu persen golongan. Pernyataan tersebut dilanjutkan dengan pernyataan lain yang juga panas, Prabowo menyebut ada segelintir elite di Indonesia yang goblok dan bermental maling, hal yang kemudian membuatnya kapok dengan elite Indonesia.
“Kita termasuk bangsa yang lengah dan tidak waspada terutama elite kita. Terus terang saja minta ampun. Saya kapok dengan elite Indonesia” katanya.
Pernyataan kontroversial berikutnya adalah saat ia meminta maaf karena dulu pernah mengusung Ahok di Pilkada jakarta 2012.
“Dulu saya tunjuk Ahok. Saya salah, saya minta maaf,” kata Prabowo, “Hanya ingin menunjukkan Pancasila. Itu maksud saya. Kita keliru dulu. Kalau salah minta maaf dong,” imbuhnya.
Nah, pernyataan kontroversial terbaru Prabowo tentu saja adalah saat ia berkelakar soal penyesalannya karena dulu tidak melakukan kudeta.
“Terus terang aja. Ini boleh terus terang enggak? Terus terang aja dalam hati nyesel juga gue enggak kudeta dulu. Lihat negara kaya begini sekarang. Tapi saya buktikan bahwa saya percaya kepada demokrasi. Saya percaya pada UUD 1945,” kata Prabowo.
Yah, pernyataan-pernyataan kontroversial yang dikatakan oleh Pak Prabowo ini memang kadang diperlukan sebagai bunga-bunga demokrasi. Selain bisa digunakan sebagai metode cek ombak bagi Pak Prabowo sendiri, pernyataan-pernyataan kontroversialnya itu juga mampu menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat untuk menilai seberapa jauh kualitas seorang Prabowo.
Dan yang paling penting, pernyataan-pernyataan kontroversial Prabowo itu adalah penolong banyak wartawan dan media (termasuk Mojok) yang memang selalu memerlukan isu-isu yang kontroversi dan layak jual. Dan Pak Prabowo sanggup memberikannya. Dalam jumlah yang banyak, dan cuma-cuma.
Terima kasih, Pak Prabowo Subianto.