Perlukah Perempuan Mencukur Bulu Kemaluannya?

MOJOK.COPerempuan sering mencukur bulu kemaluannya karena keberadaanya dianggap kurang estetis. Namun, sebetulnya ada beberapa manfaat dari si bulu kemaluan ini.

Sebagai seorang perempuan yang telah melewati masa pubertas, tentu muncul bulu di beberapa tempat—seperti ketiak dan kemaluan—adalah sesuatu yang natural. Hal ini sebagaimana munculnya bulu-bulu jenggot atau kumis pada lelaki. Meski tidak dapat dimungkiri, di awal kemunculan bulu di kemaluan ini, kita merasa aneh dan malu-malu sendiri.

Secara estetis, bulu di kemaluan memang tidak ada indah-indahnya. Lebih tepatnya, ia nampak awut-awutan, berantakan dan sering dianggap sebagai sesuatu yang kotor. Sehingga, tidak mengherankan karena ‘penampakan’ yang seperti itu, menjadikan kita memilih untuk mencukurnya. Supaya terlihat bersih. Apalagi kalau kita sedang butuh dan ingin berpakaian mini, semacam baju renang. Pasti akan membuat kita tidak nyaman jika muncul bulu-bulu yang menyembul ke luar.

Selain itu, pada sebagian pasangan yang telah menikah pun, keberadaan si bulu kemaluan ini, sering dianggap menganggu aktivitas bercinta. Maka, karena keberadaanya itu sering dianggap nampak tidak estetis bagi tubuh, kita pun memutuskan untuk mencukurnya saja.

Namun, ternyata keberadaan bulu kemaluan ini memiliki sejumlah manfaat yang jarang kita sadari.

Pertama, bulu kemaluan akan melindungi kemaluan kita dari debu-debu yang akan masuk. Sama halnya dengan bulu-bulu lain yang tumbuh di tubuh kita, bulu kemaluan ini juga berfungsi sebagai perlindungan. Ia juga berfungsi sebagai perlindungan dari luar. Baik dari debu, kotoran, maupun keringat. Dengan adanya bulu kemaluan ini, maka kotoran-kotoran tertahan dan tidak langsung masuk dan mengenai vagina kita.

Kedua, keberadaan bulu kemaluan justru dapat menjadi penghalang alami kontak dengan virus dan bakteri serta melindungi kulit halus vulva pada kemaluan kita.

Ketiga, bulu kemaluan dapat mengontrol kelembaban di area kemaluan kita, sehingga menurunkan risiko infeksi jamur.

Keempat, keberadaan bulu kemaluan juga dapat mengurangi gesekan yang menyebabkan rasa terbakar pada kulit kemaluan saat berhubungan intim. Maka tidak mengherankan jika bulu kemaluan diciptakan bertekstur lebih tebal dan kasar dibandingkan bulu-bulu yang lain.

Nah, begitu ya, Sayang. Dengan beberapa manfaat yang akan kamu dapatkan dengan tidak mencukur bulu kemaluan, tentu kamu tidak perlu terlalu mudah termakan iklan-iklan kecantikan di televisi. Di mana mereka selalu mencitrakan bahwa tubuh perempuan yang ideal adalah yang mulus dari leher hingga ujung kaki.

Padahal, sebetulnya bulu-bulu halus yang muncul di tubuh kita dengan natural, justru menjadi alat pertahanan diri kita dalam melindungi hal-hal yang kurang baik untuk masuk ke dalam tubuh kita. Sebaliknya dengan melenyapkannya, akan mengacaukan sistem pertahanan diri tersebut.

Hai para lelaki yang suka nonton film porno, janganlah kamu termakan pencitraan ideal seorang perempuan dari para aktris-aktris di film tersebut. Sehingga, berharap istrimu mencukur bulu-bulu di kemaluannya, supaya lebih menyenangkanmu. Percayalah, bulu kemaluan perempuan yang dibabat habis, tidak terlalu baik bagi kesehatan.

Meski begitu, bukan berarti mencukur bulu kemaluan itu dilarang. Ketika kamu merasa tidak nyaman dengan keberadaanya, maka kamu tidak dilarang untuk mencukurnya asalkan kamu tetap berusaha menjaga kebersihan kemaluanmu sendiri.

Nah, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan jika ingin mencukur bulu kemaluanmu.

Satu, gunakanlah pisau cukurmu sendiri atau lebih tepatnya pisau cukur yang belum pernah dipakai oleh orang lain. Hal ini untuk meminimalisir adanya kemungkinan tertular penyakit dari orang yang sebelumnya menggunakan pisau cukur yang sama.

Dua, jika kamu nggak punya pisau cukur, kamu juga dapat menggunakan gunting, asalkan betul-betul menggunakannya dengan sangat hati-hati. Supaya gunting tersebut tidak menyayat kulit sensitifmu sendiri. Pasalnya, area kemaluan mengandung banyak darah.

Tiga, warna pisau cukurmu pun tidak harus berwarna merah jambon. Terkadang, masalah warna hanya perkara iklan saja. Kamu bisa menggunakan warna apa saja, asalkan pisau cukur tersebut memiliki mata pisau tiga atau lebih. Sebab pisau cukur tersebut tidak hanya akan mudah untuk digunakan namun juga lebih aman bagi kulit kewanitaanmu.

Empat, supaya lebih aman lagi, jika kamu punya banyak uang, gunakan pisau cukur yang baru setiap kali kamu akan mencukur bulu kemaluanmu. Pisau cukur yang telah sering kamu pakai, biasanya tidak lagi tajam dan sudah tumpul. Pisau yang tumpul ini justru akan meningkatkan kemungkinan luka.

Lima, terkadang ketika kita sedang menstruasi, kita merasa semakin risih dengan keberadaan bulu kemaluan tersebut. Maka kita pun memutuskan untuk mencukurnya saja sebelum si tamu datang. Namun yang perlu kita tahu, mencukur bulu kemaluan sebelum menstruasi harus kita hindari, sebab area tersebut menjadi sensitif dibandingkan hari biasa.

Enam, ketika mencukur, usahakan kamu menarik kulitmu supaya tegang. Pasalnya, kulit yang kendur hanya akan melukai kulitmu sendiri. Fyi, pisau cukur dapat bekerja dengan maksimal dalam permukaan kulit yang rata.

Tujuh, ketika mencukur bulu kemaluan, usahakan untuk menggunakan krim atau sabun cukur. Namun, jika kamu tidak punya banyak dana, kamu juga bisa dengan hanya membasahi bulu kemaluanmu dengan air. Pokoknya, jangan sampai kemaluanmu dalam keadaan kering ketika kamu sedang mencukurnya.

Delapan, cukurlah bulu kemaluanmu pelan-pelan, searah dengan tumbuhnya bulu kemaluanmu. Mencukurnya dengan arah yang berlawanan, justru akan memungkinkan terjadinya luka pada area tersebut. Selain itu, mencukur dengan mengikuti arah tumbuh rambut dapat mencegah iritasi dan rambut yang tumbuh ke dalam.

Jadi, Sayang. Apakah kamu ingin mencukur bulu kemaluan atau tidak, pilihan tetap berada di kamu~ (A/L)

Exit mobile version