MOJOK.CO –Â Ada beberapa mitos soal kesehatan kulit wajah yang terlihat masuk akal. Namun jika dipelajari lebih lanjut, sebenarnya itu mitos yang salah kaprah. Apa saja itu?
Perawatan kulit wajah jadi barang yang jamak belakangan ini. Jika dulu pria yang peduli dengan kesehatan kulit wajahnya dianggap sebagai cowok tulang lunak, maka sekarang tidak.
Semakin banyaknya klinik kesehatan kulit menjadi bukti bahwa semua orang kini peduli dengan penampilannya, terutama soal kulit wajah.
Meski begitu, dengan hadirnya kepedulian untuk merawat kulit yang tidak lagi bisa didasarkan pada gender, ternyata mitos-mitos akan perawatan kulit juga ikut muncul. Bahkan muncul juga tips-tips kesehatan yang sebenarnya justru berisiko bikin kulit jadi rusak.
Beberapa di antara mitos soal kesehatan kulit yang salah kaprah itu adalah:
1. Tak usah pakai pelindung kulit kalau udara lagi dingin
Mau sedang naik gunung atau berada di daerah yang mendung, cahaya matahari yang mengandung radiasi sinar Ultraviolet (UV) sebenarnya tetap tembus ke permukaan bumi. Ya kalau cahaya nggak tembus, ya keadaan jadi gelap gulita lah keleuss, bijimana seeeh?
Oleh karena itu, meski kondisi terasa dingin dan sejuk, jangan remehkan kemampuan sinar UV dari matahari untuk membakar kulitmu meski sedang dalam kondisi yang tak panas-panas amat. Pada kenyataanya kulitmu ya tetap terbakar meski yang kamu rasakan ya cuma anget-anget tai ayam gitu.
Kecuali kalau kamu emang berniat berjemur sih. Itu mah udah beda urusan.
2. Sering facial itu baik
Seperti halnya olahraga berlebih itu tidak baik untuk tubuh, facial yang berlebihan juga malah tidak baik untuk kulit. Sebab, tidak semua jenis kulit itu butuh facial secara rutin. Ada yang memang butuh, ada yang malah sebisa mungkin jarang.
Ada beberapa faktor yang membuatmu butuh melakukan facial wajah atau tidak. Misalnya dari faktor usia, jenis kulit berminya atau tidak, bahkan sampai dengan cuaca. Jika dilakukan pada waktu yang tidak tepat dan terlalu sering, kulit wajah malah rusak.
Niat hati kepingin punya kulit wajah kayak Luna Maya malah jadi kayak kulit keriput Raja Iblis Pikolo.
3. Pakai produk yang banyak itu lebih maksimal hasilnya
Mitos berikutnya soal kesehatan kulit adalah mengoleskan produk perawatan kulit dari berbagai merek diduga bisa memaksimalkan reaksi. Misalnya kamu udah pakai pembersih wajah, lalu cuci muka, lalu cuci muka lagi, gitu aja terus sampai Jan Ethes rabi. Yang terjadi malah kulit mengalami pemberontakan besar-besaran.
Misalnya karena kulitmu gelap, lalu kamu ngejar segala upaya biar kulitmu bisa jadi putih. Lalu segala macam produk pemutih kulit kamu coba. Dari yang merek luar negeri sampai yang tradisional. Yakin deh, hal itu malah tidak membantu. Kulitmu malah bisa jadi rusak karena itu.
Lagian tidak semua produk kesehatan kulit itu cocok untuk kamu. Misalnya kamu seekor buaya, mau dipakein krim pemutih wajah harga miliaran ya nggak bakal bisa putih kecuali kamu buaya albino.
4. Harga menentukan kualitas produk kesehatan kulit
Mitos selanjutnya adalah produk perawatan kulit itu bukan ditentukan oleh harganya. Sebab, sering kali efektivitas sebuah produk kecantikan atau perawatan itu hanyalah soal ke-istiqomah-an pemakainya. Kalau pakai produk kesehatan kulit jutaan tapi dipakainya setahun satu kali ya bakal percuma.
Mending duitnya disedekahkan aja untuk anak yatim dan kaum duafa. Kalau pun kulitnya nggak jadi bersih dan cantik, paling nggak harta dan hatinya yang bersih. Malah pesan moral~
5. Makanan sehat nggak lebih penting ketimbang pakai produk kesehatan
Mitos terakhir yang sering disalahpahami para perawat kulit wajah radikal adalah beli-beli produk kecantikan tapi lupa beli makan-makanan sehat. Padahal yang lebih utama untuk membuat kulit wajah cerah dan bersinar itu justru dari makanan bergizi yang dikonsumsi.
Salah satu patokan misalnya, jika kamu punya teman yang nggak doyan buah atau sayur, coba lihat saja raut wajahnya. Berani taruhan, pasti wajahnya sendu-sendu lesu gitu.
Bandingkan dengan teman kamu yang doyan banget makan sayuran atau buah-buahan, wajahnya akan kelihatan cerah. Ya, mungkin masih jerawatan satu-dua biji, tapi secara keseluruhan raut wajahnya pasti terlihat segar.
Pada dasarnya produk kesehatan kulit wajah itu cuma alat bantu, kalau kulit nggak punya pasokan nutrisi dari dalam tubuh ya sama aja bohong. Apalagi kalau sampai ada orang yang nekat ngabisin duit untuk beli produk kecantikan tapi lupa sama urusan perutnya. Tiap hari makan mie instan pakai nasi mulu.
Yaelah, muka bebas jerawat tapi badan ancur buat apaan juga ye kan?