Surat Terbuka untuk Ketua KPI, Agung Suprio: Jangan Malas Beres-beres KPI, Pack!

Respos untuk statemen Ketua KPI, Agung Suprio

ilustrasi Surat Terbuka untuk Ketua KPI, Agung Suprio: Jangan Malas Beres-beres KPI, Pack! mojok.co

MOJOK.CO – Ketua KPI Agung Suprio wajar jadi sorotan pasca berbagai masalah yang merundung KPI. Mulai dari Saipul Jamil hingga kekerasan seksual.

Halo, Ketua KPI, Pack Agung Suprio.

Saya yakin belakangan ini Bapack susah tidur dan punya banyak kerisauan. Ngopi dulu, Pack, biar agak cerah hari-harinya. Terlepas dari kerisauan dan kekagetan Pack Agung Suprio atas ruwetnya kasus yang merundung KPI, saya yakin Anda menyadari bahwa spotlight yang ditujukan kepada Anda adalah hal yang sangat wajar. 

Sebagai pentolan sebuah lembaga negara, tentu Anda yang harus pasang badan dan bertanggung jawab atas apa yang terjadi di tubuh KPI. Meskipun saya sudah dengar Anda ngomong ke Om Deddy bahwa Anda nggak tahu soal terjadinya pelecehan seksual dan perundungan. Soalnya, waktu kejadian, Anda belum menjabat. Soal korban MS yang melapor dan hanya dipindah ruangan pun, Anda nggak tahu, padahal kan Anda sudah jadi komisioner KPI waktu itu. Pack Ketua KPI yang tersayang, ternyata banyak, ya, yang Anda nggak tahu. Huft….

Ya sudah, Pack. Saya kasih tahu saja bahwa tampaknya memang ada yang nggak beres dengan KPI Pusat, ada yang nggak beres soal lembaga yang Anda pimpin itu. Masyarakat pada dasarnya nggak mau tahu bibit masalah itu muncul saat Anda menjabat atau tidak, masyarakat nggak ngerti “dapur” KPI itu kokinya siapa aja. Yang kami tahu sih, KPI sedang perlu menyensor tubuh mereka sendiri, alih-alih menyensor bikini Sandy Cheeks. Iyaaa, saya tahu yang nyensor Sandy itu stasiun televisi, tapi motivasi mereka kan jelas: Biar nggak disemprit sama bocahnya Pack Agung Suprio itu kan, Pack.

Gini deh, Pack, masalah Bang Ipul yang tampil di televisi aja respons KPI lama betul. Petisi sudah ditandatangani, SJW senior sudah turun gunung, barulah muncul peringatannya. Sebelumnya bahkan pihak KPI Pusat mengatakan bahwa munculnya Saipul Jamil di televisi itu nggak ada unsur pelanggarannya. Eh, masa saya yang salah riset sih? Saya juga orang yang sama yang tempo hari mendukung protes netizen soal Saipul Jamil di Mojok lho, Pack. Lucunya, Bapack Agung Suprio Yth. justru bilang Bang Ipul nggak boleh tayang di televisi kecuali kalau untuk kepentingan edukasi. 

Duh, mau edukasi macam mana, Pack? Kan doi pelaku pelecehan seksual, konsepnya absurd banget di kepala saya nih. Apa karena saya terlalu bodoh nih, Pack, sampai nggak bisa membayangkan seorang pelaku pelecehan seksual kasih wejangan, “Makanya jangan nafsuan kalau lihat yang bening dikit, Guys.” Hahhh? Mabok. 

Lagian Bapack sih, Ketua KPI pakai acara nggak kenal sama Saipul Jamil. Wong ya komisi penyiaran, pe-nyi-a-ran lho Pack. Ahhh, kalau nggak tahu siapa Rachel Vennya nggak masalah wong dia selebgram. Lha Saipul Jamil ini sudah wara-wiri, jadi penyanyi dangdut, jadi presenter Duo Pedang, mantan suaminya Dewi Persik pula. Jangan-jangan Bapack Agung Suprio sendiri nggak pernah nonton televisi Indonesia kah, Pack?

Okelah, kita lupakan Saipul Jamil. Biarkan blio merenungi segala hal yang kocak dalam dirinya sendiri. Biar berkontemplasi mengapa blio perlu mengatakan telah memaafkan korban, padahal blio pelakunya.

Gini, Pack, soal pelecehan seksual dan perundungan yang menimpa MS itu lho, sampai sekarang ruwet. Saya minta tolong ke Pack Agung Suprio supaya ini dikawal, diselesaikan, dan diawasi dengan benar. Setajam Bapack mengawasi tayangan Upin Ipin yang katanya propaganda pemerintah Malaysia itu tuh. Jangan kagetan, Pack, statemen seorang pejabat pemerintah memang diawasi setiap orang di negara ini. Setiap kalimat yang terucap dari Bapack, kalau salah dikit, kepleset dikit, analisisnya bisa bejibun. Sebab, statemen pejabat pemerintah adalah bentuk komunikasi yang nyata untuk masyarakat. Kapan lagi sekelas pejabat pemerintah bisa berdialog di podcast Om Deddy.

Terlalu banyak kejanggalan dari kasus MS. Bagaimana pelaku melaporkan balik korban atas pencemaran nama baik aja udah aneh banget. Jika KPI Pusat memang tidak menoleransi segala bentuk pelecehan seksual yang terjadi di lembaga ini, ayo dong, Pack bertindak dan kawal korban terus. Kan kata Bapack juga sebelum diputus pengadilan kita harus pro victim to? Hari ini saya dengar bahwa MS diajak ketemuan dengan pelaku dan ada anjuran berdamai demi menjaga nama baik lembaga KPI. Ini benar nggak ya, Pack? Kalau ini benar, kacau betul ya KPI Pusat dan anak buah Anda itu. Masyarakat pengin mengawal kasus ini sampai benar-benar tuntas, bisa-bisanya kami disuguhi keputusan yang kentang begitu.

Apa saya bilang, Pack, Bapack harusnya berdialog dengan serius dengan masyarakat. Nggak cuma di podcast Om Deddy, harusnya Bapack Agung Suprio juga hadi di Mata Najwa sebagai Ketua KPI yang bakal diskusi dengan Komnas HAM dan kuasa hukum korban. FYI Pack, ini kalau di jurnalisme namanya cover both side. Jadi biar adil semua dikasih microphone yng nggak di-mute, diberi kesempatan bersuara dan berpendapat. Tapi, kenapa sih Bapack malah pulang gasik padahal sudah ke studio Mata Najwa. Kenapaaa?

Kami padahal sudah berekspektasi menyaksikan Bapack Agung Suprio dengan dandanan yang selalu necis dan suara Bapack yang katanya kayak suara Raffi Ahmad itu. Lho, malah pulang.

Saya dengar soal korban MS yang bakal mencabut laporan atas pelecehan dan perundungan yang terjadi padanya hari ini. Saya langsung galau. Ini sebenarnya gimana sih kasusnya. Tiba-tiba main cabut laporan, kan korban dan terduga pelaku bukanlah artis cari sensasi yang pakai settingan murahan biar nama mereka populer. Ini jelas-jelas kasus yang serius, kok bisa ending-nya terdenga rpenuh ketidakadilan? Investigasi internal acam apa yang ujung-ujungnya menyuruh korban dan pelaku berdamai tanpa menjatuhkan sanksi yang jelas. Pack Agung Suprio Yth., saya harap sih kabar ini cuma guyonan. Dagelan dari KPI di tengah kondisi masyarakat yang serbasulit. Saya harap sih begitu, lho, ya. Jika memang kabar ini benar, ya lagi-lagi, beresin dong, Pack. Ahhh. Anda kan pentolannya nih, satu-satunya cara biar nama KPI Pusat jadi bagus lagi ya dengan membereskan segala hal dengan elegan.

Demikianlah, Pack. Saya rasa bacotan saya cukup. Semoga Pack Agung Suprio senantiasa sabar walau surat terbuka ini terasa begitu berantakan, kacau, ruwet. Sama persis kayak kasus-kasus yang merundung KPI kan? Iya, memang saya lagi berusaha tematik aja. Masalahnya lagi ruwet, ya suratnya juga ruwet.

Hormat saya,

Kevin Ketimun Laut, Ketua Kub Ubur-ubur Bikini Bottom.

BACA JUGA Surat Terbuka untuk Coki Pardede: Jangan Sia-siain Punya Temen kayak Tretan Muslim, Cok! dan tulisan rubrik POJOKAN lainnya.

Exit mobile version