Netizen yang Ngeprank Dukun Santet Itu Faedahnya Apa, sih?

MOJOK.COKadang suka nggak paham sama orang-orang yang pengin ngelucu dengan cara nge-prank. Eh, ini malah ada yang nge-prank dukun santet, lagi!

Di jagat Twitter (halah jagat -_-) lagi pada rame ngomongin soal nge-prank dukun santet. Aktivitas sok asyik dan seolah terlihat sangat brilian dan segar ini, berawal ketika ada seseorang di akun @askmenfess, titip share sebuah gambar screenshoot testimoni dari jasa dukun santet. Yang mana di gambar tersebut juga tertera nomor HP dari si mbah dukunnya. Gambar tersebut kemudian di-upload dengan tambahan caption, “Astagfirullah…” lantas berisiklah kaum-kaum nggumun di lapak tersebut.

Obrolan soal dukun santet pun jadi perbincangan. Awalnya, si dukun santet ini sekadar di-ghibah-in doang. Kayak soal kerja santet online sekarang cuma butuh akun media sosial target, lalu rasa nggumun karena dukun santet sekarang “berjualan” lewat platform media sosial. Selain itu, muncul pula rasa “nggak paham” dari netizen, karena para dukun juga menyertakan testimoni atas jasa yang telah dilakukan—buat bikin calon kliennya semakin percaya.

Namun, tidak sekadar jadi bahan omongan saja, si mbah dukunnya juga di-prank. Beberapa di antara mereka, nge-whatsaap nomor yang tertera dalam gambar. Mereka sok-sokan butuh bantuan ghaib untuk melanggengkan segala urusannya yang—pura-puranya—sungguh maha penting itu. Mungkin, karena pesan yang masuk ke HP-nya mbah dukun santet ini tiba-tiba datang secara masif, beliau jadi curiga. Kemudian, marahlah beliau pada orang-orang tersebut karena merasa dibercandain.

Mungkin, yang ada di pikiran netizen yang lagi nge-prank ini, seperti kita-kita yang biasanya nggak percaya-percaya amat sama telepon yang masuk dan dengan sangat baiknya mau ngasih kita hadiah. Dikarenakan hal-hal semacam ini sering kali hanya penipuan belaka, akhirnya banyak dari kita, menjebak mereka—yang mau menjebak kita. Misalnya, dengan sok-sokan percaya dan nanggepin segala omongan yang mereka katakan. Yang sebetulnya, cuma pengin memperpanjang obrolan telpon tersebut, biar pulsa mereka kesedot habis.

Tapi bedanya, mohon maaf nih. Kalau yang ini, mbah dukunnya sama sekali nggak sok nawarin sesuatu untuk melambungkan hati mereka untuk sementara. Justru, mereka-mereka sendiri yang malah mancing-mancing ngerjain si mbah dukun santet tersebut. Ya, menjadi wajar-wajar saja, kalau beliau akhirnya marah.

Lagian ya, Malih. Fyi aja, nih. Bercanda sama orang tua saja, sudah tidak mudah. Apa lagi kalau ini bukan cuma “bercanda”, tapi sudah di level “bercandain”. Terus, sama orang tua yang punya pride tinggi terhadap dirinya lagi. Selain itu, di luar apa pun pekerjaan beliau, kelakuan kayak gini jelas nggak ada sopan-sopannya. Betul-betul nggak menghormati mereka sebagai orang yang lebih tua: kayak orang yang nggak punya adab!

Jadi, kalian ini sebetulnya nge-prank buat apa, sih? Buat lucu-lucuan biar dianggap menjadi pribadi pemberani? Gitu? Biar diakui sebagai sosok yang kebal santet? Atau apa, sih? Sungguh keputusan nge-prank dengan sok pengin membeli jualan orang atau memakai jasa seseorang, adalah suatu hal yang ngawur dan nggak ada bijak-bijaknya sama sekali. Baik, apakah pekerjaan tersebut sesuai dengan nilai dan prinsip hidup kita atau tidak? Kelakuan kayak gini, betul-betul nggak etis dan sangat kekanak-kanakan, Malih!

Kalau memang kamu-kamu ini nggak percaya-percaya amat sama kekuatan supranatural seseorang sebagai dukun santet. Ya, nggak perlulah nge-prank murahan dan nggak kreatif, kayak orang nggak punya kerjaan gitu. Mungkin, bisa-bisa saja beliau ini memang orang biasa yang nggak punya ilmu santet. Namun, kalau misalnya sakit hati dan cari pembalasan dengan pakai dukun betulan yang lain, gimana? Hmmm? Mamam, tuh!

Gimana? Masih nggak, ngeh, juga?

Gini ya, ini tuh mirip-mirip sama orang yang nge-prank ojek online dan pesen makanan lewat aplikasi yang disediakan. Lantas, pas udah dipesenin sama driver-nya, ujug-ujug langsung di-cancel begitu saja. Tanpa si driver ojek online dikasih penjelasan. Bayangkan, Malih! Bayangkan, gimana rasanya?!!!

Saat ini netizen—termasuk saya pun—jadi penasaran. Pasalnya, saat ada orang yang lagi-lagi bercandain beliau, si mbahnya menggertaknya untuk nggak main-main dengan beliau. Pasalnya, beliau telah siap menyantet 30 orang yang sebelumnya udah bercandain beliau. Apa lagi, identitas dan foto mereka sudah ditemukan. Lucunya, para netizen yang awalnya sok pengin ngelucu dengan nge-prank ini, begitu digertak sama mbah dukun santet, langsung mengkeret begitu saja. Ya, gini nih kalau merencanakan sesuatu nggak dipikir-pikir dulu. Kelimpungan sendiri, kan?

Ehm, jadi kira-kira keadaan mereka sekarang gimana, ya? Apakah yang disampaikan si mbak dukun santet itu memang hanya gertakan, ataukah memang suatu kejadian yang bakal betul-betul terjadi? Jadi teman-teman yang sudah pernah nge-prank. Sungguh, sangat kami tunggu dengan sabar bagaimana kabar kalian sekarang?

Lagian ya, pada dasarnya kan, sebagai manusia kita ini penginnya diseriusin dalam hubungan. Eh, ini malah bercandain hubungan yang tengah terjalin. Ya jelas marahlah! Hubungan pakai rasa suka aja nggak terima kalau ternyata cuma jadi bahan bercandaan. Apa lagi hubungan yang ada rasa ngarep keuntungan. Hadeeeh~

Exit mobile version