Mitos Foto Bertiga dan Implementasinya dalam Misi Balas Dendam Mantan Kekasih

Selfie-Bareng-Mantan-MOJOK.CO

[MOJOK.CO] “Dari mana dan kenapa mitos itu muncul nga penting; yang penting aku bisa foto sama kamu.”

Selama bertahun-tahun, beberapa mitos berkembang luas di Indonesia. Salah satunya adalah mitos yang memaksa kita semua enggan foto bertiga dengan posisi berada di tengah.

Loh, kok bisa?

Yha iyalah, wong mitosnya bilang bahwa siapapun yang posisinya ada di tengah saat foto bertiga bakal mati paling cepet :(((

Mereka yang menyebarkan mitos ini sungguhlah keji. Kalau foto bertiga mengakibatkan kematian ia yang berada di tengah, gimana dengan foto keluarga yang cuma terdiri dari bapak, ibu, dan anak? Gimana juga dengan orang yang cuma punya dua temen? Atau, artis yang ketemu dua penggemarnya? Penggemar yang ketemu dua artis favoritnya? Harry Potter, Ron Weasley, dan Hermione Granger? RAN? Trio roket? Kebayang nga sih mereka harus ribut dulu karena nga mau berdiri di tengah demi terhindar dari kesialan tadi???

Problematika mitos foto bertiga ini, jika dirunut, ternyata bukanlah budaya asli kepercayaan Indonesia. Tida hanya beras saja, mitos ini diketahui merupakan produk impor yang masuk ke Indonesia, bahkan sejak bertahun-tahun lalu, my lov~

Adalah Vietnam, negara tetangga yang mengirimkan budaya ini. Jika kebanyakan negara memercayai angka 13 sebagai angka sial, Vietnam juga memercayai sebuah angka lain sebagai suatu hal yang harus dihindari, yaitu angka 3.

Diyakini sebagai jumlah dewa, berfoto bertiga dianggap pamali yang akan membawa kesialan, bahkan kematian. Dalam proses berfoto, kilat dan cahaya yang muncul dari kamera dianggap bisa mengambil jiwa orang yang berada di tengah sampai ia meninggal dunia. Sempat pula, praktik foto bertiga dengan kamera yang menggunakan flash ini dianggap sebagai praktik sihir hitam kelas kakap yang akan merampas jiwa-jiwa yang berdiri di tengah. Pikiran parno dan overthinking yang ngayal ini didapat sejak zaman penjajahan Prancis, di mana para penjajah kerap menggunakan kamera untuk memotret di Vietnam.

Oooh jadi gara-gara rang Prancis, niii~

Hehe.

Anyway, foto bertiga, meski penuh mitos seperti di atas, bisa juga menjadi titik balik untuk melihat kepribadian seseorang terhadap yang lainnya. Sekadar untuk analisis, mari kita tebak sifat personal orang-orang ini, dilihat dari sikapnya soal foto bertiga.

#1 Tipe si Pengalah Gombal

Sekaligus sebagai saran bagi you semua yang zomblo dan kesepian, tipe ini mungkin akan menatap matamu dan bicara dengan suara mantap, “Ada di tengah itu berat, kau tak akan kuat. Biar aku saja.”

#2 Tipe Pemikir Panjang

Setelah memasrahkan diri berada di tengah, tipe ini memberikan kata-kata bijaksana sebagai wasiat, misalnya, “Kamu masih muda, jalanmu masih panjang. Aku tidak ingin merusak hidup dan kariermu. Bercita-citalah yang tinggi. Berjanjilah padaku bahwa kau akan menjadi anak yang tida patah semangat~”

Lebay abizz.

#3 Tipe Nga Mau Mati

Ini adalah tipe paling realistis. Alih-alih menawarkan berdiri di tengah, doi malah berdeham dan bilang, “AKU NGA MAU MATI, KAMU AJA YANG DI TENGAAAH~” sambil nangis-nangis.

Padahal, abis foto, sehat wal afiat. Terus malu sendiri.

#4 Tipe Sedikit Nakal, Banyak Akal

Ada beberapa orang yang dengan diam-diam mengambil mitos ini sebagai momen untuk “mendoakan” orang lain. Menganut prinsip karma does exist, foto bertiga diambil sebagai cara yang bisa membantu terlaksana prinsipnya tersebut.

Contohnya?

Datang ke nikahan mantan dan ajak selfie bertiga bareng suami/istrinya. Pastikan you berdiri di pinggir sehingga memberikan posisi di tengah kepada target operasi…

Xixixixi~

Exit mobile version