Menyambut Kembali Poconggg, Menyambut Kembali Anonimitas

MOJOK.CO Kembalinya akun Twitter milik Poconggg adalah wujud nyata dari tren “Let’s confuse kids nowadays” di Twitter sebagai akun anonim. Welcome back!

Sejak tahun 2010-an, akun Twitter anonim bernama @Poconggg muncul di lini masa. Foto profilnya tampak seperti namanya: sebuah pocong berkain putih dengan muka yang tak tampak jelas. Seperti tokoh pocong di film-film hantu, pocong di balik akun Poconggg ini sifatnya sama: anonim dan tidak disebutkan nama aslinya.

Cuitannya yang paling tipikal yang saya ingat adalah “lompat, lompat, lompat”. See? Sungguh sangat pocong!!! Memang jenius!!!

Dengan nama Poconggg tadi, si admin berhasil menarik minat followers-nya—yang langsung melonjak pesat. Cuitan lainnya memang kocak-kocak, termasuk curhatannya sebagai makhluk Tuhan yang paling seksi tak bertangan alias tangannya kegubet kafan.

Poconggg is Back!

Sejak kemarin malam, lini masa Twitter dihebohkan dengan cuitan dari akun @Poconggg yang berbunyi:

Tagar #WelcomeBackPoconggg langsung menjadi nomor 1 trending, bahkan mengalahkan tagar para Kpoper yang menginginkan kembalinya B.I sebagai leader iKON. Luar biasa. Secara tidak langsung, ini membuktikan bahwa kekuatan nostalgia memang bisa sedahsyat itu, mylov~

Poconggg adalah anonim, anonim adalah Poconggg. Pada masanya, kita-kita semua (hah, kita???) sudah merasa cukup puas membaca twit-twitnya yang lucu tanpa habis pikir menebak-nebak laki-laki atau perempuan macam apa yang ada di balik akun tersebut.

Malah, saking populernya, ia berhasil menerbitkan buku komedi yang—dikutip dari Tempo—dinilai sebagai buku yang biasa saja: “Untuk orang yang sudah tua bangka, tertawa pun rasanya sulit. Untuk yang kategori om-om, paling juga berkomentar mirip Lupus, bacaan mereka di tahun 1980-an.”

Tapi nyatanya, bukunya laris, tuh. Komedinya diterima di kalangan remaja, persis seperti sambutan hangat saat buku Raditya Dika terbit di awal-awal. Seiring berjalannya waktu, Poconggg kian berjaya dan anonimitasnya menjadi satu poin plus yang penting.

Awal Mula Terbongkarnya Identitas Poconggg

Yah, setidaknya, segalanya berjalan lancar sampai pertengahan tahun 2011. Kala itu, sebuah akun tandingan bernama @siapapoconggg muncul dan mulai mengulik habis-habisan siapa orang yang selama ini menjadi Poconggg.

Singkatnya, drama pun dimulai. Pihak-pihak tertentu berhasil membongkar identitas asli Poconggg, mulai dari “menyogok” salah seorang teman Poconggg, hingga penyelidikan yang mengerucut ke satu nama: Arief Muhammad.

Selepas terbongkarnya identitas si Poconggg (yang memang benar adalah Arief), akun ini sempat menghilang dari Twitter. Lama-kelamaan, akun Poconggg lebih sering dipakai sebagai media untuk Arief men-share vlog yang ia tayangkan di YouTube.

Namun, Arief tidak berhenti. Poconggg kala itu akan difilmkan dan ia kian dikenal sebagai salah seorang content creator yang digandrungi anak muda, persis kayak Mas Ali yang itu, yang nulis buku Perihal Cinta, Kita Semua Pemula.

Mengenang Anonimitas Lewat Poconggg

Sebagai pengikut Poconggg di awal kebangkitannya, saya nggak ingat-ingat amat apa yang terjadi setelah identitasnya terbongkar. Twitter sempat tak lagi menjadi media sosial yang ramai dikunjungi, dan mungkin itu sebabnya berita terbaru soal Arief Muhammad tak terlalu saya ikuti.

Tapi yang jelas, di kepala saya, dan ribuan followers-nya, Poconggg selalu menjadi tokoh favorit kami setiap kali membuka Twitter bertahun-tahun yang lalu, apalagi saat kami belum mengetahui identitas aslinya.

Yah, kadang memang rasanya lebih nyaman dan seru berinteraksi dengan orang-orang yang anonim, ya?

Naaaah, inilah uniknya: anonimitas selepas akun pocong-pocongan ini nyatanya tetap ada dan tetap digandrungi!!!!!!11!!!1!!!!

Maksud saya—kamu tentu ingat Askmenfess, kan?

Akun-akun yang mendukung anonimitas kini menjadi tren baru di Twitter, selain budaya yang tetap ada sejak dulu, yaitu akun alter ego. Prinsipnya, lewat Askmenfess, kita bebas “nitip” ngetwit apa saja tanpa perlu takut-takut ketahuan orang bahwa kitalah yang menuliskan kalimat tersebut.

Yaaah, meskipun ujung-ujungnya hal ini membuat Askmenfess tampak seperti acara radio setiap Malam Minggu, yang jelas followers-nya senang.

Lagipula, baik Poconggg maupun sender-sender twit di Askmenfess tentu sepakat pada satu hal: anonimitas itu nggak melulu negatif. Dengan menjadi anonim, mereka bisa melepas sisi diri mereka yang “satu lagi”, tanpa perlu kepikiran bakal di-judge aneh-aneh atau ditertawakan.

Tapi kalau buat saya, daripada sekadar “menyambut kembali anonimitas”, comeback-nya Poconggg ini mengajarkan satu hal yang penting dan kadang sering dilupakan oleh kita:

…bahwa tidak ada hal yang tidak mungkin di dunia ini.

Maksud saya, coba lihat Arief Muhammad: delapan tahun yang lalu, identitas anonimnya terbongkar dan semua orang meramalkan kariernya bakal tamat. Nyatanya, ia malah kian melambung sebagai content creator dan tadi malam, dengan suksesnya, membangkitkan kenangan jutaan orang, sekaligus disambut dengan hangat sampai jadi trending topic.

Hhh, sudahlah, minggir dulu semua akun role player—Poconggg kesayangan kami mau lompat-lompat lagi!

Exit mobile version