Memilih Diksi Minta Maaf: Beda Kata, Beda Rasa

minta maaf diksi lebaran minal aidzin walfaidzin mojok.co

minta maaf diksi lebaran minal aidzin walfaidzin mojok.co

MOJOK.COMinta maaf itu susah banget, apalagi kalau nggak tahu caranya. Alih-alih masalah selesai, yang didapat malah prahara tanpa henti.

Punya cangkem yang tidak punya rem memberi saya dua hal. Pertama, masalah tanpa henti. Saya sering kali mendapat masalah dari kata-kata yang nggak saya filter dari mulut. Entah hal itu dari kata saya yang terlalu keras atau guyon saya yang keterlaluan.

Kedua, kemampuan memilih kata untuk minta maaf. Kemampuan ini datang dari ribuan pengalaman tidak menyenangkan dari cangkem tanpa rem tersebut. Setidaknya saya bisa menyelesaikan banyak masalah lewat cara saya meminta maaf.

Tentu hal itu tidak terjadi setiap saat. Ada kalanya itu gagal, tapi setidaknya metode-metode saya bisa membuat orang-orang yang marah bisa sedikit melunak. Paling nggak,sejauh ini saya belum putus sama pacar saya sih ehehehe.

Meminta maaf itu ada caranya sendiri, seperti yang saya bilang di atas. Kata-kata dan tindakan yang dipilih haruslah tepat. Kalau nggak, masalah bisa tambah runyam. Contohnya, pacarmu ngambek karena kamu ketauan ngelike foto cewek di Instagram. Kalau kamu mau minta maaf tapi dengan kalimat, “Kan aku cuma ngelike, nggak cinta apa naksir,” masalah bisa jadi tambah runyam. Ha wong ngelike wae ngambek, malah ngomong, “Nggak cinta apa naksir,” bisa makin muntab pacarmu.

Memang ada beberapa hal yang tidak penting untuk dimasalahkan, contohnya seperti nge-like foto cewek di Instagram. Tapi kita tidak bisa memaksakan pendapat, yang bisa kita lakukan mendengarkan dan berkompromi. Jadi meski terkadang masalah itu terlihat sepele, meminta maaf tetap saja hal yang penting.

Kata-kata yang digunakan untuk minta maaf punya “nilainya” sendiri. Saat dirangkai dalam kalimat, seakan punya makna tersendiri. Sebagai contoh, “Aku minta maaf ya,” itu basic of the basic. Kalimat itu sering digunakan kepada orang yang dekat dengan kita, dan nada yang digunakan biasanya pelan, menunjukkan kesungguhan. Ya pokoknya kayak gitu lah.

Kata yang lain adalah ampun. Kata ampun sering kali ditemukan pada situasi yang… tidak menyenangkan. Tentu saja pendapat itu saya dapat dari pengalaman pribadi melihat kawan-kawan saya sewaktu kecil digebuki orang tuanya entah karena nggak tidur siang atau ketahuan main ke kali.

Kata sorry juga sering digunakan untuk minta maaf. Bahasa London-nya maaf itu sering digunakan kepada orang yang nggak deket-deket amat dengan kita. Bisa dibilang, kata sorry membuat permintaan maaf terkesan nggak serius. Contohnya, ”I am sorry, kutak akan i love you  lagi”.

Lucu nggak? Nggak ya? Yaudah.

Selain menggunakan bahasa London, sering kali bahasa daerah digunakan untuk meminta maaf. Indonesia adalah salah satu negara dengan penduduk yang berbicara lebih dari satu bahasa terbesar di dunia. Karena itu, sering kali bahasa daerah digunakan untuk mengungkapkan perasaan yang ingin disampaikan ketika minta maaf.

Tapi kalau menggunakan bahasa daerah, pastikan lawan bicaramu mengerti bahasa daerah yang kamu gunakan. Lha nggak lucu kalau kamu menggunakan krama inggil saat berbicara dengan orang Jakarta tulen. Dimaafin kagak, dikira jamet iya.

Tapi ada kata yang paling ampuh, yang meluluhkan amarah dalam waktu yang singkat. Kata yang maksud adalah “Mau aku beliin apa?” Serius, itu bisa meruntuhkan amarah dan menggantinya dengan senyum yang lebar. Lebar banget, kek Ringroad. Contohnya begini, pacarmu marah sama kamu, terus kamu bilang, “Mau dibeliin apa? Eh aku udah checkout-in Shopee kamu sayang,” pasti hubungan kalian kembali membaik. Kayane. Kudune.

Tapi untuk yang terakhir, kalian disarankan punya duit yang cukup kalau mau bergantung dengan cara itu. Kalau takut tekor sih, saya sarannya kalian nggak usah bikin masalah, atau nggak usah punya pacar.

BACA JUGA Buang Jauh-jauh Harapan Kita Semua Akan Diberi Tes Massal dan artikel Rizky Prasetya lainnya.

Exit mobile version