Karaoke Bareng Teman adalah Cara Menguak Kepribadian yang Sesungguhnya

karaoke

MOJOK.CO Pengalaman karaoke bareng teman bisa jadi menyenangkan, bisa juga traumatis. Tapi, lewat aktivitas ini, kita jadi ngerti tipe-tipe teman yang sesungguhnya!

Bertahun-tahun lalu, segerombolan teman di kelas Anatomi Fisiologi Manusia mengajak saya bergabung ikutan bernyanyi ke karaoke selepas praktikum. Saya tentu saja mau—hitung-hitung melepas lelah dan stres. Maka, berangkatlah kami ke Jatinangor Town Square karena—jelas sudah—kami adalah AGJ alias Anak Gaul Jatinangor. Hehe.

Satu per satu dari mereka bernyanyi di bilik karaoke—kebanyakan lagu KPop. Saya, yang saat itu belum kenal KPop, cuma duduk anteng mendengarkan sambil menebak-nebak mas dan mbak di video musik yang diputar itu sebenarnya sedang berbicara apa.

Setelah menunggu sekitar 37272 lagu, akhirnya lagu pilihan saya diputar. Di layar, terpampang jelas judul yang saya pilih: A Thousand Miles-nya Vanessa Carlton.

Saya mengambil microphone dan bersiap bernyanyi. Lagu ini keluaran tahun 2002, atau lebih tepatnya 10 tahun sebelum hari itu berlangsung. Baru juga nyanyi dua kalimat, seorang teman yang sedari awal terus bernyanyi mendadak berkata,

“Lagu apa, sih, ini? Skip aja. Next!”

Berubahlah lagu yang diputar. Si kawan tak repot-repot bertanya siapa yang memilih lagu tadi, bahkan tertawa saat saya bernyanyi sambil berkata, “Kok kamu tahu, sih? Ini, kan, lagu jadul?”

Saya gondok. Teman-teman saya kembali bernyanyi—kali ini lagunya Miley Cyrus yang saya baru dengar (iya, sayanya aja yang kudet). Tapi tetap saja, saya gondok setengah mati.

Pengalaman karaoke di atas cukup traumatis bagi saya. Ya monmaap, nih, orang lagi nyanyi “Staring blankly—”, eh tiba-tiba di-skip. Emangnya enak??? Hmmm???

Saya memulai lagi pengalaman karaoke bareng teman berbulan-bulan kemudian, sebelum akhirnya kian jarang gara-gara berpindah kota. Namun, dari pengalaman-pengalaman tadi dan cerita dari penyintas (halah!) karaoke bareng teman, saya menemukan bahwa ruang karaoke bisa “melahirkan” beberapa tipe teman.

Pertama, selagi karaoke bareng teman, pasti ada orang yang menolak kalau disuruh ikutan nyanyi dan lebih senang melihat teman-temannya bernyanyi kayak orang gila.

Setidaknya ada beberapa kemungkinan kepribadian bagi teman jenis ini. Mereka bisa saja merupakan orang yang pemalu tapi sebenarnya bakal bernyanyi juga setelah disodorkan microphone, atau memang hanya orang yang kelebihan duit dan nggak keberatan ikut iuran bayar karaoke meski tidak ikut menyumbang suara. Kalau mereka adalah tipe yang kedua, kamu jelas harus benar-benar memanfaatkannya menyayanginya sepenuh hati karena dia rela-rela saja menemanimu meski karaoke bukan hal favoritnya.

Uuuu, so sweet~

Kedua, dalam rombongan karaoke bareng teman, pasti ada juga orang yang mulutnya lebih mirip radio, alias ngerti dan hafal hampir semua lagu yang dipilih, mulai dari lagunya Reza Artamevia, Dean Lewis, sampai Blackpink sekalipun. Dalam kamus hidupnya, kayaknya nggak ada kata “Lagu siapa, nih?” saking ngelotoknya otak miliknya perkara lagu-laguan.

Dan, kemungkinan besar, akun Spotify-nya pun Spotify Premium. Mantap!

Ketiga, karaoke itu seru, tapi bakal jadi jauh lebih seru kalau suasananya nggak sunyi dan senyap. Dalam perihal karaoke bareng teman, coba ingat-ingat, pasti ada orang yang sepertinya baru saja menelan baterai dan kerjaannya goyang-goyang melulu kayak balon Toko Cat WaWaWa.

Meski terkesan norak dan memalukan, tipe teman yang satu ini sesungguhnya bermaksud baik luar biasa. Ia ingin menghidupkan suasana dan nggak membuatmu mati kutu gara-gara cuma nyanyi sambil duduk di sofa.

Yah, maksud saya, apa bedanya karaoke sama kuliah kalau kamu cuma duduk-duduk aja, Malih???

Keempat, karaoke sering kali menjadi kedok dari acara curhat bersama teman. Konon katanya, sebaris lirik lagu saja berpotensi mengubah mood seseorang dalam sedetik.

Penyataan inilah yang harus kamu pahami baik-baik biar nggak heran-heran amat melihat seorang teman yang, misalnya, tiba-tiba menangis saat mendengar lirik lagu Memulai Kembali-nya Monita Tahalea di bagian “…aku melangkah pergi, kau pun tak lagi kembali.”

Iya, kan, wahai kaum-kaum penyanyi karaoke yang suka berdendang sambil membayangkan diri menjadi tokoh utama dalam lagu pilihan??? Hmmm???

Kelima, tipe teman dalam rombongan karaoke yang terakhir adalah, tak lain dan tak bukan, titisan Menteri Keuangan, alias…

…tukang narikin duit iuran!!!1!!1!!!

Yah, namanya juga karaoke bareng teman, masa bayarnya bareng dompet sendiri?

Exit mobile version