Di Balik Mudahnya Artis Indonesia Nampang di Billboard Times Square New York

Musisi Indonesia yang pernah muncul di Times Square New York

Di Balik Mudahnya Artis Indonesia Nampang di Billboard Times Square New York

Di Balik Mudahnya Artis Indonesia Nampang di Billboard Times Square New York

MOJOK.CO – Ciyeee, New York! Artis Indonesia makin terkenal nih karena fotonya nangkring gede banget di Times Square New York. Kok bisa?

Raisa pernah jadi sorotan perihal wajahnya dicetak segede New York Times Tower di Times Square New York dan membanggakan Indonesia banget. Orang-orang merasa, wah, inilah saatnya musik Indonesia bersinar di kancah internasional. Slebew~

Raisa bukan satu-satunya, ada juga Nadin Amizah yang merasa bahwa foto dirinya nemplok di kawasan jantung dunia adalah momen surealis. Ya bayangin aja, Mbak Nadin yang mungkin waktu itu lagi rebahan di kasurnya dengan tenang, sementara di waktu yang sama, orang-orang di persimpangan sibuk Manhattan memandangi foto dirinya sambil membatin, “Oh ini orang Indonesia, ya.” Mungkin nggak jarang juga yang bingung Indonesia itu di mana. Maklum lah.

Selanjutnya, banyak nama-nama artis yang terpampang di persimpangan yang penuh dengan baliho versi elegan itu. Mulai dari Rich Brian (ya udah ini mah nggak heran), Weird Genius, sampai yang terbaru, Maudy Ayunda. Ini teh beneran orang-orang New York ngefans banget sama orang Indonesia apa gimana?

Wajah-wajah mereka muncul di billboard Times Square New York bukan tanpa alasan. Layaknya baliho di perempatan Kentungan Jogja, billboard itu juga mengisyaratkan promosi. Spotify adalah dalangnya. Aplikasi streaming musik legal itu memang punya kampanye untuk memberi kesempatan musisi dunia, indie maupun berlabel, untuk mempromosikan karya mereka lewat poster segede gaban. FYI aja nih, khusus untuk Raisa, Nadin Amizah, dan Maudy Ayunda, foto mereka nemplok di gedung Times Tower setinggi 25 lantai. Pasang billboard di sana nggak murah (apalagi buat penyintas UMR Jogja) yaitu sekitar 5.000 sampai 50.000 dollar AS atau kisaran Rp71 juta – Rp710 juta rupiah, tergantung berapa lama baliho raksasa itu nemplok. Harga itu, untuk kalangan crazy rich di Indonesia, masih cincai lah.

Syukurlah, Spotify memberikan fasilitas buat musisi-musisi potensial buat muncul di sana. Mereka punya komitmen menarik untuk menciptakan tren musik baru sebab kecenderungan orang di masa kini hobi mengeksplor sesuatu yang baru, nggak melulu harus Top 50 Billboard atau musik-musik yang menang Grammy Awards. 

Awalnya, di tahun 2019, orang-orang sempat kaget berjamaah melihat musisi Timur Tengah Amr Diab tiba-tiba muncul di billboard Times Square. Sebagian orang yang lewat di sana mungkin sama sekali nggak ngerti siapa sih pria brewok yang wajahnya manis tapi sangar itu. Wissam Khodur, tim Spotify Dubai, pernah mengatakan pada media bahwa ini memang hasil kerjanya. Dia memilih musisi potensial yang sekiranya bisa go internasional dengan beberapa kriteria tertentu. Tujuan Khodur jelas, dia pengen menciptakan momen membanggakan buat musisi lokal agar tampil di muka internasional. 

Rumus ini akhirnya nggak hanya diterapkan di Timur Tengah, negara-negara kecil kayak Indonesia juga punya kesempatan secara bergantian untuk menampilkan musisi lokal. Bukan masalah harga sewa billboard yang mahal, Spotify justru menyusun strategi cerdas sebab musisi lokal yang nampang di sana bakal bangga bukan kepalang, apalagi fans dan pendengar setia mereka. Tim Spotify berhasil menciptakan momen “Ayah, Ibu, aku telah meraih mimpiku!” buat setiap musisi yang ndilalah dapat kesempatan emas ini.

Momen membanggakan ini akan terekam, billboard di Times Square yang ada foto-foto artis lokal itu bakal diabadikan dalam foto-foto dan diunggah ke media sosial. Foto itu, lalu, bertahan lebih lama di akun media sosial si artis dan media lokal walau billboard di Times Towernya sudah diturunkan. Dengan begini, nilai sewa Rp71 juta tadi, nggak akan menguap sia-sia.

Suatu kali saat nganggur, saya juga pernah nonton acara YouTube jalan-jalan semacam Nomadic Ambience dan kawan-kawannya itu. Saya sesekali pengin merasakan sensasi jalan-jalan di Manhattan dan lewat Times Square. Ya, memang, billboard di sana banyak banget dan jujurly, sebagian wajah yang terpampang di sana nggak saya kenali. Jauh dari persepsi saya bahwa mungkin yang bakal saya lihat cuma muka Billie Eilish atau Taylor Swift. Intinya sih, jika ada satu, dua, tiga, bahkan sepuluh wajah artis Indonesia muncul di Times Square, itu adalah hal yang wajar meski tetap ada manis-manisnya.

Sayangnya saya jadi khawatir kalau kebanyakan artis muncul di Times Square, momen bangganya tiba-tiba luntur. Berasa dikit-dikit Times Square, dikit-dikit “Mum, I made it!”. Kan jadi mmmeh banget. Unsur “mengiklankan” wajah asing agar bisa dikenali jadi nggak efektif.

Dalam skala yang jauh lebih kecil dan sederhana, ini sama saja dengan iklan caleg-caleg yang berantakan di simpang jalan. Muka-muka mereka asing banget, bahkan kita nggak tahu kinerja mereka buat Indonesia kayak apa. Dikit-dikit kepak sayap, dikit-dikit baliho Reno Maju. Nanti, kalau sudah dekat dengan pemilu, kita semakin dikacaukan dengan calon-calon wakil rakyat yang begitu banyak dari berbagai partai. Ada yang pakai peci, ada yang desainnya meme-able, ada yang lebih layak ditertawakan.

Masih mending billboard Spotify di Times Square yang walau pasang wajah orang yang sama sekali asing, kita bisa langsung dengarkan musiknya di aplikasi. Karya-karyanya jelas dan telah lolos seleksi. Meskipun pada akhirnya, momen membanggakan wajah muncul di Times Square itu lebih banyak untuk kepentingan promosi di media sosial.

BACA JUGA Alasan Fans Musisi Indonesia Jarang Beli Album Fisik Karya Idolanya dan artikel AJENG RIZKA lainnya.

Exit mobile version