Alasan Bagi-Bagi Kaus Putih Polos untuk Simpatisan Politik di CFD

Bagi-Bagi-kaos-CFD-MOJOK.CO

MOJOK.CO Pemprov DKI Jakarta membagikan kaus putih polos kepada simpatisan politik untuk menghindari aksi berbau politis di CFD Jakarta Pusat. Tapi kira-kira, kenapa harus kaus putih, ya?

Setelah santer terdengar soal rencana aksi deklarasi #2019GantiPresiden di Patung Arjuna Wiwaha yang merupakan daerah CFD (car free day) di Jakarta Pusat, pemerintah Jakarta segera mempersiapkan “aksi tandingan” dalam rangka menghalau aksi tersebut. Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Sandiaga Uno, wakil gubernur DKI Jakarta, telah menekankan bahwa acara aksi deklarasi berbau politik adalah kegiatan yang melanggar Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 12 Tahun 2016 tentang Hari Bebas Kendaraan Bermotor.

Berangkat dari pernyataan tersebut Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, melalui Satpol PP yang bertugas di CFD tanggal 6 Mei 2018, membagikan kaus putih polos kepada para simpatisan yang diketahui memakai atribut bernuansa politik di lingkungan CFD. Hal ini pun telah dibenarkan oleh Sandiaga Uno.

“Jadi kita rapat bersama komite inteligen daerah. Kami bersama Kabinda (Kepala BIN Daerah) berdiskusi bagaimana caranya mengurangi eskalasi dan intensitas gesekan atau friksi karena car free day itu harus bebas dari politik.”

Ya, demi mengurangi eskalasi dan intensitas gesekan atau friksi itulah kaus putih polos lahir menjadi jawaban. Bukan hanya pada mereka-mereka yang datang dengan kaus bertuliskan tagar 2019 Ganti Presiden, kaus putih polos ini juga ditujukan bagi siapa saja yang menggunakan tagar pihak sebaliknya. Pokoknya, apapun yang berbau politik!

Meski bertujuan untuk menetralkan keadaan, hal ini tetap memunculkan pro dan kontranya sendiri. Padahal, besar kemungkinan, Pemprov DKI Jakarta memiliki tujuan-tujuan baik atas dibagikannya kaus putih polos ini. Nggak percaya? Mari kita bahas satu per satu.

Pertama, menurut penelitian ilmiah dari Nottingham Trent University yang berlokasi di Inggris, kaus putih polos bisa membuatmu tampak lebih ganteng.

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Bahkan, lebih ganteng 12 persen.

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Dalam penelitian ini, kaus putih polos dipercaya mampu menghasilkan kesan bahu yang lebar dan pinggang yang lebih kecil sehingga V-shaped body lebih terlihat. Bentuk badan inilah yang disebut-sebut sangat maskulin dan meningkatkan “kegantengan” penggunanya.

Tidak hanya pada pria, efek ini konon juga muncul pada para wanita. Dengan tampilan yang terlihat lebih menarik, melalui cara ini, Pemprov DKI Jakarta telah berpotensi besar membantu mengatasi permasalahan warganya: kejomloan.

Kedua, adanya pembagian kaus putih polos ini bisa berujung pada dibukanya lapangan kerja baru.

Seandainya masyarakat tetap ngeyel dan selalu datang ke CFD dengan baju bernuansa politik, tentu Satpol PP akan terus membagikan kaus putih polos ini. Lalu, bagaimana jika stok 5 karung kaus putih polos langsung ludes tak bersisa? Bagaimana jika seluruh kaus putih polos di Jakarta habis karena simpatisan yang berdatangan setiap kali CFD diadakan???

Di sinilah peran Pemprov DKI Jakarta yang lain: membuka lapangan pekerjaan pembuatan/penjahitan kaus putih polos. Mereka-mereka yang masih menjadi pengangguran dan ingin merasakan sensasi bekerja langsung di bawah Pemprov tentu bisa mencoba bergabung. Kelak, perusahaan kaus ini pun bisa diberi nama semacam PT Kaus Putih Polos untuk Peserta CFD. Solutif!

Ketiga, Pemprov DKI Jakarta mungkin saja tengah mendukung program JKT48 re-boost.

Seperti yang telah diketahui, Melody Laksani tidak lagi bergabung dengan JKT48 sebagai member. Sebagai gantinya, ia kini menjabat posisi General Manager (GM) JKT48 dan mencanangkan program JKT48 re-boost demi mendongkrak kembali nama JKT48 yang kini agak redup. Karena “JKT” dalam nama JKT48 adalah singkatan untuk “Jakarta”, bukan tidak mungkin jika kini Pemprov tengah membantu JKT48 membangun kejayaannya kembali.

Selepas dibagikan kaus, para simpatisan disarankan mendengar lagu JKT48 yang berjudul Shiroi Shirt (Baju Putih). Dari liriknya, kita semua pun akan mengerti semangat-semangat macam apa yang ditawarkan oleh sebuah pakaian berwarna putih.

Pakai baju putih, perasaan baru

Kesedihan dan kesulitan, ayo kita cuci~

atau…

Pakai baju putih, dengan bau mentari~

Terlahir lagi, saat itu,dirimu yang baru~

Mantap!!!

Terakhir, alasan Pemprov DKI Jakarta memberikan kaus putih polos tentu saja karena kaus seperti ini sangat fleksibel. Mau dipadukan dengan celana jeans? Bisa. Mau pakai rok? Bisa. Plus, kaus ini memang simpel tapi tetap elegan dan menarik—sungguh memenuhi kriteria pakaian-pakaian idaman.

Bahkan, kaus putih polos juga akan memudahkan kita semua untuk memberi tambahan sablon, misalnya jika kita ingin menambahnya dengan tulisan seperti #2019GantiPresiden atau #DiaSibukKerja.

Eh.

Kok ujung-ujungnya ke situ lagi???!!

Exit mobile version