Ariel Tatum Merobohkan Image Garpit sebagai Rokok Kuli

Begini seharusnya Anda menjalani hidup, percaya diri dengan selera Anda sendiri. Garpit dan Juara, gaaas!

ilustrasi Ariel Tatum Mendobrak Image Garpit sebagai Rokok Kuli mojok.co

ilustrasi Ariel Tatum Mendobrak Image Garpit sebagai Rokok Kuli mojok.co

MOJOK.COSebagai selebritas yang terkenal anggun memesona, Ariel Tatum ternyata biasa mengisap rokok Garpit dan Juara. Kurang sangar apa!

Sebetulnya desas-desus ini sudah lama beredar. Ariel Tatum pernah kedapatan menyimpan rokok Gudang Garam Filter atau yang biasanya disingkat Garpit di dalam tasnya. Kabar ini harusnya memang nggak ditanggapi dengan lebay sebab setiap orang berhak memilih selera rokok mereka sekaligus berhak memilih tidak merokok.

Nah, masalahnya, Garpit telanjur punya image ngehe di tongkrongan. Konon, rokok Garpit adalah identitas kuli bangunan. Sering banget ada meme “kuli Jawa” yang bawa-bawa sepaket Kuku Bima Ener-G dan sebungkus Gudang Garam Filter. Lengkap dengan ember semen dan kaus partai.

Anda tentu masih ingat pantun-pantun menggemaskan yang beredar di medsos seputar Garpit dan kuli, “Di saat Gudang Garam Filter mengebul, di situlah rumah impianmu terkabul.”

Atau ada pula versi Sampoerna, “Di saat Sampoerna kunyalakan, saat itulah kubuat bangunan yang mebanggakan.”

Nah, image Garpit yang telanjur melekat dengan pekerja kasar ini tak bisa saya bayangkan mashok pada sosok Ariel Tatum, cewek manis manja idola pria. Tapi, beberapa waktu yang lalu, sang artis ketahuan lagi sedang merokok Garpit dan menyimpan dua bungkus di tasnya. Satu bungkus lainnya adalah rokok Juara yang konon rasanya kayak es teh manis. Hmmm, ajib betul.

Gini aja deh, ketimbang saya fafifu, saya bakal menjabarkan dulu image dan stereotip merek rokok yang dilekatkan oleh perokoknya. Ini sudah turun-temurun dan seolah menggambarkan karakter orang. Mirip kayak intsrumen tes kepribadian gitu lah.

Rokok Esse rokonya mbak-mbak nakal

Entah dari mana datangnya stereotip macam ini. Rokok Esse yang punya ukuran batang kecil dan minimalis itu disangka rokok lon*e dan mbak-mbak nakal yang suka mangkal di pinggiran pasar.

Beberapa perokok cowok sampai malu beli beli rokok Esse karena takut disangka lenjeh dan dilabeli stereotip aneh. Mirip kayak cowok yang kadang ogah banget beli susu stroberi. Ya padahal nggak masalah loh!

Rokok Sampoerna Mild rokoknya banci

Sebetulnya saya sendiri nggak nyaman dengan penyebutan ini, tapi para perokok awur-awuran yang saya tanyai selalu menjawab demikian. Selain dianggap sebagai rokok starter atau rokok pemula, Sampoerna Mild sempurna dianggap sering dikonsumsi transgender. 

Marlboro rokok fancy

Harganya memang mahal, makanya dilabeli sebagai rokoknya orang kaya. Konon, mas-mas yang suka bawa Fortuner dan BMW demen banget sama Marlboro. Nah, sebetulnya saya pikir image rokok ini agak lebih cocok untuk Ariel Tatum.

Selain blio memang punya karakter fancy, rasanya memang nggak wagu jika blio mengisap Marlboro, bukan malah Garpit dan Juara. Walaupun biasanya perokok wanita memilih Esse yang cenderung lebih “ringan” dan punya pilihan rasa-rasa, melihat dari selera Mbak Ariel yang agak berat, blio lebih cocok dengan Marlboro. Kalau disuruh nebak tanpa tahu isi tasnya, saya bakal yakin 100% blio pelanggan setia Marlboro.

Ya, tapi apa boleh buat, blio memilih Garpit dan Juara.

Garpit, Djarum Super, dan Djarum 76 adalah rokok pekerja berat, Dji Sam Soe rokok engkong-engkong

Image semacam ini terbentuk begitu saja di kalangan perokok tanpa adanya komando. Kegiatan mengisap tembakau ternyata bisa menghasilkan kultur yang begitu kompleks. Gudang Garam Filter, Djarum Super, Djarum 76 dihukumi tidak tertulis sebagai rokoknya kuli dan petani-petani yang OTW membajak sawah.

Sebab saya nggak tahu rasanya, anggap saja ketiga rokok ini lekat dengan pekerja berat karena sekali sedot menghadirkan rasa yang mantab. Rasa yang bisa melenyapkan lelah menjadi lillah. Mbak Ariel Tatum bisa jadi merasakan vibes yang sama. Pada dasarnya semua orang berhak mendaku diri sebagai pekerja berat, kok.

Sedangkan Dji Sam Soe yang sebetulnya nggak beda jauh dari image rokok yang “berat” justru dilabeli sebagai rokok engkong-engkong. Rokoknya para senior, rokok orang tua. Mungkin aja karena merek ini legend dan terkenal fancy saat engkong-engkong kita masih muda. Sudah ada sejak 1913, je.

Kembali lagi soal Ariel Tatum, merokok memang lagi-lagi tentang panggilan hati, nggak bisa dipukul rata. Walaupun ada kasta-kasta semu yang menaunginya, perokok bebas masuk kasta mana saja tanpa embel-embel takut dirasani, asalkan nggak usah memaksakan diri. 

Nggak kuat beli Marlboro ya nggak usah maksa. Kuatnya beli Garpit ya tinggal dijalani. Bokek nggak ada duit, nggak usah ngerokok lah, nggak wajib kok. Yang penting, ingat kata Bon Jovi….

BACA JUGA Sejak Kapan Rokok Punya Gender? dan artikel lainnya di POJOKAN.

Exit mobile version