4 Alasan Kenapa Menteri di Indonesia Suka Bikin Pernyataan yang Plot Twist

4 Alasan Kenapa Menteri di Indonesia Suka Bikin Pernyataan yang Plot Twist

4 Alasan Kenapa Menteri di Indonesia Suka Bikin Pernyataan yang Plot Twist

MOJOK.COSetelah saya pikirkan, renungkan, dan refleksikan dengan amat sangat serius, saya pun akhirnya menemukan 4 alasan yang kemungkinan bisa menjawab kenapa menteri di Indonesia suka bikin pernyataan plot twist ini

Saya percaya kalau orang yang sekarang ada di dalam lingkaran pemerintahan itu bukan orang sembarangan. Mereka adalah orang-orang pilihan yang selain harus ahli, punya pendidikan S3 di luar negeri, juga harus berpengalaman di bidang yang saat ini sedang mereka tekuni.

Waktu kuliah dulu, saya berkesempatan beberapa kali ikut forum yang isinya pejabat-pejabat pemerintah itu. Bukan seforum sama menterinya langsung sih, tapi ngeliat stafnya aja saya percaya kalau Indonesia berada di tangan orang-orang terbaik.

Nah yang jadi pertanyaan adalah, kenapa belakangan ini (atau malah sebenarnya sudah sejak lama sih) kita kok sering menemukan menteri-menteri yang harusnya juauuuuh lebih expert dari staf-stafnya tadi, mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang—maaf—suka plot twist (untuk tidak dikatakan absurd).

Pernyataan yang—maaf—terdengar cukup ngaco untuk ukuran seorang menteri. Mau dibilang blunder tapi kok ya dilakukan bukan hanya oleh satu atau dua menteri saja.

Kalau kalian lupa siapa saja menteri di Indonesia yang suka ngasih pernyataan plot twist itu, mbak Kalis Mardiasih berbaik hati (((mengkompilasi))) pernyataan-pernyataan plot twist menteri-menteri tadi di sini:

Saya ingatkan sekali lagi. Mereka itu Menteri lho ya, sekali lagi Menteri…

Dan seperti yang kita tahu, menteri itu bukan sembarang orang. Seleksinya ketat, nggak bisa pakai jalur orang dalam kecuali kamu ketua atau kader partai /heh.

Nah, karena saya sudah kadung penasaran, saya jadi menelusuri kira-kira apa sih penyebab menteri di Indonesia suka ngeluarin pernyataan ajaib kayak tadi.

Setelah saya pikirkan, renungkan, dan refleksikan dengan amat sangat serius, saya pun akhirnya menemukan 4 alasan yang kemungkinan bisa menjawab pertanyaan ini. Berikut adalah hasil temuan saya:

1. Pas bikin pernyataan mereka lagi capek banget

Sebagai orang yang paling bekerja keras memikirkan rakyat, mereka pasti capek sekali setiap harinya harus kerja kerja kerja untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. Nah, pas keadaan capek kayak gitu, seringnya mereka sudah tiba-tiba di-doorstop alias dicegat sama kawan media yang selaluuu aja minta pernyataan mereka atas suatu kejadian.

Emang dasar awak media nichh, nggak pernah mikirin kalau menteri kita sudah pada capek rapat sana rapat sini, eh langsung dicegat begitu saja. Mereka nih nggak mikir apa kalau para menteri ini nggak ada persiapan sebelumnya? Gimana coba kalau saat itu, mereka lagi laper atau kebelet boker, tapi malah main cegat saja.

Jadi ya wajar aja dooong, namanya juga orang kecapekan, mana bisa mikir rasional. Jadinya, ngomong sekenanya deh.

Coba kalau awak media nih mewawancara dengan proper. Minimal ngasih tahu undangan dan jadwal mau wawancara, kalau bisa ya dikirimin ToRnya juga, lebih bagus lagi kalau dibolehin buat gladi. Saya jamin deh nggak akan ada lagi Menteri yang ngasih pernyataan plot twist kayak gitu.

2. Itu mah pelintiran media doang.

Lagi-lagi ini saya pikir pernyataan menteri di Indonesia yang suka plot twist itu salah awak media yang suka keliru ngutip atau misleading ketika menuliskan pernyataan menteri-menteri kita yang brilian itu.

Persis kayak pas media salah memberitakan fatwa netflix haram oleh MUI kemarin. Jurnalis yang bingung karena gagal memahami konteks pembicaraan akhirnya menulis sesuatu berdasarkan perasaannya saja.

Sebenarnya nggak menutup kemungkinan juga kalau pernyataan-pernyataan para menteri di Indonesia itu malah sengaja dibikin melenceng untuk menghadirkan perdebatan di publik kita. Kita kan nggak pernah tahu siapa yang pengin mengontrol agenda yang dibawa media ke publik.

3. Mereka sebenarnya lagi bercanda dark joke/mau satir

Emangnya cuma Mojok aja hah yang boleh satir??? Atau cuma Coki Pardede aja yang boleh ngasih dark jokes, gitu??? Ya menteri juga mau dong!!1!!

Nah yang jadi masalah, tingkat bercanda/satir menteri-menteri itu terlalu tinggi dan kita sebagai masyarakat awam bisa jadi terlalu bego untuk bisa memahami bercandaan/satir mereka ini.

Karena sejak awal udah nggak sefrekuensi, mau pernyataan apa pun yang dibuat menteri itu, hasilnya kita cuma bisa dibikin gagal paham aja.

Ya gitu kalo orang terlalu pinter, kalau bercanda suka nggak lucu.

4. Mereka sebenarnya lagi kerasukan Jin Jahat

Kalau VICE punya teori konspirasi tentang kemungkinan Ahmad Dhani diculik dan digantikan alien, Mojok punya teori konspirasi sendiri yang bisa menjelaskan keabsurdan pernyataan menteri-menteri ini. Teori ini adalah tentang…

…keberadaan jin jahat yang bisa mengubah seseorang yang ada di dalam lingkaran pemerintah.

Sebentar, sebentar. Kami bukan hanya sedang berasumsi belaka, kami punya buktinya. Masih ingat kata-kata Mahfud MD soal malaikat bisa jadi iblis kalau masuk ke sistem di Indonesia? Itu adalah kata-kata belio di tahun 2013 lalu. Di mana beliau masih jadi sosok yang sangat dikagumi atas integritas yang beliau miliki.

7 tahun yang lalu, beliau sudah tahu kalau sebenarnya ada jin jahat yang ada di dalam sistem pemerintahan Indonesia. Jin yang saking jahatnya, bisa mengubah makluk tersuci di dunia dan akhirat menjadi iblis! Dan sekarang, menteri-menteri kita itu, semuanya sedang kerasukan…

Tuh kan, semuanya jadi masuk akal!11!

Apalagi coba yang bisa menjelaskan perubahan orang yang sangat pintar jadi sering bikin pernyataan plot twist kalau bukan karena kerasukan?

Wadudududu sepertinya perlu ada rukiah massal di kementerian…

BACA JUGA Kenapa Koruptor di Indonesia Masih Bisa Senyam-Senyum di Pengadilan? atau artikel menarik lainnya di POJOKAN.

Exit mobile version