Mengatasi Diare yang Rewel dengan Lima Langkah Mudah

MOJOK.CO Bagaimana cara yang baik dan benar untuk mengatasi diare? Nggak mungkin kita harus bolak-balik toilet setiap detik, kan?

Pernah mengalami diare dan merasa kewalahan karena harus bolak-balik toilet? Ya, selamat bergabung dalam Klub Diare. Penyakit yang menyebalkan ini (yah, mana ada penyakit tidak menyebalkan?) nyatanya cukup sering muncul dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Duh!

Secara umum, diare terjadi karena adanya kontaminasi bakteri dalam makanan dan minuman yang masuk ke tubuh kita. Sering pula, diare disebabkan adanya intoleransi makanan yang kita langgar seenaknya. Bukan hanya itu, pada beberapa kasus, diare dirasakan karena seseorang baru saja keracunan makanan.

Tapi—yah, namanya juga laper—kita tetap nekat memakan makanan apa pun yang ada di depan sehingga kelak berpotensi menimbulkan gejala diare, termasuk mual berlebihan. Umumnya kondisi menyedihkan ini berlangsung sejak 30 menit atau dua jam setelah makanan tadi dikonsumsi.

Lantas, bagaimana cara yang baik dan benar untuk mengurangi sakit dan sendunya terjangkit diare??? Nggak mungkin kita harus bolak-balik toilet setiap detik, kan???

Mengatasi diare, secara sabar maupun pakai acara misuh-misuh, sesungguhnya telah banyak dibahas orang-orang, mengingat penyakit sialan ini memang sering kali datang menghantui kita semua. Secara umum, Mojok Institute telah merangkum beberapa di antaranya, biar kita nggak menyedihkan-menyedihkan amat kalau harus bentar-bentar lari ke kamar mandi sambil nangis.

Pertama, sadarilah diare adalah aktivitas yang menandakan bahwa kita terindikasi dehidrasi. Oleh karena itu, segeralah konsumsi air dengan cukup agar kebutuhan tubuh terpenuhi.

Bukan hanya air putih, kita bisa juga mengonsumsi air kaldu dan jus, asalkan bukan alkohol dan kafein. Cairan ini bisa kita minum sebanyak 1 liter selama 1-2 jam. Kalau diare terjadi agak berlebihan dan menyedot energi lebih besar (ya, ya, ya, tahu sensasinya, kan?), tambahlah volume air putih favoritmu~

Kedua, saat diare menyerang, kita bisa mengatasi diare tadi dengan bersikap lebih waspada dan menghindari beberapa makanan. Tapi, makanan seperti apa yang harus kita jauhi?

Produk susu olahan dan makanan yang kaya akan bahan-bahan kasar menjadi salah satunya. Soalnya, makanan kasar jelas sulit untuk dicerna. Bahkan, selepas diare mereda, kita masih perlu menghitung jari jenis-jenis makanan yang sebaiknya dihindari:

1. makanan pedas, alkohol, kafein, beberapa buah-buahan

2. permen karet dengan kandungan sorbitol

3. susu, hingga 3 hari setelah diare. Kalau merasa ingin menengguknya, alihkan dengan konsumsi keju atau yogurt yang mengandung probiotik.

Ketiga, jangan sepelekan kekuatan teh manis dalam mengatasi diare. Mengapa bisa demikian?

Mula-mula, gunakan teh hitam manis untuk kamu sajikan dengan air panas. Soalnya, air panas diyakini mampu membantu proses rehidrasi tubuh, sedangkan teh memiliki astringen tanin yang mengurangi adanya peradangan usus.

Keempat, dalam mengatasi diare, cobalah untuk mengonsumsi blackberry.

Bukan—tentu saja maksudnya bukan hape: ini buah blackberry.

Buah yang satu ini ternyata mengandung tanin yang memang sudah terkenal sebagai buah yang membantu proses pengobatan sederhana. Ia bisa disajikan dengan teh, yang sebaiknya kita minum beberapa gelas dalam sehari. Caranya, rebus 1-2 sendok makan blackberry atau daunnya yang kering ke 1,5 gelas air selama 10 menit, untuk kemudian diseduh.

Kelima, jangan lupa cuci tangan, People!

Diare terjadi karena adanya kontaminasi makanan. Untuk itu, tak ada salahnya kalau kita…

…mencurigai kebersihan tangan kita sendiri!!!!1!!1!!!

Ya, ya, ya, siapa tahu selama ini kita tidak peka menjaga kebersihan, sampai-sampai harus mengalami diare—dan sekarang repot-repot mengatasi diare. Untuk itu, pastikan dengan sangat, ke manapun kamu mau pergi dan apa pun yang mau kamu lakukan, selalulah cuci tangan sebelum dan sesudahnya. Bilas dengan air bersih yang mengalir dan, jangan lupa, jaga kebersihan kuku juga. Ingat, tujuan dari hal ini cuma satu: menjaga kebersihan.

Yah, setidak-tidaknya, kita sudah mencoba melindungi diri dari penyakit dengan melakukan cara-cara mengatasi diare di atas. Yang belum, sih, cuma satu: melindungi hati dari cinta yang salah.

Exit mobile version