Munir Said Thalib merupakan sosok yang tak asing lagi dalam sejarah aktivisme Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia. Aktivis HAM yang vokal ini adalah pembela hak asasi manusia yang gigih. Perjuangannya melawan ketidakadilan, terutama pelanggaran HAM, menjadi warisan yang tak ternilai harganya.
Sosok Munir dan lembaga yang menjadi kendaraannya, KontraS, memborong banyak penghargaan pada tahun 1998. Tahun 1998 adalah tahun yang menjadi milestone, tapal batas, sekaligus tonggak, atas apa yang kita sebut dengan masa REFORMASI.
Pada tahun itu, Munir pernah mewakili KontraS menerima Yap Thiam Hien Award. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menganugerahinya A. Tasrif Award. Pun majalah UMMAT menobatkannya sebagai “TOKOH TAHUN INI”.
Pada tahun 2004, Munir tewas dalam penerbangan menuju Amsterdam. Kematian tragis ini menggemparkan Indonesia. Investigasi mengungkapkan bahwa minumannya mengandung racun arsenik dalam dosis tinggi. Meskipun pelakunya sudah diadili, namun siapa dalang di balik pembunuhan Munir masih menjadi misteri.
Sebetulnya, kerja hebat atau peristiwa apa saja yang pernah ia tangani sehingga sosoknya menjadi penting sebagai tokoh Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia? Episode Jasmerah bersama Muhidin M. Dahlan ini mencoba menggali lebih dalam sosok dan nyalinya melawan pelanggar HAM. Simakn videonya sampai selesai.