Dieng, Dataran Tinggi Indah yang Sering Memicu Perselisihan Orang Wonosobo dengan Banjarnegara

Ilustrasi Dieng (Ega/Mojok.co)

Dataran Tinggi Dieng, sebagian besar wilayahnya secara administratif berada di antara Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara. Tempat indah ini ternyata sering memicu perdebatan di antara orang dari dua daerah tersebut.

Dieng punya banyak destinasi wisata dengan keindahan alam pegunungan. Mulai dari Gunung Prau, Bukit Sikunir, Telaga Warna, Kawah Sikidang, Sumur Jalatunda, dan masih banyak tempat menarik lainnya.

Selain itu, ada cukup tempat-tempat bersejarah seperti kompleks Candi Arjuna. Dari sisi budaya, wilayah ini juga punya tradisi ruwat rambut gimbal yang kerap menarik perhatian wisatawan.

Keindahan alam dan peninggalan sejarah itu terbagi di dua wilayah yakni Kecamatan Kejajar, Wonosobo dan Kecamatan Batur, Banjarnegara. Kadang-kadang, muncul perdebatan unik di antara orang dari dua wilayah tersebut. Saling merasa sebagian besar Dieng berada di wilayah mereka.

gunung prau di dieng wonosobo.MOJOK.CO
Gunung Prau, salah satu tempat menarik di Dataran Tinggi Dieng (Hammam Izzuddin/Mojok.co)

Saat ada orang Wonosobo dan Banjarnegara dalam satu meja, kemudian muncul pembicaraan soal sebuah tempat di Dieng, salah satu pertanyaan yang kadang muncul yakin lokasi tersebut masuk wilayah mana?

Isni (25) misalnya, warga Wonosobo ini mengaku sudah biasa dengan diskusi semacam itu. Saat duduk di bangku SMA, ada temannya yang berasal dari Banjarnegara. “Nah pas itu ya sesekali kalau bicara Dieng pertanyaan yang muncul di antara kami tu masuk wilayah mana?” katanya kepada Mojok, Senin (22/1/2024).

Sebagai orang Wonosobo, ia mengaku merasa diuntungkan karena akses utama ke dataran tinggi tersebut ada di wilayahnya. Selain itu, saat akhirnya merantau ke luar kota, ia mendapati orang-orang juga memahami bahwa Dieng secara keseluruhan adalah wilayah Wonosobo.

Orang Banjarnegara keberatan Dieng sepenuhnya dianggap Wonosobo

Agak serupa, Dhika (25), pernah mengalami perdebatan serupa. Lelaki ber-KTP Wonosobo ini justru dulu pernah tinggal di Banjarnegara.

“Dulu pas tinggal di Sigaluh, Banjarnegara, orang sana kalau mau ke Dieng lewatnya Wonosobo,” kelakarnya.

“Aku sih nggak terlalu paham detail setiap titik wisata masuknya wilayah mana. Tapi nggak bisa menampik kalau kebanyakan orang memahami Dieng ya bagian dari Wonosobo,” imbuhnya.

Bagi orang Banjarnegara, apalagi yang berasal dari Kecamatan Batur seperti Roma (23), anggapan bahwa Dieng sepenuhnya ada di Wonosobo kadang terasa menyesakkan. Ia mengaku berulangkali mendapati anggapan semacam itu, baik saat sekolah, kuliah, hingga kerja di Jogja.

“Pernah ada temanku main ke rumah. Jelas-jelas rumahku di Batur kok dia bilangnya ini wilayah Wonosobo,” kelakarnya.

“Pas kuliah, teman atau kakak tingkat asal Wonosobo juga beranggapan bahwa Dieng ya sepenuhnya daerah mereka,” sambungnya.

Baca halaman selanjutnya…

Dieng Wonosobo dengan Banjarnegara, mana yang lebih menarik?

Roma tidak memungkiri bahwa memang Wonosobo untung dari segi jalur. Pasalnya, saat hendak pulang dari Jogja pun ia melewati rute tersebut.

Selain itu, dari segi publikasi ia berpendapat bahwa Wonosobo lebih serius menggarap citra Dieng. “Plang pintu gerbang penanda masuk wilayah saja dari sana. Kalau dari Banjarnegara, nggak ada apa-apa. Mungkin kabupaten ini memang tidak memperlakukan Dieng sebaik tetangga sebelah,” katanya.

Sejumlah titik wisata yang beberapa tahun belakangan jadi jujugan wisatawan memang berada di Wonosobo. Namun, sebenarnya di Banjarnegara juga ada banyak destinasi menarik yang masih masuk kawasan dataran tinggi tersebut.

Pembagian tempat wisata di dua kabupaten

Sebagai informasi, kawasan utama Dataran Tinggi Dieng terbagi menjadi Dieng Kulon (Banjarnegara) dan Dieng Wetan (Wonosobo). Jika berkunjung ke sana memang garis batasnya tidak terlalu jelas.

Namun, sebagai gambaran, beberapa destinasi wisata di bagian timur seperti Gunung Prau, Bukit Sikunir, hingga Telaga Warna yang jadi jujugan wisatawan masuk wilayah Wonosobo.

Sementara itu, di sisi barat ada tempat seperti Candi Arjuna, Candi Bima, Candi Dwarawati, hingga Kawah Sikidang yang masuk area administratif Banjarnegara. Menelusur lebih jauh ke barat, masih ada Kawah Merdada, Kawah Sileri, hingga Bukit Pangonan yang juga termasuk Banjarnegara.

Penulis: Hammam Izzuddin

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Para Penjual Kacamata Dekat UNY, Merana Ditinggal Mahasiswa yang Tak Kunjung Kembali Sejak Pandemi  

Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Exit mobile version