Perempuan yang Ketagihan Masturbasi

Perempuan yang ketagihan masturbasi

Perempuan yang ketagihan masturbasi

Masturbasi atau stimulasi organ seks oleh diri sendiri rupanya kerap dilakukan, bukan hanya laki-laki, namun oleh perempuan. Namun, apapun yang berlebihan punya risiko bagi yang melakukannya.

Mojok.co mencoba untuk berbicara kepada beberapa wanita muda yang mengaku kecanduan ataupun pernah melakukan masturbasi dan bagaimana dokter menanggapi kebiasaan ini.

Berawal dari tontonan

Sebut saja namanya Sarah (19), seorang wanita cantik mahasiswi di Jogja yang saat ini sedang kuliah online di Bogor. Dari ceritanya melalui sambungan telepon genggam, Sarah mulai melakukan masturbasi hanya sekedar iseng dan coba-coba. Kejadian itu sudah tiga tahun yang lalu, saat Sarah yang diliputi rasa penasaran kemudian melihat video dewasa di Youtube, bukan hanya Youtube saja, Sarah kemudian melihat situs-situs lain. Sayang, beberapa situs video dewasa tidak dapat dibuka karena terpentok internet positif.

Tidak hilang akal, Sarah kemudian menggunakan VPN untuk menikmati beragam video dewasa yang ada di internet tanpa terkena internet positif. Akhir-akhir ini, Sarah malah keranjingan membuka Twitter. Pasalnya, di Twitter, Sarah juga bisa menemukan berbagai video dewasa. “Menurutku di Twitter lebih lengkap dan lebih mudah di akses karena tidak perlu pakai VPN, namun untuk durasinya lebih pendek,” ujar Sarah sembari terkekeh.

Jika tidak ingin ketahuan orang lain sedang menonton video dewasa, biasanya Sarah akan membuka tab penyamaran. Intinya, supaya tidak terlihat pernah menonton video dewasa. Namun, rupanya Sarah tidak hanya menonton video dewasa. Tangan Sarah aktif bergerak untuk menjamah setiap bagian tubuhnya sendiri. Dari belakang telinga, payudara, perut, paha, hingga ke vagina.

“Rasanya enak, ketagihan banget,” ungkap Sarah. Jika dahulu Sarah hanya berani untuk mengusap bagian atas vaginanya. Kini, Sarah mencoba untuk memasukkan jari-jarinya ke dalam liang vagina. Katanya, itu terasa sangat jauh lebih enak. Sungguh percakapan yang vulgar antara saya dengan Sarah di malam syahdu.

Aktivitas masturbasi dilakukan Sarah setelah putus dari mantan pacarnya. Sarah merasakan sampai saat ini, belum ada laki-laki yang menurutnya nyaman. “Kalau ditanya pacarku siapa, ini pacarku,” ungkap Sarah menunjukkan sebuah sextoys alias vibrator sesaat setelah kami memutuskan video call saja. Katanya, vibrator itu dibeli Sarah secara online.

Walaupun Sarah sudah sampai pada tahap kecanduan masturbasi, tetap saja Sarah mengatakan lebih enak making love atau melakukan hubungan seksual dengan mantannya yang laki-laki tulen. “Bego kalau bilang making love tidak enak, jauh rasanya, jauh banget lebih enak making love,” ungkap Sarah disertai beberapa umpatan yang sengaja tidak dituliskan.

Sarah kemudian menambahkan. Katanya masturbasi masih bisa dinikmati untuk saat ini. “Sebenarnya, masturbasi juga enak, buktinya bisa sampai squirt, tapi memang tergantung hasrat juga, kalau memang lagi ingin banget, nanti orgasmenya bisa cepat dan sampai squirt,” ujar Sarah berusaha menjelaskan.

Masturbasi sering kali dikaitkan dengan masalah kesehatan. Sarah termasuk orang yang tidak ambil pusing perihal ini. Dalam seminggu saja, Sarah bisa melakukan tiga sampai empat kali masturbasi hingga merasa lelah. Bagi Sarah, masturbasi malah membuat menjadi bersemangat, bergairah, dan pikiran terasa lega. Bayangkan saja, jika tidak masturbasi, Sarah akan merasa stres dan timbul jerawat di wajahnya. “Masturbasi itu kebahagiaan,” ungkap Sarah dengan senyum gembira.

Masturbasi sejak sekolah dasar dan takut nggak punya suami

Lain halnya dengan Sarah, kali ini pengalaman masturbasi saya dapatkan dari seorang karyawab swasta. Sebut saja wanita muda yang belum menikah itu Delima (30), yang selalu menganggap dirinya hypersex. Asumsi yang dimiliki Delima itu berawal dari masa lalunya saat duduk di bangku sekolah dasar.

“Sudah masturbasi dari sebelum menstruasi, saat duduk di bangku sekolah dasar,” ungkap Delima melalui sambungan telepon. Dengan ragu-ragu, Delima memulai ceritanya. Kata Delima, ia merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Ketiga kakaknya laki-laki, dan salah satunya memiliki selisih umur lima belas tahun. Bayangkan saja, ketika kakak Delima sudah duduk di bangku sekolah menengah atas, Delima masih duduk di bangku sekolah dasar.

Kakak Delima seorang bandar cerita dewasa atau mungkin lebih enak disebut bandar bokep. Selain bandar, kakaknya juga mengoleksi beberapa komik dan majalah dewasa. Namun, yang paling di ingat oleh Delima adalah Majalah Cosmopolitan.

Jika dipikir-pikir, Majalah Cosmopolitan bukalah majalah vulgar. Hanya saja, kata Delima, ia membaca sebuah artikel tentang kepuasan wanita. Artikel itu membahas rangsangan-rangsangan yang harus diberikan ketika melalukan hubungan seksual dengan wanita. Salah satunya adalah dengan mengelus secara perlahan. “Kebetulan, waktu sekolah dasar, ada guru yang suka mengelus punggung dan telinga, dan rasanya menikmati,” ungkap Delima mengenang masa kecilnya.

Akhirnya, Delima mencoba mempraktikkan pada dirinya sendiri. Delima meraba tubuhnya, hingga memberi air pada daun telinganya. “Enak banget, sesuai dengan kata orang-orang, sampai langit ketujuh,” ungkap Delima.

Delima pun tidak habis pikir dengan tubuh dan nafsu seksualnya sendiri. Delima mengatakan ketika melakukan masturbasi bisa berkali-kali mengalami orgasme dan semuanya squirt. Padahal, Delima tidak membutuhkan usaha untuk melakukannya. Ia hanya perlu membayangkan sebuah fantasi sedang berhubungan seksual dan merapatkan kaki. “Biasanya dari membayangkan, basah, sampai squirt hanya perlu waktu tiga menit,” ungkap Delima malu-malu. Setelahnya, tentu Delima akan mengulang lagi hingga puas. Jika di total, biasanya Delima butuh waktu tiga puluh menit setiap hari untuk masturbasi.

Delima memang salah satu wanita muda yang sangat ketergantungan alias kecanduan dengan masturbasi. “Pernah main sampai basah kuyup,” ungkap Delima.

Delima biasa melakukan masturbasi sepulang bekerja atau sebelum bekerja. Delima memang hanya berani melakukan masturbasi di rumah, tepatnya di dalam kamarnya dan secara sembunyi-sembunyi. Jika membayangkan Delima akan melakukan masturbasi tanpa sehelai benang pun ditubuhnya, tentu salah besar. Delima masturbasi masih dengan pakaian lengkap. Selain itu, Delima juga berusaha untuk melakukan masturbasi dengan tenang atau tanpa suara desahan.

Jika dahulu Delima tahu masturbasi berawal dari Majalah Cosmopolitan, kini Delima membangkitkan fantasi untuk masturbasi dengan film. Bukan film dewasa, melainkan film dan drama Korea ataupun film luar negeri. Beberapa kali, Delima membangkitkan fantasinya dengan membaca cerita dewasa. Terdapat dua film yang benar-benar bisa membangkitkan fantasi Delima untuk melakukan masturbasi, yaitu Film Korea The Treacherous dan Film Luar Negeri Game Of Thrones.

Dilihat dari sinopsisnya, Film Korea The Treacherous bercerita tentang pangeran yang di dibutakan oleh kegilaan dan membunuh semua orang yang dituduh menyebabkan kematian ibunya. Selain itu, pangeran juga mengumpulkan seluruh perempuan cantik dari seluruh negeri untuk menjadi penghiburnya. Sedangkan, Film Game Of Thrones, sinopsisnya berisi kehidupan tujuh kerajaan di benua fiksi yang membuat pilu. Pasalnya tujuh kerajaan itu tengah berduka karena kehilangan wakil raja mereka. Diwarnai berbagai tragedi, Film Game Of Thrones menyuguhkan aksi pengkhianatan.

Saya geleng-geleng kepala, kedua film yang disampaikan oleh Delima rupanya melenceng jauh dari ekspektasi film dewasa penuh adegan vulgar.

Hingga saat ini, Delima masih tidak mengetahui kapan akan berhenti melakukan masturbasi. Meskipun sebenarnya, setiap kali selesai melakukannya, Delima merasa berdosa karena gagal mengontrol nafsunya. Selain itu, menurut Delima, masturbasi juga kegiatan yang menguras tenaganya. “Jujur, sering berandai-andai kalau tidak bisa dapat pasangan yang memuaskan dan memenuhi nafsu,” ungkap Delima dengan raut wajah kebingungan.

Delima pun saat ini sedang mengupayakan untuk berhenti melakukan masturbasi. Ia berusaha mendekatkan diri pada Tuhan. “Kalau dibilang wajar ya wajar, masturbasi juga hal yang pribadi. Namun ini hal yang tabu di masyarakat, terlebih pada wanita, dan bisa saja membuat laki-laki menjadi hilang rasa,” ungkap Delima menjelaskan rasa gundah yang menghantuinya.

Berawal dari toxic telationship

Rupanya, kebiasaan masturbasi yang bermula dari cerita dan artikel dewasa tidak hanya dialami oleh Delima. Ada pula seorang mahasiswi di Yogya yang melakukan masturbasi karena dikenalkan oleh pacarnya terhadap berbagai buku cerita dewasa, sebut saja Mawar (21). “Waktu itu, memang toxic relationship, namun setelah membaca buku cerita dewasa, malah penasaran dan akhirnya ketagihan,” cerita Mawar saat tidak sengaja bertemu di sebuah kedai minuman di Jalan Kaliurang.

Mawar mengaku, masturbasi tidak membuatnya menyesal atau berdosa, malah ia merasa puas ketika basah dan bisa mencapai orgasme. “Karena tidak berani untuk making love atau hubungan seksual, jadinya ini jadi pengalihan rasa kepingin,” jelas Mawar dengan rasa bersemangat.

Biasanya, Mawar akan melakukan masturbasi dengan menggunakan jari. Namun, ia juga memastikan jari-jarinya bersih dengan mencuci tangan terlebih dahulu agar tidak menyebabkan penyakit di vaginanya. Kata Mawar, rasanya geli namun enak saat memainkan klitoris.

Mawar mengakui, keinginan untuk masturbasi kerap membuat susah tidur jika tidak dituntaskan. “Jadi haus akan aktivitas seksual, ingin terus dan ketagihan,” ungkap Mawar sembari mengusap keningnya gelisah.

Jika sudah dilanda rasa ingin melakukan masturbasi, Mawar biasanya akan mengajak teman-temannya pergi nongkrong.

Saya pun kembali mendengarkan cerita Mawar. Rupanya, Mawar memang tidak ingin terjerumus terlalu dalam aktivitas seksual. “Selama ini berusaha sebisa mungkin untuk mengalihkan dengan kegiatan lain ketika ingin, namun juga tidak berhenti masturbasi karena takut kalau ingin melakukan hubungan seksual,” ungkap Mawar sembari meminta izin untuk pergi terlebih dahulu karena ditunggu oleh temannya.

Masturbasi menggunakan alat

Jika cerita dari yang sudah-sudah melakukan masturbasi dengan sembunyi dan menganggap privasi, berbeda dengan Indah (20), mahasiswi yang cukup populer di salah satu perguruan tinggi di Yogya. Pasalnya, Indah mengatakan melakukan aktivitas seksual itu atas sepengetahuan pacarnya.

Awal mula Indah melakukan masturbasi ketika ia sering menempelkan benda bergetar ke vaginanya. Katanya, ada rasa geli dan nikmat ketika melakukan hal itu. Indah yang saat itu masih duduk di bangku sekolah menengah atas kemudian bertanya kepada sahabat-sahabatnya. Entah Indah yang polos atau bagaimana, Indah pun akhirnya tahu, bahwa kegiatan merangsang vaginanya disebut dengan masturbasi.

Bukannya berhenti, Indah malah ketagihan untuk masturbasi. “Bahkan pacar sampai tahu kalau aku masturbasi, dan hanya dinasihati untuk tidak dilakukan terlalu sering,” ungkap Indah saat bertemu di warung makan sebelah bunderan yang terkenal di Jogja.

Memang, Indah hanya melakukan masturbasi satu kali seminggu. Tidak hanya menggunakan alat pijat yang dapat bergetar, Indah juga sering kali menggunakan shower. “Sayang, masyarakat dan anak muda masih belum paham dengan masturbasi sehingga menganggap hal yang buruk, mungkin wawasan mereka harus diperluas luas lagi,” ungkap Indah kecewa dengan stigma masturbasi dilakukan oleh wanita nakal saja.

Perempuan yang tak menikmati masturbasi

Ternyata, dari banyaknya wanita yang ketagihan masturbasi, masih ada juga yang tidak menikmatinya. Dini (22), nama samarannya, seorang mahasiswi yang sedang pulang ke kampung halamannya di Jepara dalam rangka Libur Lebaran. Saya dan Dini bertemu di sebuah kedai makan di Jalan Magelang sebelum ia harus melanjutkan perjalanan ke Jepara.

Dini mengatakan ia memang sudah pensiun melakukan masturbasi sejak dilamar oleh pacarnya.  “Enak main sama pacar daripada main sendiri, capek,” ujar Dini terkekeh. Saya pun hanya menghela nafas mendengar jawaban Dini.

Awal mula Dini mengetahui masturbasi sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama. Saat itu, Dini hanya sebatas tahu dan belum menjajal. Namun, di bangku sekolah menengah atas, Dini tidak tahan dengan rasa penasarannya. “Zonk,” kata Dini menggelengkan kepalanya.

Kalau kata orang dengan masturbasi bisa terbang ke langit ke tujuh, hal itu tidak berlaku bagi Dini. Asumsi Dini, masturbasi hanya buang-buang tenaga dan tidak memberinya kenikmatan sama sekali. Padahal, Dini sudah berusaha merogoh kocek untuk membeli sextoys atau vibrator, namun hasilnya tetap nihil.

Kegagalan melakukan masturbasi membuat Dini menganggap tubuhnya memang tidak bisa menerima rangsangan yang lemah. “Ibaratnya ada level, ini sudah level enam, tidak bisa dipuaskan dengan vibrator, kalau dipuaskan dengan orang pun harus yang ada di level enam juga atau di atasnya,” ungkap Dini memberikan penjelasan kepada saya yang masih mencerna kata-katanya.

Sampai saat ini, hanya mau melakukan hubungan seksual dengan pacar dan teman, bukan orang asing. Menurut Dini, dengan ia melakukan masturbasi ataupun hubungan seksual, tidak bisa dianggap sebagai wanita nakal. “Setiap orang punya batasannya masing-masing dan jangan hanya memandang dari luar saja,” geram Dini pada yang memberinya stigma wanita nakal.

Kata dokter tentang masturbasi pada perempuan

Ditinjau dari segi kesehatan, masturbasi adalah aktivitas seksual yang normal dilakukan bagi pria ataupun wanita. Masturbasi bukan aktivitas seksual yang menyimpang. Menurut Dokter Togumanata (27) yang dihubungi salah satu aplikasi kesehatan, masturbasi tidak hanya memenuhi kepuasan seksual, namun juga manfaat kesehatan yaitu memperbaiki suasana hati, meringankan stres, memperbaiki kualitas tidur, mengetahui apa yang diinginkan ketika berhubungan seksual, mencegah kehamilan tidak direncanakan, dan menurunkan risiko penyakit menular seksual.

“Masturbasi itu memicu pembentukan hormon serotonin yang menyebabkan badan jadi rileks dan tidur lebih lelap,” jelas Dokter Togumanata yang saat ini bekerja di Puskesmas Laguboti, Toba. Menurut Dokter Togumanata, tidak ada batasan jumlah untuk melakukan masturbasi, hanya saja jangan terlalu sering. Pasalnya, masturbasi yang terlalu sering juga dapat menyebabkan gangguan iritasi vagina, infeksi vagina, mudah gelisah, pikiran sulit fokus, dan memicu rasa bersalah.

Masih melalui aplikasi kesehatan, dampak negatif juga diungkapkan oleh Dokter Shinta (34), bahwa masturbasi pada wanita yang terlalu kasar dapat menimbulkan iritasi dan pembengkakan pada vagina. Masturbasi juga dapat merobek selaput dara jika dilakukan di dalam liang vagina. Karena itu, agar masturbasi tidak berlebihan, dapat dialihkan dengan melakukan kegiatan yang positif, seperti melaksanakan hobi atau mengobrol dengan teman, dan menghindari konten yang berbau dewasa atau pornografi alias bokep.

“Tapi, kalau sudah terlanjur masturbasi setiap hari dan mengganggu aktivitas sehari-hari, bisa konsultasi pada psikiater,” pungkas Dokter Shinta memberikan sedikit edukasi bagi wanita yang saat ini sedang kecanduan masturbasi.

BACA JUGA  dan liputan menarik lainnya di rubrik SUSUL.

 

 

Exit mobile version