Mahasiswa Tua Salah Sangka Wisuda Bareng Teman Seangkatan di UIN Jogja, Sini Sarjana Ternyata Dia Lulus S2

Ilustrasi Mahasiswa Tua Salah Sangka Wisuda Bareng Teman Seangkatan di UIN Jogja, Sini Sarjana Ternyata Dia Lulus S2 (Ega/Mojok.co)

Terkadang, hal unik menghampiri mahasiswa angkatan tua yang sedang skripsi dan wisuda. Kali ini, kisah itu terjadi di UIN Jogja.

Saat wisuda di UIN Sunan Kalijaga Jogja, Juanda* (25), merasakan hal yang agak unik. Saat ia baru wisuda S1, tiba-tiba bertemu temannya yang sudah lulus kuliah S2.

Kuliah di UIN Jogja bagi Juanda bukanlah pilihan utama. Bahkan, dulu ia tak menyangka kalau akhirnya bisa berkuliah di kampus Islami ini.

Juanda lulus SMA pada 2017. Usaha untuk masuk PTN impian gagal sehingga ia melabuhkan pilihan ke sebuah PTS di Jawa Tengah. Nahasnya, ia merasa salah jurusan kuliah setelah menjalani satu semester di jurusan teknik.

Akhirnya ia memutuskan berhenti kuliah setelah satu semester. Semester kedua, ia menganggur sambil mempersiapkan untuk tes SBMPTN lagi.

“Sudah rela-rela keluar dari kampus lama, coba SBMPTN lagi, malah keterimanya di UIN Jogja,” kenangnya tertawa saat Mojok temui Minggu (10/3/2024) lalu.

Sepenggal kisah itulah yang membuat Juanda merasa sudah kuliah lama, meski sebenarnya lulus di UIN Sunan Kalijaga pada semester 10. Durasi yang tidak terlalu cepat namun tidak tergolong terlambat.

wisuda uin jogja.MOJOK.CO
Ilustrasi wisuda (Pang Yuhao/Unsplash)

Kagetnya bertemu kawan yang sudah lulus S2 di UIN Jogja

Juanda begitu antusias ketika bisa lolos sidang skripsi. Hari-hari menuju wisuda di UIN Sunan Kalijaga jadi momen yang terus ia nantikan.

Sampai akhirnya, hari pelaksanaan gladi resik wisuda datang. Juanda berangkat sendirian karena yakin pasti bertemu kenalan di sana.

Benar saja, seorang kawan dari jurusan berbeda ia temui di dalam gedung pelaksanaan gladi resik wisuda. Mereka berdua, kebetulan teman SMA. Sama-sama lulusan SMA 2017 yang baru lulus kuliah pada akhir 2023.

Namun, saat sedang tertawa asik, tiba-tiba mereka berdua sadar bahwa ada teman lain yang juga sedang gladi resik wisuda. Awalnya, Juanda heran, ia ingat temannya memang cukup rajin dan cepat lulus. Namun, kok bisa ia baru ikut wisuda pada akhir 2023 lalu.

“Kamu wisuda gelombang ini juga to,” kata Juanda.

“Iya…,” jawab temannya sambil tertawa.

“Kukira kamu sudah lulus,” sahutnya.

“Oalah iya, kalau S1 sudah ini sekarang wisuda S2,” ujar kawan Juanda.

Saat memperagakan ulang percakapan dengan temannya, Juanda, terus tertawa lepas. Baginya itu momen yang unik.

“Sempat merasa agak sedih juga, ternyata aku terlambat. Tapi habis itu sadar bahwa setiap orang punya masanya,” ujarnya bijak.

Baca halaman selanjutnya…

Kisah kelulusan yang lebih unik lagi, sidang skripsi ditemani kawan seangkatan yang sudah jadi dosen

Lebih unik lagi, ketemu teman sudah jadi dosen

Kisah lain datang dari Mabrur (26). Lulus  telat menjelang batas waktu drop out membuat mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya ini tak punya teman seangkatan saat sidang skripsi.

Uniknya, ia justru tak sengaja bertemu teman seangkatan yang sudah menjadi dosen di ITS. “Ya berarti hitungannya dia bukan menemani. Lha dia juga awalnya nggak tahu kalau aku baru sidang,” kelakarnya.

Saat Mabrur sedang menunggu giliran sidang, ia terhenyak karena tiba-tiba temannya yang baru keluar ruang dosen mendekatinya. Ia lalu menegur, mencoba berbasa-basi bertanya apakah temannya itu masih mengingatnya.

“Ya kita jarang ketemu. Dia lulus cepat lalu ambil S2 jalur fast track, akhir 2023 lalu sudah jadi dosen di ITS,” katanya.

Perjalanan Mabrur cukup panjang di ITS lantaran ia sempat mengalami fase-fase malas kuliah. Persis, seperti Juanda, Mabrur merasakan salah jurusan kuliah. Bedanya ia memutuskan untuk terus bertahan di kampus dan jurusan yang sama.

Ia terus bertahan meski akhirnya terseok-seok saat semester akhir. Ditinggal temannya satu per satu, lulus dan bekerja. Kesepian sudah jadi makanan sehari-hari pada masa akhir menghabiskan waktunya di ITS.

Kisah itu menjadi kesan lucu tersendiri bagi Mabrur. Kenangan yang akan ia ingat selepas meninggalkan Surabaya. Kota yang sudah menemani hidupnya selama 7 tahun. Hidup yang penuh warna.

)* bukan nama sebenarnya. Narasumber meminta namanya disamarkan.

Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Mahasiswa ITS Lulus Sarjana Jelang Drop Out, Sidang Skripsi Kaget Ketemu Teman yang Sudah Jadi Dosen

Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Exit mobile version