Kisah Brahma, Merpati Balap Wonosobo yang Hilang di Jogja, Ada Rp10 Juta Bagi yang Menemukan

Seekor burung merpati balap hilang di Sleman, Yogyakarta. Burung ini bukan sembarang burung. Sang pemilik dan joki, sampai rela merogoh kocek Rp10 juta bagi mereka yang menemukan sang merpati. Hilang sejak akhir November, sampai sekarang, ia belum ditemukan.

***

Saat saya hubungi lewat sambungan telepon, suara Khaerul Sholeh terdengar semangat dan penuh harap. Sholeh menceritakan betapa penting seekor merpati balap bernama Brahma baginya. Sholeh merasa punya koneksi batin tersendiri dengan burung itu.

“Saya sayang sekali sama Brahma. Seperti ada ikatan batin,” ujar sosok yang menjadi joki Brahma saat dihubungi Rabu (14/12).

Brahma dibawa Sholeh ke Jogja untuk mengikuti kompetisi burung merpati balap. Dalam dunia merpati balap, ada dua jenis yaitu merpati balap sprint, yaitu merpati akan adu cepat dengan terbang rendah. Jenis yang kedua, merpati kolongan, dimana merpati akan adu cepat dalam kondisi terbang tinggi. Nah, Brahma ini adalah jenis merpati kolongan.

Sholeh berangkat ke Jogja pada Kamis (23/11) silam. Sore hari sesampainya di Jogja, ia langsung membawa sang merpati ke arena yang digunakan untuk perlombaan keesokan harinya. Tepatnya di arena Lapak Merpati Kolong Sentono, Kalasan, Sleman.

Sore itu, ia membiasakan Brahma dengan situasi arena perlombaan. Semuanya lancar. Brahma bisa melaju kencang di ketinggian lalu terjun tepat memasuki kolong persegi dan hinggap di punggung betina yang dijoki Sholeh.

Keesokan harinya mereka kembali ke sana. Merpati dengan warna coklat keputihan dan kaki diselimuti bulu tebal yang kerap disebut jambrong ini siap kembali menjajal arena. Jarak tempuh yang dilalui dari titik pelepasan sampai ke kolong sekitar enam ratus meter.

Penampakan Brahma, merpati balap asal Wonosobo yang sering juara. (Dok. Istimewa)

Percobaan pertama, Brahma si merpati balap masih berhasil menuju sang joki. “Nah yang kedua kalinya itu, burung ke kiri joki. Terbang lurus. Burung nggak tinggi kok terbangnya,” terang Sholeh. Saat itu juga, Brahma melaju dan menghilang dari pandangannya.

Sejak Brahma menghilang, sudah banyak orang yang menghubungi Sholeh. Kebanyakan mengirim foto dan video burung yang mungkin punya corak yang mirip dengan merpati tersebut. Tapi belum ada satu pun yang terkonfirmasi bahwa itu Brahma.

Brahma yang istimewa

Brahma merupakan merpati balap dari Tim Putra Perdana asal Wonosobo. Ada sekitar sembilan merpati yang biasa dibawa kompetisi oleh tim ini. Namun, Brahma adalah ujung tombak andalan selama setahun terakhir. Sudah banyak sumbangsih yang diberikannya pada tim ini.

“Jadi Brahma dibeli dan dipelihara oleh pemilik tim ini sejak setahun belakangan,” ujar Sholeh.

Akun YouTube Merpati Baron, pernah mengulas merpati petarung asal Wonosobo ini. Pada ulasan tersebut, Brahma disebut memiliki kecepatan atau kerap disebut cc yang sangat mirip dengan burung merpati Pantura. Secara badan dan fenotip, Brahma punya postur yang identik dengan keturunan Pantura.

Jika diraba badannya, Brahma disebut punya kerangka tulang yang keras dan istimewa.  Punya capit yang mengarah ke atas sehingga stabil saat berada di ketinggian. Untuk bulu, tergolong halus, tapi halus kering dan bukan halus sutra. Matanya kuning seperti jagung.

Ulasan Brahma di YouTube, merpati balap asal Wonosobo yang sering juara.

Namun sang pemilik, David, mengaku tidak bisa memastikan secara detail silsilah dan asal muasal Brahma. Ia membeli merpati itu dari seseorang yang mengaku mendapatkannya dari pasar burung.

“Tapi katanya itu dari Pantura. Sejauh itu yang saya tahu. Nggak bisa memastikan,” kata David dalam wawancara di kanal YouTube tersebut.

Brahma punya penampilan yang luar biasa dalam trek 400-600 meter. Ia berhasil menaklukkan dan menahan imbang beberapa merpati yang kondang dan sudah punya reputasi di beragam kompetisi sekitar Jawa Tengah.

“Selama setahun terakhir sudah banyak kompetisi yang dimenangkan Brahma. Kompetisi itu hadiahnya ya motor dan tabungan Rp10 juta sampai Rp20 juta,” terangnya.

Merpati ini juga dikenal punya keistimewaan, berkompetisi di segala kondisi cuaca. Pernah meraih podium di dinginnya Dataran Tinggi Dieng. Namun, juga bisa melaju kencang di beberapa daerah yang tergolong hangat di Jawa Tengah. Brahma bisa membuktikan bahwa ia layak menyandang nama yang cukup “berat”.

Selama mengikuti kompetisi di berbagai daerah Jawa Tengah, Brahma belum pernah sekali pun menghilang. Biasanya ia selalu kembali ke joki saat diterbangkan. Sehingga saat hilang di Jogja, sang joki pun merasa kaget.

Sampai tulisan ini ditayangkan, sudah tiga pekan Brahma menghilang. Namun, sang joki dan pemilik masih terus berusaha mencarinya. Mereka menyiapkan sejumlah uang bagi mereka yang bisa membantu menemukan dan memberi informasi keberadaan merpati ini.

Baca halaman selanjutnya

Hadiah Rp10 juta untuk yang menemukan Brahma

Hadiah Rp10 juta untuk yang menemukan Brahma

“Ada Rp10 juta buat yang menemukan dan merawatnya selama hilang lalu ada Rp3 juta buat yang memberikan informasi tepat dan akurat terkait keberadaannya,” kata Sholeh.

Sayembara mencari Brahma, ada imbalan Rp10 juta.

Nominal uang tersebut, bagi mereka layak diberikan. Sebab Brahma merupakan merpati penting dan sudah jadi kesayangan sekaligus andalan. “Burung ini nggak ternilai harganya, soalnya sudah kami sayangi sekali,” papar Sholeh.

Saat ini, Brahma memang sudah punya beberapa anakan. Ada sekitar sembilan anakan yang mungkin secara genetis bisa ikut menjadi jawara seperti Brahma. Namun, sosok pejantan indukan itu tetap dirindukan di rumahnya.

Ia begitu berharap, mereka yang mungkin melihat Brahma di sekitar Jogja dapat membantu memberikan informasi. Ia percaya, sesama pecinta burung bisa saling membantu sehingga untuk menemukannya. Merpati ini, setahun terakhir, sudah jadi kebanggaan yang ingin mereka rawat kembali.

BACA JUGA Anang Batas: Meneng Sakayange Demi Kontemplasi Motret Burung

 

Exit mobile version