​​Cerita Pahit Korban Penipuan Tiket Coldplay, Ada yang KTP-nya untuk Menipu

Cerita Pahit Korban Penipuan Tiket Coldplay, KTP Dipakai untuk Menipu. MOJOK.CO

Ilustrasi Cerita Pahit Korban Penipuan Tiket Coldplay, KTP Dipakai untuk Menipu. MOJOK.Co

Demi mendapatkan tiket Coldplay, para fans melakukan berbagai cara. Keinginan menggebu justru membuat mereka jadi korban penipuan.

Mojok ngobrol dengan tiga orang yang mengaku kena tipu jutaan rupiah dan seseorang yang identitas KTP-nya digunakan oleh oknum untuk menipu para calon korban modus tiket konser Coldplay.

***

Coldplay, grup musik asal Britania Raya akan menggelar konser bertajuk Music of  The Spheres World Tour 2023. Konser akan berlangsung 15 November 2023 di Gelora Bung Karno.

Para penikmat musik Coldplay menyambut konser dengan gembira dan suka cita. Namun, mendapatkan tiket konser Coldplay bukanlah hal mudah. Para fans harus menghadapi war yang sengit. Ada yang beruntung bisa langsung membeli di situs resmi, tetapi banyak yang kecewa karena kalah cepat dengan ribuan antrean lainnya.

Tak kehabisan akal, para fans yang kesulitan mendapat tiket seperti kembali mendapat harapan saat bermunculan akun jastip dan want to sale (WTS). Namun, ada yang kembali menelan pil pahit karena malah kena tipu.

Terburu-buru beli tiket di WTS karena panic buying

Rahajeng, seorang pekerja lepas di bidang musik mengaku rugi Rp1,8 juta. Tak seperti hari-hari lain dimana ia sendiri yang war tiket konser, hari itu ia kecolongan oleh akun yang mengirim DM di Twitter.

“Awalnya @jimiens11 DM saya menawarkan dua tiket Cat 6 senilai Rp1,8 juta per tiket. Saya lihat username tersebut sudah lama di Twitter dari 2016,” kata Rahajeng mulai bercerita.

Ia tak langsung percaya, Rahajeng sempat meminta confirmation order. Karena terburu-buru ia tak memperhatikan waktu tangkapan layarnya. Setelah itu akun tersebut memintanya membayar uang muka.

“Saya menawarkan DP Rp200 ribu, tapi dia minta DP setengah harga tiket. Karena dia mau kirim KTP dan nomor Whatsapp, saya berani transfer,” ujarnya.

Setelah transfer, Rahajeng meminta konfirmasi pemesanan tiketnya. Namun, pelaku terus menunda-nunda. Di sini Rahajeng mulai merasa janggal. Belakangan ia tahu kalau ia sudah kena tipu.

Rahajeng bukan korban satu-satunya di pelaku yang sama

Selain Rahajeng, ada lima orang lain yang mengalami nasib serupa. Namun, Rahajeng mengeluarkan nominal yang paling besar. Beberapa korban bahkan sempat Whatsapp-an dengan Rahajeng. Ada pula yang hampir mengirim uang ke pelaku, terselamatkan karena melihat tweet Rahajeng.

Hingga kini Rahajeng masih tak menyangka ia jadi korban penipuan. “Biasanya aku war sendiri, malah kadang jualin tiket juga. Tapi nggak tahu di hari itu tiba-tiba percaya aja sama pelaku,” keluhnya.

Pelaku sudah memblokirnya. Terakhir Rahajeng tahu akun tersebut berganti nama @gvdgthf. Namun, sekarang sudah ganti lagi dan Rahajeng kehilangan jejak. Tak terima begitu saja, Rahajeng telah melaporkan penipuan tersebut meski masih dalam pertimbangan karena KTP yang pelaku kirim, ia ragu keasliannya.

Hingga kini, ia masih menunggu itikad baik pelaku. Rahajeng berencana terus melanjutkan kasus penipuan ini ke pihak berwajib. Ia pun tak punya keinginan lagi membeli lewat calo atau wts lain.

Sebagai fans berat Coldplay sejak kecil, Rahajeng masih mengharapkan ada penjualan tiket kembali. Ia ingin mendengar langsung Chris Martin melantunkan lagu-lagu favoritnya seperti “Yellow”, “Fix You”, “Paradise”, “Higher Power”, “My Universe”, dan “Adventure of a Lifetime”.

Harapan palsu di tengah lelahnya mengantre tiket Coldplay

Leika (22, bukan nama sebenarnya) kena tipu saat sedang mengantre di urutan 128 ribu dari 500 ribu orang. Ia sudah lelah mengantre selama dua hari, di hari pertama ia bahkan tak bisa masuk daftar antrean.

“Aku komen di Instagram PK Entertainment (promotor konser Coldplay) ‘yang jual cat 5 atau 6 plis dm’, tiba-tiba aku di DM akun IG personal. Ia bilang jastip war dan tiketnya double,” kata Leika.

Pelaku mengirim rekaman layar. Leika tak melihat keanehan karena di matanya rincian tiket email itu benar-benar seperti asli. Setelah sepakat dan membuat surat kuasa, Leika transfer uang sejumlah Rp4,5 juta untuk tiga tiket.

Leika menunggu kiriman e-ticket tapi tak kunjung ia terima. Ia lalu mencoba mencari nama pelaku di IG berbekal KTP dari pelaku. Barulah Leika sadar ia kena tipu.

“Ternyata ia memang sudah lama nipu orang untuk tiket konser-konser dan korbannya juga sangat banyak,” ujarnya.

Ia tak bisa lagi menghubungi pelaku tetapi ruang obrolan Whatsapp masih centang dua dan belum diblokir.

Kami menelusuri korban penipuan lainnya dengan memakai kata kunci Tiara Anggi Harwati di Twitter. Ada banyak aduan yang dalam thread para korbannya. Thread itu pun ada yang ditulis sejak tahun lalu.

Kena tipu akun jastip tiket yang ngaku pernah ditipu juga

Pelaku memainkan simpati Anna (17, bukan nama sebenarnya) dalam melancarkan aksi penipuan. Pelaku mengaku pernah ditipu juga, Anna scroll sampai postingan lama dan memang benar si pelaku adalah korban penipuan tadinya. Jadi Anna merasa dirinya tak mungkin kena tipu karena pelaku pernah merasakan pahitnya jadi korban.

“Awalnya mau war sendiri tapi aku pernah lihat jastip lebih besar peluang dapat tiketnya. Rata-rata jastip terpercaya udah full slot, lalu muncullah penipu ini di reply Twitter,” kata Anna menerangkan.


Ia sempat ngobrol panjang lebar dengan pelaku dan tak melihat hal mencurigakan. Setelah sepakat, Anna melakukan pembayaran uang muka Rp750 ribu melalui GoPay.

Kejanggalan dimulai saat pelaku tiba-tiba mengirim pesan untuk segera melunasi pembayaran sebelum tanggal 15 Mei 2023 yang ditentukan sejumlah 1 juta.

Sebelumnya pelaku mengaku akan ikut presale BCA. Penjualan tiket yang dilakukan untuk nasabah BCA di tanggal 17-18 Mei 2023.

“Aku niatnya mau transfer per hari Rp100 ribu. Tapi setelah aku transfer, keesokan harinya ia chat lagi suruh nambah Rp50 ribu. Karena aku curiga, aku minta pembayaran ke rekening BCA karena katanya mau ikut presale BCA. Otomatis harusnya punya rekening BCA dong, tapi dia bilang nggak punya rekening BCA,” kata Anna.

Perasaan Anna langsung tak enak dan segera mencari username Twitter pelaku. Anna mendapati thread penipuan dari orang tersebut.

Jangan transfer pakai dompet digital

Sebelum melakukan pembayaran, Anna sempat menanyakan transaksi melalui rekening bank, pelaku berdalih tak bisa tanpa alasan yang jelas. Tapi Anna tak menduga kalau di sanalah celah penipuan yang ia alami. Ia tak bisa membekukan uang yang ada di dalam dompet digital.

Hingga sekarang, chat Anna masih dibaca oleh pelaku yang mengaku punya itikad baik untuk menyelesaikan permasalahan. Anna sudah membuat thread yang penayangannya sudah 3,6 juta kali untuk membuat pelaku takut.

“Jangan panic buying dan sebelum deal sama si jastip tolong recheck semua tentangnya dan jangan mau bayar lewat e-wallet,” pesan Anna. Ia sudah pasrah apabila tak bisa ikut menonton konser. Selain menguras tabungan, Anna pun terkuras emosinya karena penipuan ini.

Anna pesimis uangnya kembali. Banyak balasan dari orang-orang yang melihat thread-nya kalau pihak berwajib akan kesulitan memproses kasusnya kerugiannya di bawah 1 juta. Belum lagi ia tak berani memberitahu orangtua.

KTP disalahgunakan untuk penipuan

Narasumber yang ini merupakan korban pencurian data KTP yang disalahgunakan orang tak bertanggung jawab. KTP Maria (22), mahasiswa asal Jakarta, dijadikan identitas oleh orang yang mengaku menjual tiket konser Coldplay.

“Aku sampai nggak makan, stress mikirin kasus ini,” kata Maria memulai ceritanya. Ia takut kena teror padahal tak tahu apa-apa.

Lima minggu lalu, Maria sempat ditawari endorse oleh seseorang yang mengaku tim pemasaran salah satu merk produk skincare ternama. Ia sempat ragu lalu melakukan live Instagram untuk meminta pendapat pengikutnya.

Di saat itu, muncullah seorang laki-laki yang mencoba meyakinkannya. Akhirnya Maria menerima dan mengirimkan scan KTP yang pelaku minta. Ini bukan kali pertama Maria membuat perjanjian kerja dengan salah satu brand yang ingin memakai jasa endorse dan sering dimintai identitas untuk kontrak kerja.

Ramai-ramai Coldplay, ia tiba-tiba dikirimi pesan DM Ig oleh tiga orang yang menanyakan rekening untuk pembelian tiket konser.

“Aku aja nggak pernah war tiket dan aku bukan penggemar Coldplay,” ujarnya tertawa.

Setelah memeriksa, ada yang mencatut namanya di tiga akun Twitter dan sebuah akun Instagram yang telah 24 kali ganti nama. Maria menduga sebelum melakukan pembayaran, para calon korban mengecek nama Maria berbekal identitas di ktp.

Di tengah banyaknya penipuan tiket konser Coldplay, Maria tak ingin ada yang mengalami kerugian karena KTP-nya dijadikan identitas oleh orang yang menawarkan tiket konser. Maria pun berharap memang tak ada yang terjerat penipuan ini.

Hingga saat ini belum ada uang masuk ke rekeningnya. Ia pun masih menduga-duga maksud pelaku yang menggunakan identitas dan nomor rekeningnya. Maria berpesan agar para pembeli tiket lebih berhati-hati di tengah maraknya penipuan dan penyalahgunaan ktp oleh pelaku.

Reporter: Ussy Sara Salim
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Curahan Hati Korban Sindikat Penipuan Kerja Online, Stres Uang Tabungan Puluhan Juta Lenyap

Ikuti berita terbaru dari Mojok di Google News

Exit mobile version