Mengenal Purwaceng, Obat Kuat Alami dari Dataran Tinggi Dieng

Ilustrasi Mengenal Purwaceng, Obat Kuat Alami dari Dataran Tinggi Dieng. (Mojok.co)

Purwaceng atau purwoceng (Pimpinella pruatjan) punya sebutan sebagai “Viagra van Java”. Tanaman yang banyak ditemukan di Dieng, Wonosobo ini konon punya khasiat sebagai obat kuat alami. Benarkah?

***

Beberapa tahun yang lalu, saya terlibat dalam sebuah riset kecil-kecilan sebuah film pendek yang mengangkat potensi purwaceng, tanaman yang banyak tumbuh di dataran tinggi Dieng. Sejak lama, orang-orang percaya tanaman ini punya khasiat sebagai obat kuat alami. 

Saat ini mungkin banyak yang menikmati purwaceng dalam berbagai bentuk minuman, misalnya, kopi purwaceng. Ada juga yang mencampurnya dengan teh. Dulu, petani di kawasan ini banyak yang mengkonsumnya dengan menggigit langsung sebagai penambah stamina saat mereka mengangkat hasil pertanian. Atau ada juga yang menyeduhnya sebagai pengganti teh.

Alasan purwaceng disebut sebagai obat kuat alami

Saya sempat berbincang dengan Dosen Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, Dr. Santi Dwi Astuti, S.TP., M.Si yang pernah melakukan penelitian tentang purwaceng. “Selain konsumsi langsung, masyarakat Wonosobo sejak zaman dulu menjadikan purwaceng sebagai bahan pembuatan jamu,” kata Dr Santi.

Penelitian yang ia lakukan menemukan fakta bahwa, tanaman purwaceng memiliki kandungan senyawa aktif untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan imunitas. 

Jika ada yang menyebut bahwa purwaceng sebagai obat kuat alami, Dr Santi membeberkan fakta bahwa purwaceng memang punya kandungan zat afrodisiak, yaitu zat di makanan atau minuman yang memberikan efek untuk meningkatkan gairah seksual. 

Sebutan afrodisiak berasal dari nama Aphrodite, Dewi Yunani lambang kecantikan dan seksualitas. “Memang ada yang khusus dalam tanaman purwaceng, tanaman ini punya efek afrodisiak, yaitu untuk laki-laki meningkatkan gairah seksual. Sedangkan bagi perempuan bisa meningkatkan kesuburan,” papar Dr. Santi.

Secara khusus Dr Santi juga melakukan penelitian bahwa purwaceng bisa menjadi sajian dalam berbagai bentuk makanan atau minuman. Semua bagian tanaman purwaceng, mulai dari akar hingga daun bisa dimanfaatkan

Untuk minuman ada yang mencampurnya dengan kopi, jahe, rosela, kapulaga, sereh, dan lainnya. “Ada juga yang menjualnya dalam minuman siap konsumsi atau ready to drink,” ujarnya. 

Tanaman Purwaceng MOJOK.CO
Tanaman Purwaceng. (Indonesiakaya.com)

Sudah banyak penelitian tentang khasiat purwaceng

Sudah banyak yang melakukan penelitian tentang khasiat purwaceng. Penelitian yang mempelajari fitokimia purwoceng sudah cukup banyak. Sidik et al. (1975) melaporkan bahwa akar purwoceng mengandung bergapten, isobergapten, dan sphondin yang semua-nya termasuk ke dalam kelompok furanokumarin. Sedang Caropeboka dan Lubis (1975) menuliskan pula bahwa akar purwoceng mengandung senyawa kumarin, saponin, sterol, alkaloid, dan beberapa macam senyawa gula (oligosakarida). 

Studi farmakologi juga sudah ada yang melakukan. Hasilnya memang tanaman purwaceng memiliki khasiat dalam hal meningkatkan vitalitas atau gairah seksual. Beberapa peneliti telah menguji efek penggunaan akar purwoceng pada tikus. 

Efek yang teramati adalah adanya peningkatan kelenjar prostat dan kelenjar seminalis secara nyata daripada dengan kontrol. Fakta tersebut memberi petunjuk adanya aktivitas androgenik dari ekstrak akar purwoceng.

Salah satu yang melakukan studi farmakologi tentang purwaceng adalah Prof. Dr. Susilo Wibowo, dosen di Undip Semarang. Kesimpulannya tanaman purwaceng bisa jadi semacam obat kuat alami.

Tidak hanya ada di Dieng, tapi terancam punah

Tanaman purwaceng sebenarnya bukan tanaman endemik di dataran tinggi Dieng. Di beberapa pengunungan di Indonesia tanaman ini ada, tapi terancam punah. Purwaceng tumbuh di Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat dan Pegunungan Bromo Jawa Timur.

Hanya saja saat ini selain di dataran tinggi Dieng, sangat sulit menemukan tanaman ini. Bahkan tanaman liarnya juga semakin langka karena tidak seperti komoditas pertanian, tanaman ini hanya mengalami masa panen sekali dalam setahun. Sehingga sedikit sekali yang membudidayakannya.

Salah satu kenapa Dieng banyak tanaman ini karena kondisi tanahnya yang mengandung belerang sehingga jadi habitat yang cocok untuk purwaceng. Beberapa memang ada yang mencoba menanamnya di dataran rendah, ada yang hidup, tapi tidak bisa maksimal. 

Purwaceng jadi salah satu tanaman herbal yang coba masuk ke pasar dunia lewat skema ekspor. Dalam resepsi bisnis yang penyelenggaranya Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan RI pada Maret 2023, salah satu satu perusahaan mempresentasikan produk teh dan kopi purwaceng. Hadir dalam presentasi tersebut perwakilan kedutaan besar negara seperti Swiss, Uzbekistan, Vietnam, Timor Leste, hingga Laos.

Sementara pada tahun 2015, data di Kementerian Pertanian mencatat pasar luar negeri sebenarnya meminati produk-produk jamu herbal Indonesia. Produk jamu herbal seperti kunyit asam, jahe, temulawak, kumis kucing dan tanaman purwaceng juga merambah pasar ekspor di AS, Tiongkok, dan Jepang.

Penulis: Agung Purwandono
Editor: Hammam Izzuddin

BACA JUGA Cabai Jawa yang Jadi Harta Karun Indonesia

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

 

Exit mobile version