Dinilai Gagalkan Piala Dunia U-20, Elektabilitas Ganjar Pranowo Dipepet Prabowo

Elektabilitas Ganjar Pranowo merosot tajam. MOJOK.CO

Elektabilitas Ganjar Pranowo merosot tajam.

MOJOK.COPembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia dinilai berpengaruh pada tingkat elektabilitas Ganjar Pranowo yang merosot tajam sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024. Hasil dari lembaga survei, menunjukkan, Ganjar hampir disalip Prabowo.

Ternyata isu-isu negatif yang beredar beberapa bulan terakhir itu mempengaruhi pilihan masyarakat terhadap calon presiden. Survei nasional Lingkar Survei Indonesia (LSI) pada 31 Maret hingga 4 April 2023, nama Ganjar Pranowo masih unggul apabila menjurus pada survei 19 nama. Hanya perolehannya memang menipis.

Ganjar Pranowo menduduki peringkat pertama dengan 19,8 persen suara. Angka ini turun signifikan dari survei LSI bulan Februari yang mencatat hingga 27,1 persen.

Sementara itu perolehan suara Prabowo Subianto semakin menguat. Angkanya pada survei kali ini mencapai 19,3 persen daripada sebelumnya 17,9 persen pada survei Februari. Sementara Anies Baswedan cenderung mengalami kenaikan tipis menjadi 18,4 persen dari sebelumnya 17,2 persen.

Adapun dalam simulasi tiga nama. Posisi Ganjar tergeser oleh Prabowo Subianto. Ganjar Pranowo mengantongi suara 26,9 persen menurun dari survei bulan Februari yang tercatat 35 persen. Sementara Prabowo unggul dengan perolehan suara 30,3 persen, dari sebelumnya 26,7 persen. Untuk Anies, perolehan suaranya cenderung tidak banyak berubah, menjadi 25,3 persen dari sebelumnya 24 persen.

Pernyataan Ganjar soal Piala Dunia U-20 pengaruhi elektabilitas

Tim riset LSI menjelaskan, ada kemungkinan pernyataan Ganjar Pranowo terkait Timnas Israel sehingga terjadi pembatalan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia menjadi penjelas di balik merosotnya elektabilitas Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024.

“Nama Ganjar Pranowo juga disebut cukup banyak sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas keputusan FIFA membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah PD U-20,” seperti yang dikutip dalam risetnya, Minggu (9/4/2023).

Sebagai gambaran, Federasi Sepak Bola Internasional alias FIFA mengumumkan bahwa Indonesia resmi batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20, Kamis (30/4/2023). Padahal Piala Dunia U-20 yang seharusnya berlangsung pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023 itu sudah menelan banyak dana. Indonesia sudah mempersiapkan menjadi tuan rumah sejak memenangkan bidding sebagai tuan rumah pada 2019.

Batalnya Indonesia menjadi tuan rumah merupakan imbas dari penolakan sejumlah pihak terhadap kedatangan Timnas Israel sebagai salah satu peserta. Asal tahu saja, saat Indonesia mengajukan diri sebagai tuan rumah, peserta pertandingan belum ditentukan.

Setelah Israel menjadi salah satu negara yang lolos dalam Piala U-20, penolakan terhadap kejuaran ini mulai bermunculan. Salah satu pemimpin daerah yang menolak kehadiran Israel adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Padahal, Jawa Tengah menjadi salah satu provinsi yang menjadi lokasi pertandingan Piala Dunia.

“Kita sudah tahu bagaimana komitmen Bung Karno terhadap Palestina, baik yang disuarakan dalam Konferensi Asia Afrika, Gerakan Non Blok, dan maupun dalam Conference of the New Emerging Forces. Jadi ya kita ikut amanat beliau,” kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (23/3/2023).

 

Penulis: Kenia Intan
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA 5 Fakta Soal Batalnya Indonesia Jadi Tuan Rumah Pildun U-20, dari Alasan hingga Sanksi yang Bisa Dijatuhkan dan tulisan menarik lainnya di kanal Kilas.

Exit mobile version