Tokopedia Salip Shopee: Rahasia Tokopedia Bikin El Clasico e-Commerce Makin Panas

Sejak merger dengan Gojek pada Mei 2021, Tokopedia makin kuat.

Tokopedia Salip Shopee, El Clasico e-Commerce Memanas MOJOK.CO

Tokopedia Salip Shopee, El Clasico e-Commerce Memanas MOJOK.CO

MOJOK.COKeseruan media sosial beberapa pekan terakhir membahas soal kompetisi dua e-commerce paling hits di Indonesia, Tokopedia vs Shopee.

Terbaru, Databoks baru saja melaporkan data terbaru per kuartal III 2021 bahwa kunjungan web Tokopedia sukses melampaui Shopee. Dari data yang viral di medsos itu, Tokopedia disebut punya pengunjung web bulanan mencapai 158,1 juta, mengungguli Shopee yang dikunjungi sebanyak 134,4 juta pelanggan di web.

Statistically speaking, kata anak Jaksel ini mah, angka tersebut sebenarnya tidak mengejutkan. Sejak merger dengan Gojek pada Mei 2021, Tokopedia memang diprediksi akan punya banyak kekuatan untuk head to head langsung dengan si oren, e-commerce yang jadi destinasi favorit dedek-dedek fresh grad untuk memulai karier itu.

Di laporan iPrice, yang dikutip oleh CNBC Indonesia pada September lalu, kuartal II 2021 sudah menunjukkan geliat masif si ijo yang mulai gaspol untuk mengancam posisi Shopee sebagai penguasa e-commerce di Indonesia. Di kuartal II, Tokopedia punya pengunjung web bulanan di angka 147,7 juta, mengalahkan Shopee yang ada di angka 126,9 juta.

Artinya, termasuk kuartal III 2021, ini sudah kali kedua beruntun Tokopedia sukses menyalip Shopee di data pengunjung web bulanan. Ini tentu prestasi yang patut dirayakan Tokopedia karena terakhir kali mereka unggul dari Shopee adalah kuartal III di tahun 2019.

Lalu, apa yang bikin Tokopedia merajalela dan mulai bikin Shopee ketar-ketir?

Sambung akun GoPay jadi strategi Tokopedia tingkatkan kunjungan users

Mungkin saja ini salah, tapi analisis sok tahu saya, sejak masif ajakan dari notifikasi in-app untuk menyambungkan akun GoPay dengan Tokopedia, berimbas masif di balik melonjaknya kunjungan pengguna ke Tokopedia, baik di aplikasi atau web. Belum lagi, Tokopedia juga punya BTS yang jadi gacoan utama untuk mengunci pasar fans K-Pop dan ARMY secara khususnya.

Saya sendiri cenderung memilih Tokopedia, murni karena faktor UI yang lebih bersih dari Shopee. Tapi sejak ada sync dengan GoPay, cashback yang diberikan ke pengguna benar-benar memanjakan. Cashback itu berbentuk GoPay Coin yang menggantikan TokoPoints dan nominalnya bisa kamu pakai berbelanja printilan.

Entah ya dengan orang lain, tapi Tokopedia ini marketplace yang asoy banget buat beli perintilan rumah tangga dengan variasi harga berkisar Rp10 ribu sampai Rp50 ribu. Udahlah ada cashback, masih juga diganjar free ongkir! Ini mah combo terbaik buat tukang belanja.

Lalu soal GoPay Coin, ini juga asyik bener. GoPay Coin ini didapatkan dengan cara aktif melakukan transaksi di Tokopedia dan dibayar dengan GoPay. Menambahkan opsi pembayaran dengan GoPay ini strategi bisnis yang mantep bener.

Kita nggak perlu buka aplikasi lain (m-banking, misalnya) dan bisa langsung menyelesaikan pembayaran hanya di satu aplikasi. Ini juga menunjukkan bahwa makin modern zaman, makin efektif pula semua aktivitas yang bisa kita selesaikan hanya dengan klik-klik lewat HP sembari rebahan atau buang air besar.

GoSend dan WIB jadi senjata rahasia Tokopedia

Selain cashback dan promo potongan harga, hal penting di e-commerce adalah pengiriman barang dan biaya ongkir.

Saya sempat menulis di Mojok beberapa bulan lalu bahwa sejak punya ShopeeFood, bukan nggak mungkin Shopee akan punya layanan ride-hailing kayak Gojek dan Grab yang mencakup layanan pengiriman barang. Tapi belum sempat itu dieksekusi dan launching oleh ShopeeTokopedia langsung merger dengan Gojek dan lahirlah GoTo.

Ketika berbelanja di Tokopedia, opsi pengiriman GoSend tentu tak boleh dianggap sebelah mata. Apalagi, jauh sebelum merger, Tokopedia sudah dikenal sebagai e-commerce yang nggak pelit kasih free ongkir dengan nominal belanja tertentu. Dan lagi, Shopee dengan kurir Express-nya juga kerap dihantam media dengan isu eksploitasi di mana benefit payment per paket yang dibayarkan ke kurir disebut jauh di bawah nilai yang wajar.

Satu lagi, jangan lupakan signature event Tokopedia yang namanya Waktu Indonesia Belanja atau WIB. Silakan koreksi kalau saya salah, tapi sepengamatan saya, WIB biasanya berlangsung mulai tanggal 25 tiap bulannya sampai akhir bulan. Di event tersebut, ada banyak promo misal rebutan kupon cashback 100% dengan nilai kupon mulai dari Rp15 ribu sampai Rp100 ribu.

Selain sukses jadi signature event, WIB juga saya rasa memanjakan users dengan cara yang menarik lewat serangkaian diskon dan cashback. Sejauh yang saya tahu, belum ada signature serupa dari Shopee yang bisa menandingi senjata rahasia dari si ijo ini.

Shopee memang disalip, tapi masih belum kalah!

Meski disalip cukup jauh dan relatif terlihat kalah telak di atas kertas, sejatinya Shopee belum ada di titik terendah dalam El Clasico panas e-commerce Indonesia.

Kalau mengacu data Daily Active Users (DAU) di aplikasi, Shopee masih unggul jauh. Berdasarkan data Similar Web dan iPrice per kuartal II 2021, Shopee punya DAU sekitar 834,52 juta sementara Tokopedia ada di posisi dua dengan 244,34 juta DAU. Angka yang cukup jauh gap-nya, namun sayangnya belum ada rilis terbaru terkait angka ini di kuartal III 2021.

Itu dari versi DAU, dari data peringkat versi App Store dan PlayStore pun, Shopee juga masih unggul dari Tokopedia, menurut data dari iPrice per kuartal II 2021. Di App Store dan PlayStore, Shopee merajai dengan nyaman di nomor satu. Sementara Tokopedia, mereka peringkat 2 di App Store dan peringkat 4 di PlayStore.

Namun, supaya angka ini tak tergerus dan kelak dikejar kompetitornya, Shopee agaknya perlu menganalisis lebih dalam hal-hal fungsional di dalam aplikasinya. Sedikit kritik saya, Shopee ini cukup rumit buat pengguna baru atau awam untuk belanja pertama kali. Saya misalnya, yang bukan pengguna rutin Shopee, masih sering kesulitan memilih dan mengaplikasikan voucher di transaksi supaya dapat potongan ongkir dan mengaktifkan diskon harga barang.

Ini berbanding terbalik dengan Tokopedia yang secara UI di aplikasinya sudah enak dilihat, simpel, dan tidak terlihat ramai dan penuh di mata. Navigasi di aplikasi juga mudah saat ke keranjang dan check out, serta pengaplikasian mau pakai voucher apa juga gampang banget bahkan buat awam.

Kalau sudah begini, Shopee perlu bekerja keras menyambut 2022. Mungkin untuk ke depannya, Shopee bisa mulai merancang strategi dengan berangkat dari satu titik awal: e-commerce spesialis OOTD.

Kalau kalian jeli melihat konten ala-ala spill outfit of the day alias OOTD, saya nyaris tidak pernah lihat content creator yang mengarahkan ke Tokopedia, namun selalu ke Shopee. Itu bisa jadi pijakan awal untuk mengadang gebrakan masif Tokopedia, karena setidaknya Shopee punya keunggulan spesifik di sana. (Ads)

BACA JUGA Memahami Jerat Pikat Marketplace kayak Tokopedia, Bukalapak, atau Shopee dan analisis marketplace lainnya di rubrik KONTER.

Exit mobile version