MOJOK.CO – Beberapa “virus zombie” kembali ditemukan. Virus-virus yang terlelap selama puluhan ribu tahun itu masih diteliti lebih lanjut untuk menentukan seberapa mengancam bagi kehidupan manusia.
Dilansir dari Outlook, lmuwan Perancis tengah meneliti sampel virus yang berasal dari permafrost di Siberia, Rusia. Permafrost adalah laporan tanah beku yang bersuhu di bawah 0 derajat celcius selama bertahun-tahun.
Penelitian yang dipimpin oleh ahli mikrobiologi Jean-Marie Alempic dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis itu mengidentifikasi 13 patogen yang diberi nama “virus zombie” berusia 27.000 hingga 48.400 tahun.
Para peneliti mengungkapkan virus yang sudah diekstraksi dari permafrost Siberia itu memiliki genom yang berbeda dibanding semua virus yang sudah diketahui sebelumnya.
Sebenarnya, virus yang terlepas yang ditemukan kembali ini bukan yang pertama. Pada tahun 2021 ilmuwan rusia menghidupkan kembali cacing zombie yang telah membeku selama 24.000 tahun di kutub utara.
Kendati bukan yang pertama, virus zombie kali ini menjadi yang tertua yang pernah ditemukan. Pada 2013 sempat ditemukan juga virus yang sudah lama mati suri berusia 30.000 tahun. Virus itu juga ditemukan oleh tim yang sama pada 2013.
Kenapa virus zombie bisa muncul?
“Virus zombie” bisa muncul karena mencairnya permafrost akibat perubahan iklim. Permafrost yang mencair itu melepaskan bahan organik yang sebelumnya membeku hingga satu juta tahun. Adapun virus itu berpotensi menimbulkan ancaman bagi kesehatan manusia.
Para ilmuwan mengaku masih memerlukan studi lebih lanjut untuk mengetahui bahaya pasti dari “virus zombie” itu. Mereka juga belum dapat menentukan seberapa menular virus tersebut setelah terpapar cahaya, oksigen, dan panas. Mengingat, selama ini virus-virus itu terjebak dalam lapisan es selama puluhan ribu tahun.
Para ilmuwan menilai, “virus zombie” adalah fenomena puncak gunung es. Mereka memprediksi ada banyak virus terlelap lain yang masih belum diketahui dan sewaktu-waktu bisa bangkit kembali. Apalagi, pencairan permafrost terus berlanjut saat ini. Asal tahu saja, kenaikan suhu sebesar satu derajat celcius bisa mencairkan kurang lebih 1,5 juta mil persegi perfrost.
Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi