Sandiaga Uno Menjadi Salah Satu Pejabat Pelapor Gratifikasi Terbanyak

Warga Jakarta pendukung dan pemilih pasangan Anies dan Sandiaga agaknya pantas untuk berbangga hati atas pemimpinnya itu. Beberapa waktu yang lalu, KPK merilis daftar nama sosok atau pejabat pelapor gratifikasi, dan ternyata, Sandiaga Uno masuk dalam salah satu daftar pejabat yang paling sering lapor.

Dalam daftar yang dirilis KPK tersebut, terungkap bahwa selama  periode 2015 hingga 2018 (per maret), Sandiaga tercatat sebagai sosok nomor lima paling banyak melaporkan gratifikasi. Total Sandiaga sudah melaporkan gratifikasi yang ia dapat sebanyak 23 kali. Dari 23 laporannya tersebut, 12 di antaranya diputuskan sebagai milik negara.

Sandiaga memang selama ini dikenal sangat rajin melaporkan barang-barang pemberian yang ia dapat selama menjabat sebagai wakil gubernur DKI Jakarta. Bulan Februari lalu, misalnya, Sandiaga melaporkan fasilitas perjalanan berupa akomodasi, tiket, fasilitas telekomunikasi, asuransi dan jamuan makan selama menjalani kunjugan kerja ke Jepang. Total gratifikasi yang dilaporkan kala itu nilainya mencapai Rp 61 juta, 180 ribu yen, dan USD 32.

Tak hanya gratifikasi dalam bentuk fasilitas, Sandiaga juga aktif melaporkan gratifikasi dalam bentuk hadiah. Sejauh ini, Sandiaga Uno setidaknya sudah melaporkan sebanyak 12 hadiah yang ia dapat selama menjabat sebagai wakil gubernur, termasuk hadiah berupa jaket R80 pemberian dari Presiden RI ke-3, BJ Habibie.

Sandiaga menyebut bahwa pelaporannya ke KPK adalah untuk memberi contoh pemerintahan yang transparan dan bersih.

“Harus seperti itu, kita harus memberikan contoh kepada semua bahwa kita tata kelola yang baik, transparansi, dan pengungkapan yang secara full,” kata Sandiaga.

Seperti diketahui, dalam daftar pejabat paling sering melaporkan gratifikasi yang dirilis oleh KPK beberapa waktu yang lalu, peringkat nomor satu ditempati oleh Abdurrahman Muhammad Bakrie, seorang penghulu di Kabupaten Klaten yang melaporkan gratifikasi sebanyak 59 kali. Di peringkat kedua ada Nila Djuwita Farid Afansa Moeloek, Menteri Kesehatan yang melapor sebanyak 47 kali. Lalu di peringkat tiga ada Hari Kriswanto, Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi Kementerian Perhubungan dengan 46 laporan. Pada peringkat empat ada Samanto, penghulu di Kabupaten Bantul dengan 38 kali laporan. Dan pada peringkat lima, ada Sandiaga Uno dengan 23 kali laporan.

Hormat kami untuk Pak sandiaga dan pejabat pelapor gratifikasi lainnya. Kami yakin, selama masih banyak pejabat-pejabat yang jujur dan berintegrasi, maka Indonesia masih akan terus bertahan setelah tahun 2030, bahkan kalau perlu, sampai kiamat.

Exit mobile version