PSI Sindir Kebobrokan Partai-Partai Lama, Termasuk Partai Satu Koalisi

Tiada angin tiada hujan (Eh, kalau angin pasti ada, sih), Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany tiba-tiba berbicara tentang masih rendahnya komitmen partai-partai dalam pemberantasan korupsi, serta sistem rekrutmen partai yang masih saja mengandalkan “mahar politik”.

“Parpol bahkan belum berkomitmen menghadirkan politisi yang bersih, baik untuk legislatif maupun eksekutif,” ujar Tsamara Amany.

Lebih jauh, Tsamara kemudian terkesan menyindir partai-partai lama tentang sistem rekrutmen calon anggota legislatif.

“Kabar yang santer beredar selalu melibatkan sejumlah uang sebagai mahar. Tak ada uang, tak ada pencalonan,” kata Tsamara. “Partai harus berani membuka sistem rekrutmen caleg secara transparan untuk menghindari kecurigaan. Ketika partai-partai politik lama gagal karena terbenam dalam tradisi usang dan berbahaya, kehadiran sebuah partai baru yang menawarkan antitesis menjadi sangat relevan.”

Pernyataan Tsamara, khususnya poin yang secara eksplisit menyalahkan partai-partai lama ternyata membuat banyak petinggi partai merasa kepanasan. Bukan hanya partai dari kelompok oposisi, namun juga partai dari sesama koalisi.

“Kalau mau komplain, komplain ke koalisinya. Kan yang maling mayoritas parpol koalisinya,” ujar anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade.

Andre kemudian berseloroh soal PSI yang menurutnya salah masuk koalisi. Menurut Andre, kalau memang fokus untuk memerangi korupsi, harusnya masuk koalisinya Prabowo, bukan Jokowi.

“Kalau mau komitmen pemberantasan korupsi, harusnya dukung Pak Prabowo. Karena Gerindra ini partai bersih nggak ada anggota DPR RI yang ditangkap oleh KPK. Jadi salah dukung itu PSI. Harusnya dukung Pak Prabowo yang bebas korupsi,” ujarnya.

Sementara itu, partai-partai yang berada dalam satu koalisi dengan PSI tentu saja juga dibikin gerah dengan pernyataan Tsamara. Sebab tak bisa dimungkiri, memang banyak partai-partai lama yang berada dalam satu barisan koalisi bersama PSI.

Tak heran jika kemudian banyak petinggi-petinggi partai yang membalas dan menyindir Tsamara Amany atas pernyataannya.

“PSI boleh bicara seperti itu, bagus, tapi mari kita buktikan apakah meraka mampu membuktikan? Misalnya diberi amanat oleh Allah masuk parlemen, mudah-mudahan PSI mampu menjadi partai yang berintegritas, itu aja,” kata Wasekjen PKB Maman Imanulhaq

Senada dengan Maman, Sekretaris Badan Pelatihan dan Pendidikan DPP PDIP Eva Kusuma Sundari juga melontarkan semacam kekesalannya atas pernyataan Tsamara Amany tersebut.

“Repot nih kampanye PSI, pakai strategi kampanye mburukmburukin parpol lain, termasuk sekoalisi. Kan kata Jokowi jual kebaikan masing-masing, jangan ujaran kebencian,” ujar Eva. “PSI tunjukkin gimana fund raising-nya untuk membiayai partai se-Indonesia, padahal isinya anak-anak muda dan bukan konglomerat. Nggak usah urus ‘KDRT’ orang lain dulu,” lanjutnya.

Wah, Pilpres masih lama. Tapi bara api sudah mulai membara.

psi

Exit mobile version