Mantan Gerilyawan Jadi Presiden, Kolombia Siap Gratiskan Biaya Kuliah

Gerilyawan terpilih jadi presiden Kolombia

Dinding dengan gambar pasangan calon wakil presiden dan presiden sayap kiri Kolombia Francia Marquez-Gustavo Petro terlihat sehari sebelum pemilihan presiden putaran pertama, di Cali, Kolombia, Sabtu (28/5/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Luisa Gonzalez/HP/djo

MOJOK.CO – Gustavo Petro berhasil memenangkan pemilu presiden Kolombia pada Minggu (19/6) waktu setempat. Politisi kiri ini berencana melakukan sejumlah gebrakan seperti gratiskan biaya pendidikan universitas hingga reformasi pensiun.

Sosok yang dikenal sebagai mantan gerilyawan ini berhasil mengalahkan Radolfo Hernandez yang berlatar belakang pengusaha dalam pemilihan putaran kedua.  Petro berhasil meraup 50,5 persen suara, mengalahkan pesaingnya dengan selisih lebih dari 700 ribu suara untuk menjadi presiden kiri pertama Kolombia, yang selama ini didominasi kubu kanan.

Mantan Wali Kota Bogota itu berjanji akan melakukan perubahan sosial dan ekonomi secara signifikan. Ia juga berjanji untuk memerangi ketidaksetaraan dengan pendidikan universitas gratis, reformasi pensiun dan pajak yang tinggi atas tanah tidak produktif.

Petro mengatakan dia disiksa oleh militer ketika dia ditahan karena keterlibatannya dengan gerilyawan. Hal tersebut membuat kemenangannya berpotensi mengubah pejabat tinggi angkatan bersenjata.

Petro juga telah berjanji untuk sepenuhnya menerapkan kesepakatan damai 2016 dengan pemberontak FARC dan akan melakukan pembicaraan dengan gerilyawan ELN yang masih aktif.

Selain itu, fakta menarik juga datang dari calon wakil presiden Petro, Francia Marquez. Ia merupakan seorang ibu tunggal dan mantan pembantu rumah tangga, juga akan mencetak sejarah sebagai wakil presiden wanita kulit hitam pertama di negara itu.

Masyarakat Kolombia nampak semarak merayakan kemenangan Petro.  Beberapa orang menari di jalan dekat tempat pemungutan suara terbesar di Bogota, meskipun hujan terus turun. Pendukung Gustavo Petro, Alejandro Forero (40) yang menggunakan kursi roda, menangis saat melihat hasil pemilihan Presiden Kolombia di Bogota.

“Terima kasih Tuhan. Saya tahu dia akan menjadi presiden yang baik dan dia akan membantu kita yang paling tidak beruntung,” kata Forero.

Kemenangan Gustavo Petro menambahkan Kolombia ke dalam daftar negara-negara Amerika Latin yang telah memilih kaum progresif dalam beberapa tahun terakhir. Belum lama ini Chili juga memiliki presiden baru, Gabriel Boric yang juga datang dari partai berhaluan kiri progresif.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengucapkan selamat kepada politisi sayap kiri Kolombia, Gustavo Petro yang memenangi pemilihan presiden Kolombia.

“Kami berharap dapat bekerja sama dengan presiden terpilih Petro untuk lebih memperkuat hubungan AS-Kolombia dan menggerakkan (kedua) negara kita menuju masa depan yang lebih baik,” kata Blinken dalam pernyataan dari Departemen Luar Negeri AS.

Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA  PKB Nilai Koalisi dengan Gerindra Lebih Realistis  kabar terbaru lainnya di rubrik KILAS

Exit mobile version