MOJOK.CO – Gerakan kepanduan Muhammadiyah, Hizbul Wathan (HW) akan mengukuhkan Jenderal Soedirman sebagai Bapak Pandu Hizbul Wathan. Ada beberapa alasan yang mendasari alasan tersebut.
Jenderal Besar TNI Raden Soedirman atau Jenderal Soedirman merupakan Pahlawan Nasional Indonesia. Panglima TNI pertama dan termuda itu adalah sosok penggagas perang gerilya di Indonesia. Karenanya, sosoknya yang besar di organisasi Hizbul Wathan (HW) ini layak sebagai Bapak Pandu HW.
“Pengukuhan Bapak Pandu HW ini akan kami lakukan saat pembukaan Muktamar HW ke-4,” ujar Ketua Umum Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan, Endra Widyarsono di Madrasah Muallimat, Yogyakarta, Senin (24/07/2023).
Luruskan stigma negatif Jenderal Soedirman
Menurut Endra, Muktamar Hizbul Wathan ke-4 yang akan diselenggarakan pada 26-29 September 2023 di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Malang, Jawa Timur. Karenanya momentum itu akan menjadi momen meluruskan stigma negatif klenik yang melekat pada sosok Jenderal Soedirman. Salah satunya adalah kesaktian keris yang dipakai Soedirman saat mengusir penjajah.
Contohnya dalam film layar lebar, menurut Endra, Jenderal Soedirman divisualkan memiliki kesaktian melalui keris yang ia miliki. Bahkan ada adegan Soedirman bisa mengusir pesawat Belanda hanya dengan mengacungkan keris tersebut ke angkasa. Peristiwa itu terjadi saat Soedirman terpojok dan mendapat bombardir senjata dari pesawat.
Padahal berdasarkan informasi dari keluarga Jenderal Soedirman, keris tersebut merupakan hadiah dari seorang pamong ketika Soedirman menjadi seorang guru di SD Muhammadiyah Cilacap. Menurut putera bungsu Jenderal Soedirman, Teguh Tjahjadi Sudirman, ayahnya tidak pernah memakai keris itu. Soedirman menerima keris itu lebih sebagai penghargaan terhadap pamong tersebut.
“[Kesaktian keris] Ini kan tidak mungkin. Orang mengenal Soedirman bukan sebagai tentara yang semedi dan jadi tentara yang sakit dan dapat keris, kemudian bisa mengusir penjajah dengan keris itu. Kita ingin kenalkan Soedirman bukan saja sebagai Bapak TNI, tetapi juga Bapak Pandu Hizbul Wathan,” jelasnya.
Tiga kesaktian sang jenderal
Alih-alih keris, lanjut Endra, Jenderal Soedirman memiliki tiga kesaktian laiknya kader Muhammadiyah. Orang mengenal Soedirman sebagi muslim yang taat. Ia selalu salat tepat waktu dan bergerilya hanya untuk Allah SWT.
“Kesaktian Soedirman itu karena selalu menggantung wudhu, selalu sholat di awal waktu, dan melakukan gerilya hanya untuk Allah. Itu yang membuat kami berusaha merawat sejarah ketokohan Soedirman,” paparnya.
Sementara Sekretaris Umum Kwartir Pusat Kepanduan Hizbul Wathan, Muhammad Zairin mengungkapkan Muktamar ke-4 Hizbul Wathan dalam rangka menjawab tantangan perubahan bisa meneladani sosok Jenderal Soedirman. Apalagi kiprah Soedirman yang ada hubungannya dengan Hizbul Wathan.
“Soedirman dididik, dilatih disiplin, dan menjadi pemimpin saat menjadi seorang Pandu HW,” jelasnya.
Pengukuhan Soedirman sebagai Bapak Pandu Hizbul Wathan juga harapannya menjadi momentum Hizbul Wathan untuk mendunia. Apalagi saat ini sudah ada rintisan organisasi itu di Malaysia.
“Muktamar HW akan merumuskan bagaimana keterlibatan HW di kancah global,” imbuhnya.
Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Agung Purwandono