Mengenal IPSI, Wadah Pemersatu Perguruan Pencak Silat Seluruh Indonesia

Menelusuri Sejarah IPSI, Wadah Pemersatu Perguruan Pencak Silat di Indonesia MOJOK.CO

Logo resmi IPSI (wikipedia)

MOJOK.COIPSI adalah organisasi pemersatu seluruh perguruan silat di Indonesia. Bagaimana sejarahnya? Mengapa organisasi ini dibentuk?

IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) mungkin kurang populer di kalangan masyarakat umum. Barangkali karena nama singkatan, atau bisa juga karena tak banyak yang mempelajari ilmu bela diri. Kendati demikian bagi pendekar, IPSI sangatlah familiar.

Pencak silat merupakan olahraga atau seni bela diri asli bangsa rumpun Melayu. Di Indonesia sendiri jumlah perguruan pencak silat sangat banyak. Maka dari itu IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) berdiri. Yakni sebagai wadah organisasi seluruh perguruan pencak silat.

Upaya mempersatukan seluruh perguruan pencak silat di Indonesia

Upaya mempersatukan perguruan pencak silat sejatinya telah berlangsung pada masa penjajahan Belanda. Pada 1922 misalnya, di Subang telah berdiri Perhimpoenan Pentjak Silat Indonesia yang mewadahi aliran pencak Jawa Barat yang tersebar di Indonesia. Saat Jepang menjajah, Presiden Soekarno pernah menjadi pelindung organisasi ini.

Upaya serupa juga terlacak di Jogja. Pada 1943, sejumlah pendekar pencak silat, yakni R. Brotosoetarjo (Budaya Indonesia Mataram), Mohamad Djoemali (Setia Hati), Soewarno (Setia Hati Terate), R. Soepono Mangkoepoedjono (Persatuan Hati), dan lain-lain mendirikan Gaboengan Pentjak Mataram (Gapema).

Gapema mewadahi sejumlah perguruan pencak silat yang tumbuh di Jogja. Ketua Gapema ialah K.P.H. Nototaruno, adik Sri Paduka Paku Alam VIII. Pada 1947 di Jogja, berdiri satu organisasi bernama Gabungan Pentjak Seluruh Indonesia (Gapensi) dengan tujuan mempersatukan aliran pencak silat di seluruh Indonesia.

Sejarah berdirinya IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia)

Kendati tiga organisasi dari Jawa Barat dan Jogja tersebut memiliki cita-cita nasional, namun keanggotaannya masih berskala lokal. Atas dasar itu PORI (Persatuan Olahraga Republik Indonesia), yang saat ini kita kenal dengan KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia), mengadakan Konferensi Bagian Pencak di Solo pada 18 Mei 1948.

Sebelum pertemuan tersebut, telah ada rapat pembentukan Panitia Persiapan Persatuan Pencak Silat Indonesia pada awal tahun 1947. Pemrakarsanya ialah Mr. K.R.M.T. Wongsonegoro, yang di kemudian hari menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Singkat cerita, konferensi tersebut berhasil melahirkan IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia). Organisasi ini bernaung di bawah Kementerian Negara Urusan Pemuda.

Tujuan pendiriannya adalah agar koordinasi dan pembinaan kegiatan pencak silat berlangsung secara menyeluruh dan berkesinambungan. Pembinaan tersebut merangkum tujuan pelestarian, pengembangan, dan peningkatan kualitas seni dan budaya.

Berdirinya IPSI membawa semangat persatuan. Harapan puncaknya iadalah tiap perguruan pencak silat saling bersaudara bahu-membahu membangun Indonesia seutuhnya.

Tingkatan keanggotaan dan syarat bergabung di IPSI

Keanggotaan IPSI terdiri dari empat tingkatan. Yakni keanggotaan IPSI Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Kecamatan. Untuk bisa menjadi anggota IPSI pada tiap tingkatan, terdapat sejumlah syarat yang wajib perguruan silat penuhi. Detailnya bisa dibaca di sini.

Saat ini, terdapat 16 perguruan pencak silat yang terdaftar sebagai anggota IPSI Pusat. Daftar tersebut terdiri dari 10 anggota khusus (perguruan historis) dan 6 anggota biasa (perguruan besar). Selengkapnya sebagai berikut.

Perguruan Historis:
1. Persaudaraan Setia Hati
2. Persaudaraan Setia Hati Terate
3. Keluarga Silat Nasional (KELATNAS) Indonesia Perisai Diri
4. Perguruan Silat Nasional Perisai Putih
5. Perguruan Seni Bela Diri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah
6. Phashadja Mataram
7. Perguruan Pencak Silat Indonesia (PERPI) Harimurti
8. Persatuan Pencak Silat Indonesia (PPSI)
9. Persatuan Pencak Silat Putra Betawi
10. Keluarga Pencak Silat Nusantara

Perguruan Besar:
1. Perguruan Pencak Silat Betako Merpati Putih
2. Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia (SMI)
3. Persinas ASAD
4. Perguruan Pencak Silat Tenaga Dasar (PSTD) Indonesia
5. Tetada Kalimasada Indonesia
6. Pagar Nusa

Kedudukan sebagai anggota biasa di tingkat IPSI Pusat dan IPSI Provinsi dapat dievaluasi jika dibutuhkan. Evaluasi yang dimaksud terkait apakah perguruan pencak silat tersebut masih memenuhi syarat sebagai anggota atau sudah tidak.

Penulis: Iradat Ungkai
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA 4 Perguruan Pencak Silat Indonesia yang Sukses Membuka Cabang di Luar Negeri
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Exit mobile version