Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Idul Adha Berbeda dengan Pemerintah, Ini Tanggapan Muhammadiyah

Yvesta Ayu oleh Yvesta Ayu
25 Juni 2023
A A
Idul Adha Berbeda dengan Pemerintah, Ini Tanggapan Muhammadiyah. MOJOK.CO

Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan paparan terkait Idul Adha 2023 disela peresmian SM Tower and Convention, Kota Yogyakarta, Sabtu (24/06/2023). (Yvesta Ayu/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Seperti Idul Fitri 2023, Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriyah berlangsung secara berbeda. Bila pemerintah sudah menentukan Idul Adha pada Kamis (29/06/2023), lain halnya dengan Muhammadiyah yang akan melaksanakan salat Idul Adha pada Rabu (28/06/2023)

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir pun memberikan tanggapan terkait perbedaan tersebut. Usai meresmikan SM Tower and Convention, Kota Yogyakarta, Sabtu (24/06/2023), Haedar menyatakan perbedaan tersebut tidak perlu menjadi masalah. Apalagi  pemerintah memberi kelonggaran hari libur dan cuti bersama Idul Adha selama tiga hari.

“Kebijakan Presiden itu juga memberi makna bahwa perbedaan justru mewadahi dan diapresiasi oleh negara, sehingga tidak perlu lagi mempertentangkan [idul adha] 28 dan 29 [Juni], apalagi sampai jadi masalah karena  pemerintah sendiri justru sudah memberi kelonggaran untuk libur,” ungkapnya.

Masyarakat kedepankan toleransi

Menurut Haedar, Muhammadiyah mengapresiasi kebijakan pemerintah yang memperbolehkan fasilitas publik untuk pelaksanaan ibadah salat id meski jadwal keduanya berbeda. Apalagi tidak hanya warga Muhammadiyah yang melaksanakan shalat id pada 28 Juni 2023. 

“Banyak komponen umat Islam yang tanggal 28 [Juni] dan kebetulan bersamaan dengan wukuf di Saudi,” tandasnya.

Karena itu Haedar mengimbau masyarakat untuk mengedepankan toleransi meski melaksanakan ibadah Hari Raya Idul Adha berbeda. Termasuk menghormati penyembelihan hewan kurban yang berlangsung di hari yang berbeda.

“Yang memang komunitasnya di situ banyak tanggal 28 [juni] mau menyembelih, sembelihlah dengan baik, tidak masalah. Bagi yang besoknya kemudian juga kita hormati, bisa juga menyembelih di hari besoknya lagi sampai ke tasyrik. Saya pikir itu cara yang toleran, bisa menyembelih di tanggal 29 [juni] sampai kepada tanggal 1 [juli],” jelasnya.

Libur panjang Idul Adha pengaruhi pariwisata

Kebijakan pemerintah untuk memberikan cuti bersama Idul Adha yang mencapai tiga hari pun mendapat Haedar. Sebab masyarakat bisa menikmati momen Idul Adha lebih lama bersama keluarga. 

Bahkan kebijakan itu akan juga berdampak kepada sektor wisata. Seiring perubahan status pandemi Covid-19 menjadi endemi, cuti bersama akan mendatangkan wisatawan ke berbagai daerah.

“Pak Presiden Joko Widodo telah mengumumkan hari libur tiga hari dalam konteks Idul Adha, 28-30 [Juni] yang juga memang dijelaskan punya kaitannya agar lekat dengan keluarga, dan ada kegiatan-kegiatan wisata ekonomi,” tandasnya.

Muhammadiyah fokus pengembangan bisnis

Haedar menambahkan, saat ini Muhammadiyah fokus pada pengembangan pada bisnis dan ekonomi. Karenanya Muhammadiyah berupaya menjadi korporasi besar yang bisa memberi maslahat pada hajat hidup publik. Salah satunya dengan membangun SM Tower and Convention di Yogyakarta. Bangunan ini merupakan hotel pertama yang dimiliki Muhammadiyah.

“Muhammadiyah juga berkeinginan untuk bersama-sama dengan kekuatan lain untuk membangun sebuah ekosistem positif. Termasuk sistem ekonomi untuk Indonesia yang lebih maju,” paparnya.

Bangunan ini, lanjutnya dibangun secara mandiri dan swakelola. Muhammadiyah bahkan tidak berutang sepeserpun dari bank.

Keinginan menjadikan SM Tower hadir secara mandiri akhirnya membuat mereka tidak mengajukan pinjaman sepeser pun ke bank. Itu itu bukan sebagai bentuk anti kolaborasi atau kerja sama, melainkan sebagai pesan untuk bangsa.

Iklan

“Bahwa investasi kekuatan dari luar itu ok, tapi harus di atas kepentingan bangsa dan negara dan harus terus meningkatkan, mengoptimalkan kemampuan kemandirian bangsa,” imbuhnya.

Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Membaca Kisah Tragis dan Menyebalkan di Pameran Barang Mantan

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 25 Juni 2023 oleh

Tags: Idul AdhaMuhammadiyah
Yvesta Ayu

Yvesta Ayu

Jurnalis lepas, tinggal di Jogja.

Artikel Terkait

Keindahan Semu di Kaki Gunung Semeru, Lumajang saat erupsi. MOJOK.CO
Aktual

Keindahan Semu di Kaki Gunung Semeru

21 November 2025
wisuda, tuli.MOJOK.CO
Kampus

Sering Dibilang Bodoh karena Tuli, Kini Membuktikan Diri dengan Menjadi Wisudawan Tunarungu Pertama di Kampusnya

24 Oktober 2025
Apa yang Terjadi Jika Muhammadiyah Tidak Pernah Ada? MOJOK.CO
Esai

Fakta Menyeramkan Jika Muhammadiyah Tidak Pernah Lahir di Indonesia

5 Oktober 2025
Anggota PSHT Iri dengan Perguruan Tapak Suci yang Dianakemaskan Muhammadiyah karena Merasa Dikucilkan di UMM. MOJOK.CO
Ragam

PSHT Tetap di Hati meski Belajar di Lingkungan Muhammadiyah yang Punya Tapak Suci

16 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Sirno Ilang Rasaning Rat: Ketika Sengkalan 00 Menjadi Nyata

Sirno Ilang Rasaning Rat: Ketika Sengkalan 00 Menjadi Nyata

6 Desember 2025
Bahayanya Cadangan Pangan Beras Jika Tak Dikelola Saat Bencana Sumatra. MOJOK.CO

Pentingnya Cadangan Pangan Beras di Daerah agar Para Pimpinannya Nggak Cengeng Saat Darurat Bencana

8 Desember 2025
pencuri buku.MOJOK.CO

Siasat Kelompok Pencuri Buku di Jogja: Robin Hood atau Krimininal?

9 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Derita Warga Bener Meriah di Aceh: Terisolir, Krisis Pangan, Ditipu. MOJOK.CO

Sepekan Lebih Warga di Bener Meriah Aceh Berjuang dengan Beras 1 Kilogram dan Harga BBM yang Selangit

9 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.