Platform TV Streaming Didominasi Drakor, Sineas Lokal Tak Terwadahi

platform tv streaming mojok.co

Roadshow webseries "Siapa Takut" karya sineas lokal di Yogyakarta, Senin (19/12/2022).(yvesta ayu/mojok.co)

MOJOK.COSeiring berkembangnya dunia digital, platform tv streaming menjadi salah satu pilihan menarik untuk jadi tontonan masyarakat. Bahkan menjadi pesaing utama tayangan berbagai stasiun televisi saat ini.

Namun platform TV streaming di Indonesia saat ini lebih banyak didominasi tayangan-tayangan luar negeri seperti drama Korea (drakor) atau film-film Hollywood. Kondisi ini membuat sineas lokal kesulitan mendapatkan ruang untuk berkreasi karena tak terwadahi.

Padahal potensi pembuatan film berbasis kearifan lokal Nusantara sangat besar. Indonesia memiliki lebih dari 1.340 suku, 640 bahasa daerah dan 300 kelompok etnik dan bahasa. Sementara pengguna internet di negara ini lebih dari 204 juta orang.

“Karena saat ini saat yang tepat untuk para sineas film Indonesia mengemas adat istiadat, bahasa, keindahan pulau, karakteristik masyarakat, serta kekhasan masing-masing daerah di Indonesia ke dalam karya mereka,” papar Ricardo Tobing, Presiden Direktur FlipFlop TV dalam roadshow webseries “Siapa Takut” karya sineas lokal di Yogyakarta, Senin (19/12/2022).

Menurut Ricardo, selama ini sineas lokal mengalami kesulitan berkembang karena kurangnya dukungan dan platform untuk memutar karya-karya yang dibuat. Persoalan itu mestinya tak perlu terjadi karena keterlibatan sineas lokal dalam membuat film berbasis kearifan lokal sangat memungkinkan di tengah perkembangan era digital yang sangat cepat.

Banyak cara dilakukan para sineas atau pelaku industri film nasional dalam mendistribusikan karya mereka. Salah satunya melalui tayangan online streaming.

“[Karya] para sineas tanah air bisa segera dilihat di platform digital masa kini,” ujarnya.

Ricardo menambahkan, support atau dukungan lah yang dibutuhkan sineas lokal untuk memiliki ruang berkreasi. Sehingga mereka mampu menghasilkan konten lokal berkualitas.

“Karenanya kami bekerjasama dengan sineas, konten kreator Indonesia dan pelaku industri untuk membuat konten-konten film indonesia dengan kelokalan yang kita miliki,” jelasnya.

Dijelaskan Ricardo, sebanyak 23 film dan series original serta co production sineas lokal saat ini sudah bisa dinikmati melalui platform digital Flipflop TV. Pada 2023 mendatang, ditargetkan akan ada 20 karya baru konten karya nusantara yang masuk ke platform tersebut.

Enam film nasional yang berkonten budaya Nusantara pun menghiasi layanan streaming lokal tersebut. Selain “Siapa Takut” yang dibintangi aktris Kinaryosih dan sineas film asal Yogyakarta seperti Kukuh Kudamai, pencipta lagu pop Jawa “Mendung Tanpo Udan”, beberapa film drama komedi juga bisa diunduh.

Sebut saja drama komedi, “Noda Ranjang Membekas”. Drama ini mengisahkan tentang Bobby yang tersadar dari koma kemudian jatuh hati dengan Ingrid, seorang perawat yang usianya terpaut jauh.

Begitu juga film “Makan di Rumah” yang diperankan Prily Latuconsina. Film “Ganteng Natural” hingga Film “Mencekam” yang merupakan karya para sineas bertalenta tanah air.

“Semoga semakin banyak penonton dari Indonesia bahkan internasional yang mengapresiasi karya kreator Indonesia. Karena ternyata sangat menarik, banyak yang bisa diangkat namun belum terekspose,” imbuhnya.

Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Angkat Kisah Trauma Perceraian, Ernest Prakasa Rilis Film Cek Toko Sebelah 2

Exit mobile version