Gurita Bisnis Gudang Garam yang Mampu Bangun Bandara Sendiri

Gurita bisnis Gudang Garam yang bisa bangun bandara sendiri.

Helikopter milik Surya Air yang merupakan anak usaha dari Gudang Garam di bidang penyewaan helikopter. (Suryaair.co.id)

MOJOK.COGudang Garam tidak hanya memproduksi rokok kretek. Dalam perjalanannya, perusahaan yang berdiri sejak 1958 itu merambah bisnis lain mulai dari produsen kertas karton hingga konstruksi.

Gudang Garam merupakan salah satu pemain lama di industri rokok Tanah Air. Perusahaan berusia 45 tahun itu menguasai 27,5 persen pasar rokok di Indonesia. Gudang Garam masuk ke pasar dengan tiga varian rokok yakni sigaret kretek klobot (SKL), sigaret kretek linting-tangan (SKT), dan sigaret kretek linting-mesin (SKM).

Seiring berjalannya waktu, perusahaan rokok asal Kediri itu tidak sekadar memproduksi rokok. Gudang Garam memiliki sejumlah bisnis lain melalui anak perusahaan mereka. Perusahaan-perusahaan anak ini berdiri demi menopang bisnis utama Gudang Garam. Namun, ada juga anak perusahaan yang berdiri karena ingin memaksimalkan peluang bisnis.

Melansir laman resmi dan Laporan Keuangan Tahunan 2022, di bawah ini daftar bisnis yang anak perusahaan Gudang Garam geluti:

Industri kertas

Gudang Garam memiliki bisnis yang bergerak di industri kertas di bawah anak usaha PT Surya Pamenang. Perusahaan ini memproduksi karton untuk kemasan rokok. Perusahaan yang berdiri pada 1990 dan beroperasi pada 1993 itu menyumbang porsi penjualan yang tidak besar, hanya 1,1 persen saja.

Distribusi

Gudang Garam mendistribusikan produk melalui PT Surya Madistrindo yang merupakan distributor tunggal Gudang Garam. Perusahaan yang berdiri pada 2002 dan mulai beroperasi pada 2004 itu awalnya menjalankan distribusi produk-produk sigaret Gudang Garam dengan tiga perusahaan lainnya. Lalu pada 2009, PT Surya Madistrindo baru ditunjuk sebagai distributor tunggal yang memegang kendali strategi distribusi dan field marketing untuk seluruh wilayah di Indonesia.

Perusahaan jasa transportasi 

Gudang Garam memiliki bisnis jasa transportasi udara tidak terjadwal melalui anak usaha PT Surya Air. Perusahaan yang mulai beroperasi pada 2011 itu berdiri untuk mewadahi beberapa armada helikopter yang telah dimiliki oleh perusahaan. Gudang Garam memang memiliki moda transportasi udara untuk menunjang mobilitas.

Selain itu, Gudang Garam melihat adanya peluang yang bisa dikembangkan dari jasa transportasi udara ini. Mengingat banyaknya permintaan dari pihak ketiga. Selain PT Surya Air, bisnis jasa transportasi udara yang lain juga dijalankan melalui Galaxy Prime Ltd. yang beroperasi sejak 2015 dan dan Prime Galaxy Ltd. yang beroperasi sejak 2019.

Perusahaan jasa hiburan

Gudang Garam juga memiliki bisnis hiburan melalui PT Graha Surya Media yang beroperasi sejak 2013. Perusahaan ini memiliki anak usaha lagi bernama PT Surya Wisata yang sudah bergerak di bisnis objek wisata sejak beroperasi di 1988.

Pengolahan tembakau

Gudang Garam memiliki usaha yang bergerak di bidang pengolahan tembakau di bawah PT Surya Inti Tembakau. Anak usaha yang beroperasi sejak 2018 itu harapannya bisa menunjang menunjang bisnis inti perseroan di masa depan.

Peralatan pelindung keselamatan

PT Surya Abadi Semesta adalah anak usaha Gudang Garam yang bergerak di industri peralatan pelindung keselamatan. Namun, melansir laporan tahunan, anak usaha ini belum beroperasi secara komersial.

Investasi

Melalui anak usaha PT Surya Dhoho Investama, Gudang Garam masuk ke bisnis investasi. Anak usaha inilah yang banyak berperan dalam pembangunan Bandara Internasional Dhoho di Kediri yang akan beroperasi paling lambat awal 2024. Melalui PT Surya Dhoho Investama, Gudang Garam menyuntikkan modal hingga triliunan rupiah. Setidaknya dana sebesar Rp10,8 triliun sudah digelontorkan untuk pembangunan itu.

Perusahaan konstruksi

Gudang Garam merambah bidang konstruksi melalui anak usahanya PT Surya Kerta Agung. Adapun perusahaan ini menaungi PT Surya Kertaagung Toll. Dilansir dari berita yang beredar, lini bisnis konstruksi ini akan terlibat dalam pembangunan jalan tol Kediri- Tulungagung. Sejauh ini Gudang Garam sudah menyuntikkan investasi sebesar Rp8 triliun ke perusahaan konstruksi ini.

Apabila seluruh kekayaan Gudang Garam dan anak perusahaan itu menjadi satu, aset totalnya bisa mencapai Rp88,56 triliun. Data itu berasal dari Laporan Keuangan Tahunan periode 2022. Tidak mengherankan apabila perusahaan yang Surya Wonowidjojo dirikan puluhan tahun silam itu kemudian mampu membangun bandara dengan pembiayaan sendiri. Asal tahu saja, Bandara Dhoho merupakan satu-satunya bandara di Indonesia yang pembiayaannya oleh swasta.

Penulis: Kenia Intan
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA 5 Fakta Bandara Dhoho Milik Gudang Garam, Warga Kediri Tak Perlu Jauh-jauh ke Juanda

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

 

Exit mobile version