5 Perusahaan yang Menguasai Jalan Tol di Indonesia

perusahaan jalan tol mojok.co

Ilustrasi pembangunan jalan tol (Mojok.co)

MOJOK.COJumlah jalan tol bertambah drastis sejak di era Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo. Namun, tidak semua jalan bebas hambatan itu milik negara. Beberapa di antaranya milik swasta. Lantas, siapa saja pemilik puluhan ruas jalan tol yang ada di Indonesia? 

Masa pemerintahan Joko Widodo memang menggenjot pembangunan jalan tol. Sejak Jokowi menjabat presiden pada 2014 hingga saat ini, setidaknya ada 36 ruas jalan tol baru beroperasi. Total panjangnya mencapai 1.569,17 kilometer (km).

Dengan penambahan puluhan ruas jalan tol itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat ada 68 ruas jalan tol beroperasi di Indonesia per September 2022. Panjang jalan bebas hambatan itu mencapai 2.545 km. Jumlah tersebut masih mungkin meningkat, mengingat masih ada 27 ruas jalan tol lain dengan panjang total 1.813 km yang masih dalam tahap pembangunan. 

Lantas siapa saja pemilik ribuan kilometer jalan tol itu? Ternyata puluhan ruas jalan bebas hambatan itu tidak hanya milik Badan Usaha Milik Negera (BUMN), beberapa ruas dimiliki oleh pihak swasta. Di bawah ini beberapa pemilik puluhan jalan tol yang ada di Indonesia: 

Jasa Marga

PT Jasa Marga Tbk merupakan salah satu perusahaan pelat merah yang menguasai jalan tol di Indonesia. Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham JSMR itu memiliki konsesi jalan tol hingga 1.736 km. Sementara, jalan tol yang sudah beroperasi hingga saat ini mencapai 1.260 km.

Jasa Marga memiliki sejarah yang panjang sebagai operator jalan tol di Indonesia. Kelahirannya tidak terlepas dari kehadiran Tol Jagorawi sebagai jalan bebas hambatan pertama di Indoneisa. Jasa Marga terus bertahan hingga kini dan menjadi salah satu Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang menguasai jalan tol yang tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. 

Hutama Karya

PT Hutama Karya merupakan perusahaan yang seluruh sahamnya milik negara. Perusahaan ini mempunyai  tanggung jawab untuk membangun Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS). Tak heran apabila perusahaan pelat merah ini menjadi salah satu pemilik konsesi jalan tol terpanjang. 

Apabila seluruh JTTS sudah beroperasi, jalan bebas hambatan ini akan menghubungkan Lampung dan Aceh melalui 24 ruas jalan berbeda yang memiliki panjang 2.704 km. Selain JTTS, Hutama Karya juga memegang tol Akses Tanjung Priok (ATP) dan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR). Sejauh ini Hutama Karya sudah mengantongi konsesi jalan tol hingga 1.089,9 kilometer baik dari JTTS maupun dua proyek lain di luar itu. 

Waskita Toll Road

PT Waskita Karya Tbk melalui anak usahanya Waskita Toll Road (WTR) turut merambah bisnis jalan tol yang legit. Kendati tergolong baru di bidang usaha ini, WTR mencatakan portofolio yang tidak sembarangan. Selama 9 tahun terakhir, WTR aktif berinvestasi dan mengembangkan infrastruktur serta memperluas portofolio di industri jalan tol.

Lima tahun setelah berdiri pada 19 Juni 2014, WTR memiliki kepemilikan saham pada 18 jalan tol  dengan panjang kurang lebih 1.033 km. Dilansir dari laman resminya, kini WTR mengelola 12 ruas jalan tol sepanjang 653,69 km. Adapun ruas tol yang dimilikinya mayoritas terletak di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur. Ada juga yang terletak di Sumatera Selatan dan Sumatera Utara. 

Citra Marga Nusaphala Persada

PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk menjadi perusahaan swasta pertama yang masuk ke bisnis jalan tol. Sebelum kepemilikan sahamnya dikuasai oleh Jusuf Hamka, Citra Marga Nusaphala Persada sempat dikuasai oleh Siti Hardianti Rukmana alias Tutut, Putri Presiden ke-2 RI Soeharto. Tutut merupakan pendiri perusahaan tol ini pada 13 April 1987. 

Saat ini, perusahaan yang tercatat di bursa dengan kode CMNP itu memiliki beberapa ruas jalan tol yang tersebar di Pulau Jawa di antaranya Tol Depok – Antasari, Tol Bogor Outer Ring Road, Tol Soreang, Tol Pasir Koja, Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan, Tol Waru – Juanda, Tol Ir. Wiyoto Wiyono, Tol Pelabuhan. 

Astra Infra

Perusahaan yang berada di bawah naungan Grup Astra ini bergerak sebagai investor dan operator di Indonesia sejak 1992. Perusahaan ini membagi lini bisnisnya menjadi dua yakni tol dan pelabuhan. Lini bisnis tol berada di bawah perusahaan PT Astra Tol Nusantara

Total panjang tol yang dimiliki perusahaan ini sepanjang 396 km yang tersebar di Pulau Jawa. Dilansir dari laman resminya Astra Infra tercatat memiliki kepemilikan saham di delapan ruas jalan tol, di antaranya Tol Pandaan-Malang, Tol Surabaya-Mojokerto, Tol Jombang-Mojokerto, Tol Semarang- Solo, Tol Cikopo-Palimanan, Tol Ulujami-Kebon Jeruk, Tol Kunciran- Serpong, dan Tol Tangerang-Merak. 

Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Jagorawi, Tol Tertua di Indonesia yang Makan Banyak Korban

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

 

Exit mobile version