Desa Kasmaran di Indramayu dan Banjarnegara, Beda Sejarah Meski Punya Arti Jatuh Cinta

Desa Kasmaran di Indramayu dan Banjarnegara

MOJOK.COAda desa unik bernama Kasmaran di Indramayu, Jawa Barat dan Banjarnegara, Jawa Tengah. Meski namanya sama, kedua desa ini punya perbedaan sejarah yang melatarbekalanginya.

Kasmaran menurut KBBI memiliki arti jatuh cinta. Benarkah ada kisah asmara yang melatarbelakangi penamaan kedua desa ini?

Di Indonesia memang terdapat banyak desa dengan nama-nama yang unik. Terkadang, nama-nama tersebut bisa diasosiasikan dengan hal yang negatif atau seronok.

Desa Kasmaran yang pertama terletak di Indramayu. Tepatnya merupakan satu dari sepuluh desa yang ada di Kecamatan Widasari.

Penamaan desa tersebut tak lepas dari kisah legenda perebutan wilayah Lelea yang saat ini menjadi Kecamatan Lelea. Lokasi Desa Kasmaran memang berbatasan dengan Kecamatan Lelea. Melansir dari laman resmi Desa Kasmaran, dahulu perebutan wilayah terjadi antara Kerajaan Sumedang Larang dan Indramayu.

Konon putera mahkota Indramayu dan Sumedang pernah mencintai perempuan yang sama saat tengah menimba ilmu di Cirebon. Persaingan hingga pertumpahan darah terjadi di antara keduanya. Berakhir dengan kematian putra Raja Sumedang Larang.

Hal itu berakibat Indramayu perlu menyerahkan tanah Lelea kepada Sumedang Larang demi mengindari perang.  Namun ternyata pemimpin Indramayu, Pangeran Darma merasa tidak terima dengan keputusan itu. Ia memilih jalan lain untuk merebutnya.

Alkisah Pangeran Darma memiliki kesaktian untuk berubah wujud menjadi sosok lain. Saat itu, ia mengubah penampakannya menjadi sesosok perempuan cantik yang membuat banyak laki-laki tergila-gila. Hal itu membuat Raja Sumedang Larang yang tidak tahan melihat wanita cantik terpesona.

Sang raja lantas memanggil sosok wanita itu untuk mengajak menikah. Namun Pangeran Darma yang menjelma jadi wanita meminta mas kawin berupa tanah luas di Lelea. Setelah berhasil mendapat tanah melalui sebuah surat, perempuan itu langsung kabur.

Raja Sumedang Larang lantas mengejarnya hingga daerah Sungai Cipelang dekat wilayah yang saat ini menjadi Desa Kasmaran. Terpojok, Pangeran Darma akhirnya mengakui jati dirinya.

Raja Sumedang tidak menyangka lantas berucap, “Abdi teh kasamaran ku Pangeran Darma (saya ternyata jatuh cinta pada Pangeran Darma.” Konon kejadian itu membuat desa ini bernama Kasmaran. Kisah ini menjadi mitos asal muasal nama desa tersebut.

Desa Kasmaran Banjarnegara

Desa Kasmaran lainnya terletak di Kecamatan Pagentan, Banjarnegara. Wilayahnya  secara geografis berada di dataran tinggi dengan kontur perbukitan. Sementara itu, komoditas tani di kawasan ini berupa sayur-sayuran. Masyarakat di sana juga kebanyakan memiliki mata pencaharian sebagai petani.

Desa ini memiliki enam dusun yakni Kasmaran, Ambalsari, Sokasari, Majasari, Purbasana, dan Sipetung. Beberapa dusun memiliki potensi wisata alam yang sedang berkembang. Sejak tahun 2017 desa ini menjadi salah satu Desa Wisata di Kabupaten Banjarnegara.

Sampai tulisan ini tayang, Mojok belum berhasil mendapat informasi mengenai latar belakang penamaan desa ini. Belum diketahui apakah nama Kasmaran berkaitan dengan cerita yang memiliki unsur asmara seperti pada kisah legenda di Indramayu.

Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA 12 Kampung di Jogja yang Berasal dari Nama Pohon dan tulisan menarik lainnya di kanal Kilas.

Exit mobile version