Curah Hujan di DIY Tinggi 3 Bulan ke Depan, Petani Diminta Waspada Gagal Panen

curah hujan di diy mojok.co

Ilustrasi hujan (Mojok.co)

MOJOK.CO – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY meminta petani untuk mewaspadai potensi gagal panen. Sebab selama tiga bulan kedepan, curah hujan di DIY masih cukup tinggi.

“Para petani supaya mulai mempersiapkan pola tanam yang sesuai dengan kondisi tersebut agar tidak mengalami gagal panen,” ujar Kepala Stasiun Klimatologi DIY, Reni Kraningtyas, Selasa (24/01/2023).

Kewaspadaan ini penting karena dalam tiga bulan ke depan, curah hujan di DIY tinggi. Pada Februari 2023, curah hujan dengan kriteria menengah – tinggi berkisar 201 – 500 mm/bulan.

Pada Maret 2023  dengan kriteria menengah hingga tinggi berkisar 151 – 400 mm/bulan. Sedangkan pada April 2023, curah hujan dengan kriteria rendah – tinggi umumnya berkisar 0 – 500 mm/bulan.

“Masyarakat dihimbau agar waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang terjadi pada periode musim hujan 2022/2023 di wilayah DIY,” jelasnya.

Masih musim Hujan

Menurut Reni, berdasarkan monitoring perkembangan iklim di wilayah DIY, pada  dasarian II Januari 2023 atau pertengahan Januari 2023, secara umum masih dalam periode musim hujan.

Sebab berdasarkan pengamatan gejala fisis dan dinamika atmosfer laut terkini menunjukkan pergerakan monsun Asia atau angin baratan yang biasanya membawa uap air melemah. Dominasi angin di atas wilayah Jawa khususnya DIY berasal dari selatan yang dominan bersifat kering.

Selain itu terjadi anomali suhu permukaan laut di Samudera Hindia Selatan Jawa pada Januari dasarian II yaitu -0.1  ᵒC sampai 0.25  ᵒC. Diprakirakan kondisi tersebut akan menjadi netral pada angka -0.25  ᵒC sampai 0.25  ᵒC dan akan berlangsung sampai bulan Mei 2023.

Namun fenomena La Nina pada Desember 2022 dasarian III dalam kategori lemah. Pada Januari 2023 La Nina masih dalam kategori lemah dengan indeks ENSO -0.65.

“Diperkirakan kondisi ini akan terus melemah dan berlangsung hingga maret 2023,” jelasnya.

Reni menambahkan, Indian Ocean Dipole (IOD) menunjukkan kondisi netral dengan indeks -0.04. Hal ini berarti penambahan suplai uap air di wilayah Indonesia bagian barat tidak signifikan dan diperkirakan akan bertahan hingga Juli 2023.

Beberapa kondisi dinamika atmosfer dan laut tersebut menyebabkan beberapa hari terakhir ini kedepan cuaca cerah dan tidak terjadi hujan. Diperkirakan kondisi seperti ini berlangsung tidak lama sekitar tiga hingga lima hari kedepan.

“Nantinya akan kembali ke kondisi normal dengan potensi hujan kembali ada,” imbuhnya.

Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Prediksi Puncak Musim Hujan di Berbagai Wilayah di Indonesia

Ikuti berita terbaru Mojok di Google News

Exit mobile version