Alasan Disbud DIY Pagari Tugu Jogja Meski Tak Lagi Pandemi

Alasan Disbud DIY, Pagari Tugu Jogja Meski Tak Lagi Pandemi. MOJOK.CO

Suasana Tugu Jogja yang dipasang pagar besi, Rabu (19/07/2023). (Yvesta Ayu/Mojok.co)

MOJOK.CODinas Kebudayaan Provinsi DIY memutuskan tetap memberi pagar pada Tugu Jogja. Dulu alasannya agar tidak menjadi spot foto selfie. 

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, Rabu (19/07/2023) mengatakan, dulunya kawasan tersebut sering menjadi spot foto wisatawan dari berbagai kota yang bertandang ke Yogyakarta. 

Namun, pagar besi mengitari Tugu Jogja sejak tiga tahun terakhir. Kebijakan ini mulai berlaku saat pemerintah membatasi mobilitas masyarakat selama pandemi COVID-19 melalui penetapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Seiring melandainya pandemi COVID-19, tak juga menyingkirkan pagar besi yang mengitari Tugu. Hingga saat ini, pemandangan Tugu Jogja yang indah terhalang pagar besi tersebut.

“Sebenarnya masalah [pagar besi tugu jogja] dilepas atau tidak kan itu kesepakatan bersama ya. Kalau kesepakatan bersama ya itu arahan bareng,” papar 

Wisatawan sering injak rumput dan foto sembarangan

Menurut Dian, selain pandemi, pemasangan pagar besi di Tugu Jogja sebenarnya juga ada alasan lain. Sejumlah warga ataupun wisatawan yang tidak menghargai keberadaan Tugu Jogja sebagai salah satu cagar budaya.

Disbud menemukan sejumlah pelanggaran yang wisatawan lakukan saat berkunjung ke kawasan Tugu Jogja. Mereka menginjak rumput  untuk bisa berfoto sedekat mungkin dengan Tugu Jogja yang sudah berumur lebih dari 200 tahun. Mereka juga sembarangan memegang Tugu yang merupakan simbol persatuan rakyat dalam melawan penjajahan Belanda tersebut.

“Tentu ini juga berkaitan pula dengan masyarakat yang sudah mampu dan respek atas kondisi tersebut. Merespek itu maksudnya kalau berfoto tidak kemudian masuk dan menginjak rumput. Dari jupel (juru pelihara-red) yang ada di sana, tiap minggu harus membersihkan rumput yang terinjak-injak,” tandasnya. 

Beberapa kecelakaan juga pernah terjadi di kawasan tersebut. Dian menyebutkan kasus dua mobil yang menabrak bagian depan Tugu Jogja.

“Ada dua kali terjadi kasus mobil jlungup [terperosok] di dalam situ,” jelasnya.

Menyiapkan pola yang tepat untuk Tugu Jogja

Karena itu sebelum menyingkirkan pagar, lanjut Dian, Disbud akan menyiapkan pola yang tepat. Kebijakan baru ini agar wisatawan tidak sembarangan lagi berfoto di Tugu Jogja meski sudah tidak ada pagar. 

Disbud mendapatkan banyak masukan untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga kawasan Sumbu Filosofi tersebut. Kesadaran masyarakat harapannya bisa meningkat untuk sama-sama melestarikan cagar budaya tersebut.

“Sebenarnya [pagar] itu juga sementara, bagian dari edukasi juga kepada masyarakat. Tampaknya edukasi itu ada banyak cara [termasuk pagar] tapi ini juga kami cukup banyak menerima masukan sehingga kami masih akan mencoba mempertimbangkan [untuk dibuka],” imbuhnya.

Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA 5 Tujuan Wisata Religi di Klaten, dari Makam Para Sunan hingga Candi Prambanan

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Exit mobile version