Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Para Pendukung ISIS Ada di Sekitar Kita

Kalis Mardiasih oleh Kalis Mardiasih
29 Mei 2017
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Tengah malam, ponsel saya berbunyi. Sebuah pesan WhatsApp dari Bulik saya di Bintaro. Ia mengirimkan tangkapan layar sebuah akun Facebook seseorang yang tidak saya kenal. “Siapa ini, Bulik?”

“Dikirimi teman. Katanya, ini akun anggota ISIS. Pas Bulik lihat identitasnya, kok istrinya tercatat kuliah di kampus yang sama denganmu. Coba cek, istrinya itu temanmu?”

Dengan mata sedikit berat setengah mengantuk, saya periksa akun itu dan data istri pada akunnya. Deg!

Bulik betul. Istrinya itu temanku. Saya mengenalnya dengan baik. Saya telusuri lini masa akunnya. Sepuluh detik pertama, saya mual melihat postingan video korban bom Kampung Melayu yang penuh darah dan potongan tubuh manusia.

Dan saya semakin mual ketika membaca caption-nya:

“Allohuakbar…pukulan telak tepat sasaran. Alhamdulillah, sungguh syukur atas nikmat yang kau berikan kepada orang-orang mukmin ya Rabb, sungguh melegakan hati kami. Tauhid harga mati untuk bom istisyadiyah di halte trans Jakarta 24/5/2017.”

Saya menguatkan mental untuk menelusuri postingan lainnya. Berita-berita tentang serangan ISIS di Kota Mosul, caci maki kepada kelompok-kelompok Islam lain yang baginya mendukung kaum kafir.

Saya penasaran membuka Instagram. Saya ketik nama teman tadi.

Seorang temanmu yang dulu berpenampilan biasa-biasa saja, tiba-tiba menikah tanpa kode atau aba-aba. Penampilannya sekejap berubah, ia membalut tubuhnya dengan kain hitam menjuntai lengkap dengan burka hingga mata kaki. Tengah malam itu kau menemukan postingan bergembira atas kejadian teror di berbagai belahan dunia, termasuk bom Terminal Kampung Melayu Jakarta yang menewaskan sejumlah warga sipil dan polisi. Sialnya, postingan itu lengkap dengan ayat Al-Quran sebagai pembenaran membunuh orang. Ia bilang memerangi thaghut merupakan ajaran Quran dan sunah.

Dalam postingan lain, ia menulis: “Ketika keterasingan makin sesak, hanya satu kalimat yang mampu meredam semuanya. Hasbunallah wa nikmal wakil.”

Lagi-lagi, dalil al-ghuroba. Dalil andalan para jihadis yang berbunyi bahwa Islam datang dalam keadaan asing, dan akan kembali pada akhir zaman dalam keadaan asing pula.

Tapi siapakah al-ghuroba itu? Rasulullah SAW menerangkan, merekalah orang-orang saleh yang jumlahnya sedikit di tengah-tengah manusia buruk yang jumlahnya banyak. Orang yang mendurhakai mereka jumlahnya lebih banyak daripada yang menaati mereka.

Seperti apa logika yang dipakai bahwa pelaku teror yang memusnahkan nyawa sesama termasuk dalam golongan yang dimaksud Rasul? Kau bisa bayangkan betapa keji orang yang bisa membunuh orang asing yang bahkan tidak dikenalinya? Iya, manusia lain! Peradaban apa yang kita harapkan dari jiwa yang tega menghabisi nyawa manusia lain? Apakah jiwa semacam itu mampu mengelus sayang hewan-hewan lucu atau merawat tetumbuhan bisu yang memberinya udara bersih untuk ia hidup?

Dada saya tiba-tiba sesak. Saya tak menyangka bahwa waktu ini akhirnya datang juga. Waktu ketika kau mendapati temanmu dalam kondisi yang sama sekali tidak kau kenali. Teman sendiri yang masih kau ingat cara tertawanya yang ceria, sepatu Converse dan jins belelnya, jilbab kain yang seadanya, tiba-tiba berubah drastis setelah menikah.

Iklan

Saya mulai curiga, apakah para jihadis yang nuraninya mati ini memang memiliki program menikahi perempuan lugu secara acak hanya untuk dijadikan martir pengantin bom?

Temanku sendiri, yang kuamati pada akun Instagramnya beberapa bulan lalu mulai memosting wajah Abu Bakar al-Baghdadi, penyeru khilafah yang di negaranya sendiri terbukti mewariskan perang dan pecah belah. Temanku, memosting foto seorang ustadz di sebuah daerah di Solo yang juga pernah kuikuti kajiannya—kajian berapi-api yang hanya fokus memusuhi pihak-pihak lain. Saya juga membaca buku-buku tipis ustadz itu, isinya itu-itu saja yang tak lain tak bukan adalah seruan memerangi kafir, munafik, dan seterusnya. Lalu akibat indoktrinasi itu, temanku kini memosting ungkapan kesenangan atas kejadian teror bagi sesama manusia.

Saya masih mengingat betul saat-saat mengaji tentang tokoh-tokoh yang mengindoktrinasi ideologi jihad perang itu. Saya mengingat diri sendiri ketika dahulu pernah juga begitu bersemangat melontarkan kata kafir untuk golongan lain yang memiliki jalan dakwah berbeda. Saya selamat sebab berjumpa lebih banyak manusia dan buku-buku. Dan, saya tidak tiba-tiba terjerat pernikahan seperti temanku tadi. Adakah pernikahan yang lebih menyedihkan dari pernikahan yang mengajakmu masuk jaringan pelaku teror?

Saya akan terus bicara, demi apa pun, bahwa Tuhan itu rahman dan rahim—sifat yang tak pernah ada dalam kamus para pelaku teror.

Terakhir diperbarui pada 15 Mei 2018 oleh

Tags: Bom Kampung MelayuisisJihadisteroristerorisme
Kalis Mardiasih

Kalis Mardiasih

Artikel Terkait

Bashar Al Assad Minggat, Suriah Dikuasai Alumni Al Qaeda MOJOK.CO
Esai

Ketika Alumni Al Qaeda Memimpin Pemberontakan terhadap Bashar Al Assad di Suriah dan Mereka Menang

10 Desember 2024
parpol terafiliasi jaringan terorisme
Kotak Suara

BNPT Endus Parpol Terafiliasi Terorisme Jelang Pemilu 2024, Partai yang Mana?

14 Maret 2023
teroris sleman mojok.co
Hukum

Cerita Pak Dukuh Soal Penangkapan Terduga Teroris di Sleman

23 Januari 2023
jack harun mojok.co
Liputan

Saat Mantan Teroris Ubah Stigma di Masyarakat dengan Jualan Soto

10 Mei 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.