Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Teori Nobita Skizofren dan Doraemon Cuma Teman Khayalan

Haris Firmansyah oleh Haris Firmansyah
21 November 2019
A A
komik kartun doraemon teori konspirasi mesin waktu nobita skizofrenia mojok.co fan fiction

komik kartun doraemon teori konspirasi mesin waktu nobita skizofrenia mojok.co fan fiction

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Entah kenapa banyak beredar teori cerita Doraemon yang sedih-sedih. Yang baru-baru ini muncul di Twitter, ada spekulasi Nobita adalah anak kecil penderita skizofrenia. 

Sewaktu kecil, saya nonton Doraemon tanpa banyak mikir. Cukup tunggu hari Minggu pukul 8 pagi di RCTI, lalu nikmati. Begitu beranjak gede, banyak pertanyaan mendesak di kepala saya terkait eksistensi pemilik kantung ajaib ini di hidup Nobita.

Salah satu pertanyaan saya, mengapa warga kota tidak heboh begitu tahu ada robot kucing dari masa depan? Padahal Doraemon ini sering wara-wiri borong dorayaki dan belanja komik yang notabene termasuk bersosialisasi dengan manusia selain Nobita. Hal aneh begini, kenapa tidak diberitakan? Ya, tapi kalau disiarkan berita kemunculan robot kucing, bisa bikin militer Amerika Serikat mengepung rumah Nobita dengan tuduhan menyimpan senjata pemusnah massal sih.

Terus, kenapa cerita Doraemon tidak tamat-tamat? Katanya, film Stand by Me menceritakan akhir persahabatan Nobita dan sang robot musang, eh, kucing. Setelah ditonton, ternyata itu hanyalah episode serial yang dipanjangkan. Film tersebut hanya menyajikan paradoks dan antiklimaks.

Yang resah dengan logika cerita kartun ini mungkin tak hanya saya. Banyak penggemar Doraemon yang bertanya-tanya hingga akhirnya gatal bikin teori sendiri secara liar. Misalnya tentang alasan Doraemon datang ke rumah Nobita melalui laci meja belajar, itu adalah karena Nobita memikirkannya.

Seorang pengguna Twitter melontarkan teori ini. Konon, karakter Nobita terinspirasi dari kisah nyata seorang anak penderita skizofrenia di Jepang. Seperti halnya Arthur Fleck di film Joker yang mengidap penyakit mental sejenis, Nobita tidak bisa membedakan kenyataan dan khayalan.

Nobita dan mental illness

Mengikut satu sumber, katanya cerita Doraemon ialah satu kisah adaptasi dari kisah benar. Iaitu seorang pesakit Schizophrenia di Jepun yang bernama Nobita. pic.twitter.com/yS6gsWkIzR

— MLHK (@luqmanhkm14) November 20, 2019

Nobita yang kesepian dalam kamarnya mulai menciptakan teman khayalan berupa robot masa depan yang dapat mengabulkan segala keinginannya dengan alat-alat ajaib, lengkap dengan cerita sehari-hari dan edisi petualangannya yang rilis setahun sekali.

Sampai akhirnya, seorang psikiater memberi tahu Nobita bahwa Doraemon itu tidak ada di kehidupan nyata. Ia hanya ada dalam kepala Nobita. Depresi dengan kejamnya realitas, Nobita pun memutuskan bunuh diri di usia 16 tahun. Itulah alasan mengapa pertumbuhan Nobita dan kawan-kawannya terhenti di bangku kelas 5 SD. Sebab, tak semua orang siap dengan akhir yang menyedihkan.

Teori di atas memang masuk akal (bisa menambal setiap lubang cerita), tapi tentunya tidak masuk ke perasaan. Siapa yang sampai hati membayangkan nasib teman masa kecil sedemikian tragis?

Kalau boleh memilih, saya tentunya lebih menyukai teori penggemar yang lebih optimistis. Misalnya, Doraemon akhirnya rusak dan tidak bisa memfasilitasi kemalasan Nobita lagi. Lalu Nobita jadi giat belajar dan mendalami ilmu robotika (dan sihir). Ketika dewasa, Nobita yang sudah pintar pun memperbaiki Doraemon (dibantu ilmu sihir). Untuk menjaga stabilitas alur waktu, Nobita mengirim Doraemon ke masa lalu untuk membantu Nobita di masa kecil. Konklusinya, Doraemon adalah robot ciptaan Nobita.

Namun, baik teori versi pesimistis maupun optimistis, semuanya dibantah oleh pihak Fujiko F. Fujio. Tidak ada ending resmi untuk Doraemon. Sebagai cerita fantasi untuk anak-anak, seyogianya kita tidak perlu memikirkan kejanggalan ceritanya.

Doraemon adalah cerita sepanjang masa. Tokoh-tokohnya akan tetap kekal dan tak lekang oleh waktu. Mereka menolak menjadi dewasa layaknya Peterpan. Doraemon, Nobita, dan kawan-kawannya akan menjadi teman kita, teman anak kita sampai cucu dan cicit kita nanti. Dan, di Indonesia, Hary Tanoesoedibjo yang diuntungkan oleh awetnya serial Doraemon.

BACA JUGA Teori Hilangnya Rong Rong dari Cerita Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang atau komentar lainnya di rubrik POJOKAN.

Terakhir diperbarui pada 21 November 2019 oleh

Tags: doraemonfan fictionNobitapenyakit mentalskizofrenia
Haris Firmansyah

Haris Firmansyah

Pegawai Bank Ibukota. Selain suka ngitung uang juga suka ngitung kata.

Artikel Terkait

Mahasiswa UGM batal lulus kuliah S2 karena ADHD. MOJOK.CO
Kampus

Kuliah S2 Cuman Bikin Mental Breakdown, Nggak Kuat Diajak Diskusi yang Berat-berat sampai Revisi Tesis Berulang Kali

24 September 2025
Pak Sulin ODGJ Ponorogo
Liputan

Pak Sulin dan Impian untuk ODGJ di Ponorogo

9 Januari 2022
Sambatan-sambatan Orang Umur 30 Tahun
Pojokan

Sambatan-sambatan Orang Umur 30 Tahun

28 Juni 2021
Member JKT48 lan Fans Dekisugi Mestine Ngerungokna Lagu-lagune Nadin Amizah Men Ora Sengitan karo Dunya MOJOK.CO
Rerasan

Member JKT48 lan Fans Dekisugi Mestine Ngerungokna Lagu-lagune Nadin Amizah Men Ora Sengitan karo Dunya

23 Januari 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.